4

5.1K 256 33
                                    

"Yahiko, aku punya sebuah pekerjaan untukmu."

Bibir Yahiko merapat menghentikan tawanya mendengar ucapan Shion.

"Pekerjaan?"

"Ya. Nanti aku hubungi kau."

Kepala bersurai orange itu hanya mengangguk tanda ia setuju. Kira-kira pekerjaan apa yang Shion rencanakan kepadanya?

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Di kediaman Uchiha, seorang pemuda bersurai pirang berjalan mondar-mandir sambil menggigit ibu jarinya. Kedua matanya terdapat lingkaran hitam karena ia kurang tidur. Ia semalaman sangat mengkhawatirkan kakaknya yang tak kunjung pulang. Berkali-kali ia menghubungi nomer ponsel kakaknya, namun tidak aktif. Jadilah ia begadang semalaman menunggu kepulangan kakaknya.

Ting nong!!

Bel pintu rumahnya berbunyi. Ia pun menghentikan langkahnya dan langsung berlari menuju pintu utama.
Cklek

Pintu itu terbuka. Dan kini Naruto mendapati kakaknya berada di depan matanya.

"Nee-san.."

Airmata Naruto mengalir dan memeluk kakaknya sayang.

Mendapat pelukan dari adiknya, membuat Shion terharu sesaat. Namun rasa benci di dalam hatinya membuatnya gelap akan balas dendam.

Shion membalas pelukan adiknya. Ia berpura-pura tidak tahu tentang hubungan adiknya dengan suaminya. Mulai hari ini, rencana dimulai.

Dia memulai rencananya dengan bersikap biasa saja. Menghancurkan kehidupan adiknya perlahan. Setelah itu BOOM!!

Ia sudah tidak peduli lagi dengan adiknya. Persetan dengan hubungan darah!!

Puas dengan acara berpelukan yang mengharukan itu, mereka segera masuk ke dalam rumah. Dan mereka berjalan ke arah dapur.

Di dapur, Shion berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil sebuah minuman. Dan Naruto menyiapkan bahan untuk memasak.

Shion meneguk rakus minuman berkaleng itu. Dan sukses membuat Naruto menelan ludah karena merasa kakaknya tidak seperti biasanya.

Selesai dengan acara memasaknya, kini mereka berdua makan siang. Tidak ada celotehan dari kakaknya. Karena biasanya kakaknya tidak pernah absen bercerita segala hal yang dilakukannya ketika makan.

Naruto yang terheran dengan ketenangan kakaknya pun memilih bertanya.

"Nee-"

"Aku sudah selesai."

Naruto hanya mengangguk pelan. Membuang jauh-jauh pertanyaan yang akan dilontarkannya.

Kedua kaki Shion melangkah begitu saja meninggalkan Naruto sendirian, tanpa mencuci piring bekas makannya.

Melihat sikap Shion, membuat Naruto menaruh curiga. Mungkinkah kakaknya sudah mengetahui hubungannya dengan kakak iparnya? Tapi kemarin kakaknya masih bersikap biasa saja.

Menggeleng kepalanya pelan, ia mencoba berpikir positif. Mungkin kakaknya lelah. Itulah yang dipikirkannya.

Di kamar, Shion duduk memandang foto dirinya dan suaminya. Ia terus-menerus menatap foto tersebut. Bukan lagi tatapan memuja yang ia perlihatkan. Namun tatapan kebencian.

"Jadi..sejak kapan kau mulai menyukai adikku, Uchiha Sasuke-kun?"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Selesai makan siang dan mencuci piring kotor, Naruto langsung masuk ke kamarnya. Diraih ponselnya yang tergeletak di kasur, lalu ia mencari nama yang ingin ia hubungi.

SEBUAH KESALAHAN (TIDAK DILANJUTKAN) Where stories live. Discover now