Secret Mission for Love 3

Start from the beginning
                                    

“Mobil saya mogok, Bisa antar saya ke -” Kata-kata laki-laki itu terhenti ketika Nara membuka pintu dan keluar dari mobilnya. Nara merasa tidak sopan saja jika dia terus duduk didalam mobilnya ketika ada orang yang ingin berbicara dengannya. Laki-laki yang mencegat mobil Nara tadi berdiri mematung dengan pandangan kosong dan wajahnya berubah pucat seperti melihat hantu saat Nara sudah berdiri di depannya. Melihat itu Nara mengerutkan keningnya bingung.

Hei, apa penampilanku sangat buruk sampai pria ini begitu syok? Tanya Nara dalam hatinya.

“Maaf, anda ingin diantar kemana?” Tanya Nara akhirnya untuk memecah keheningan diantara mereka karena kata-kata laki-laki itu yang terputus. Kerutan di kening Nara semakin bertambah dalam ketika tidak mendapat respon apapun dari laki-laki yang ada di depannya.

“Apa penampilan saya ada yang salah? Sampai anda pucat begitu ketika melihat saya?” tanya Nara sedikit tersinggung, sambil melihat pakaian yang dikenakannya. Tapi Lagi-lagi Nara harus gigit jari karena tidak mendapat respon apapun.

Ini laki sebenarnya kenapa? Nggak mungkin kesambet juga kan? Sebuah pikiran aneh yang terlintas di otaknya, membuat Nara bergidik ngeri. Enggak lucu juga jika pagi-pagi dirinya sudah menghadapi orang yang kesambet di jalan begini.

“Mas ... Mas tidak apa-apa?” Nara bertanya sambil melambaikan kedua tangannya didepan wajah laki-laki itu. Kali ini Nara benar-benar takut jika laki-laki didepannya ini sedang benar-benar mendapat gangguan dari makhluk astral penunggu jalan ini. Kalau benar-benar ada yang tidak beres dari laki-laki ini Nara akan segera bersiap masuk mobil dengan cepat dan langsung tancap gas meninggalkan tempat ini.

“Hah?” Hanya satu kata itu yang diucapkan laki-laki didepan Nara setelah banyaknya kata yang Nara ucapkan.

Akhirnya ya Tuhan, ni laki-laki balik lagi ke dunia nyata.

“Anda mau minta diantar kemana?” Nara bertanya ulang dengan hati-hati.

“Oh ... Iya. Saya mau menumpang ke gedung perusahaan Rajata Corp.” Mendengar hal itu Nara mengernyitkan keningnya.

“Anda ada urusan apa di sana?” tanya Nara karena penasaran. Jangan salahkan Nara jika sifat kepo bundanya menurun kepadanya. Namun dia harus memastikan semuanya sebelum memasukkan orang asing kedalam mobilnya.

“Saya bekerja di sana.” Jawab lawan bicara Nara itu dengan nada datar. Wajah laki-laki itu yang tadi nampak syok sekarang sudah mulai datar lagi.

“Pegawai baru ya?” See, Nara belum selesai mewawancarai orang yang ada didepannya.

“Iya.” Nara mengangkat satu aslinya ketika mendengar jawaban singkat dari lawan bicaranya itu.

Ini orang irit bicara banget deh ya, kayak kalau ngomong itu pakai bayar terus dihitung tiap kata.

“Ya sudah silahkan masuk, kebetulan saya juga bekerja di sana.” Nara bisa melihat jika laki-laki itu sedikit terkesiap setelah mendengar penjelasan Nara walaupun hanya sebentar.

Apa dia tidak percaya? Batin Nara.

Namun Nara berusaha mengabaikannya dan langsung masuk kembali ke dalam mobilnya. Dan laki-laki yang meminta tumpangan pada Nara tadi juga langsung mengikutinya masuk kedalam mobil.

Sepanjang perjalanan kedua orang berbeda gender itu hanya diam seribu bahasa karena tidak ada yang bersuara diantara mereka. Namun Nara tahu kalau laki-laki yang ada disampingnya itu beberapa kali menatapnya dengan begitu intens. Awalnya Nara membiarkan saja hal itu, namun akhirnya Nara angkat suara juga karena merasa risih dengan tingkah laku laki-laki yang duduk disampingnya itu.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Where stories live. Discover now