1

507 16 1
                                    

Yifandra hidup sebatang kara.

Hidup miskin. Di otaknya hanya berisi kekhawatiran akan makan apa besok.

Tubuhnya kurus dan kecil. Tidak tumbuh seperti anak seusianya.

"Aku harus merubah hidupku."

---

Di negara ini tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Semua berdiri sejajar.

Tidak ada pertentangan pernikahan sesama jenis. Selama mereka saling mencintai, tidak akan ada yang menghalangi.

Hanya saja konsep cinta menurut Yifandra tidak sepenting mengisi perutnya.

Yifandra mencari-cari sesuatu di lemari bobroknya. Sebuah kartu nama yang hampir Yifandra lupakan.

"Oh ketemu!"

Tian Gerald. Pemilik Sky Emirate. Sebuah perusahaan multi yang menguasai hampir seperempat perekonomian dunia.

Dua tahun lalu. Yifandra pernah menolong seorang Tian Gerald ketika mengalami kecelakaan. Berkat pertolongan Yifandra, Tian Gerald berhasil lolos dari maut.

"Setidaknya aku harus mencoba."

---

Yifandra mencari informasi tentang Tian Gerald.

Tian Gerald. Lelaki 30 tahun yang tidak pernah menikah.

Dikatakan, Tian Gerald menyukai laki-laki.

Rumor adalah rumor.

---

Yifandra mendongak menatap gedung tinggi di depannya. Lehernya hampir terkilir hanya untuk melihat puncak gedung.

"Tian ini harus sangat kaya."

Masuk ke lobby, Yifandra bertanya ke resepsionis.

"Bisa saya bertemu dengan tuan Tian?"

Wanita cantik dibalik meja resepsionis menilai Yifandra dari atas sampai ke bawah.

Yifandra berdeham. Penampilannya memang mengerikan. Kemeja lusuh dan celana jeans tak kalah menyedihkan. Singkat kata, Yifandra terlihat seolah pengemis jalanan.

"Katakan saja pada tuan Tian. Saya Yifandra orang yang pernah menolongnya saat kecelakaan."

Sedikit ragu, resepsionis itu mengangkat gagang telepon.

"Lantai 50. Tuan Tian menunggu anda." ucapnya setelah menutup telepon.

Yifandra mengangguk puas.

Berjalan ke lift. Menekan tombol lantai 50.

---

Lantai 50.

Hanya ada satu pintu di lantai itu.

Mendadak nyali Yifandra menciut. Sepertinya keputusan ia datang terlalu salah.

"Tidak." Yifandra menggeleng. Membulatkan tekad terus melangkah ke depan.

Sampai di depan pintu. Dua orang lelaki berseragam hitam menghalangi.

"Biarkan dia masuk!" suara maskulin datang dari dalam ruangan.

Yifandra merinding. Bahkan ia berdiri di sini baru satu detik dan belum mengeluarkan suara. Bagaimana orang di dalam bisa tahu?

---

Yifandra berdiri di tengah ruangan luas.

Tian Gerald duduk di kursi seolah ia raja yang menatap rendah pelayannya.

"Aku datang ke sini ingin menagih janjimu." Yifandra melirik ke arah Tian.

Lelaki itu masih tenang.

Yifandra menarik nafas dalam-dalam. "Ayo kita menikah."

Tian mengerutkan kening. "Apa yang membuatmu yakin mengajukan permintaan konyol ini?"

"Aku.... aku bisa memberimu seorang anak."

Tian menatap Yifandra semakin curiga. Darimana lelaki kecil ini tahu kalau Tian menginginkan keturunan.

Tian Gerald adalah cucu dari seorang 'Succubus'. Iblis yang hidup dari hasrat seks.

Tubuh Tian istimewa. Sangat sulit spremanya berkembang di sembarang tempat.

Yifandra tergagap mulai menjelaskan. "Orang tua saya pernah mengatakan bahwa tubuh saya adalah 'Yin' murni. Yang berarti saya bisa mengandung meski saya adalah seorang laki-laki."

Mata Tian melebar. Tapi ia masih duduk diam. Seperti dugaannya.

Yifandra mendesah kecewa. Tidak ada respon dari lawan bicaranya.

"Permintaan saya memang berlebihan. Maaf. Kalau begitu saya peemisi."

"Tunggu."

Yifandra melihat Tian bardiri dari duduknya. Menghampiri Yifandra.

Langkahnya mantap dan anggun. Berdasarkan postur tubuh dan wajahnya yang diatas rata-rata. Tian Gerald ini seperti jelmaan Dewa. Sangat tampan mengagumkan.

"Ayo."

"Huh?" Yifan tidak mengerti.

"Pergi."

"Pergi? Kemana maksud anda?"

"Mengesahkan pernikahan."

Stay with meWhere stories live. Discover now