"Ahhh.. Teruss.. Nii-san.. Ahh.."

Naruto selalu dibuat mendesah oleh sang raven di manapun Naruto berada.

Entah kenapa lama-lama Shion merasa suaminya berubah. Gaara yang berstatus sebagai kekasih Naruto juga berfikir jika kekasihnya berubah. Naruto jarang menghubunginya dan jarang berduaan dengannya. Dan hal itu membuat Gaara membutuhkan penjelasan.

Kini Gaara dan Naruto duduk di sebuah restoran sederhana. Naruto meminum minumannya dengan tenang. Dan Gaara hanya menatap datar kekasihnya.

"Kau akhir-akhir ini berubah."

"Aku sibuk."

Naruto menyela ucapan Gaara dengan cepat. Dan hal itu sukses membuat Gaara terdiam.

"Ada apa? Apa kau sudah bosan denganku? Atau jangan-jangan.."

"Apa yang kau pikirkan?"

Lagi.. Ucapan Naruto membuat Gaara terdiam kembali. Dan Gaara hanya bisa menghela nafas panjang.

"Aku ingin kita putus."

Ucapan Naruto membuat kedua bolamata Gaara membulat. Terkejut atas pernyataan tiba-tiba Naruto.

"Apa yang membuatmu mengatakan hal itu? Seingatku, aku tidak pernah membuat kesalahan." Jelas Gaara.

Naruto diam, memandang datar wajah Gaara.

"Aku sudah bosan denganmu. Ya sudah, aku pamit." Akhirnya Naruto memilih untuk pergi meninggalkan Gaara.

'Ada yang tidak beres.' Ucapanya dalam hati.

Di perjalanan pulang, Naruto berjalan pelan dengan pikiran yang tidak tenang. Ia merasa tidak enak pada Gaara. Padahal Gaara selalu berada di sisinya ketika ia kesulitan.

"Haahh.."

Ia menghela nafas panjang. Semua telah berlalu. Dan kini perasaannya hanya untuk Sasuke seorang. Biarlah ia menjadi sosok yang egois. Karena ia juga membutuhkan kebahagian, walau melakukan sebuah kesalahan. Ya, sebuah kesalahan. Kesalahan yang mungkin akan menjadi malapetaka suatu saat nanti. Ia sebenarnya takut jika sewaktu-waktu kepergok kakaknya akan hubungannya dengan Sasuke. Kira-kira apa yang akan terjadi jika kakaknya mengetahui hubungan mereka?

Sesampainya di rumah, Naruto bergegas masuk ke dalam kamarnya. Ia sangat lelah hari ini. Tapi ia lelah karena apa, ya? Setelah kakaknya menikah dengan Sasuke ia tidak lagi diijinkan Sasuke untuk bekerja. Bisa dibilang jika biaya kehidupannya dan kakaknya semua ditanggung oleh Sasuke.

Sasuke sangatlah kaya raya. Ia memiliki segalanya. Apapun yang kau inginkan, dengan menjentikan jari ia langsung memberi apa yang kau mau.

Sasuke itu sosok yang mandiri. Ia membangun usahanya sendiri tanpa bantuan kedua orangtuanya. Ia sudah biasa dengan kesendiriannya sejak kecil. Orangtuanya begitu sibuk. Dan kakaknya juga sibuk walau terkadang menemaninya. Jadi itulah sebabnya ia menjadi sosok yang dingin dan egois.

Kembali kepada Naruto. Kini Naruto sedang tengkurap di ranjangnya dengan tangan kirinya yang menumpu pada pipinya. Dan tangan kanannya memainkan ponselnya dengan memutar-mutarnya kurang kerjaan. Ia merasa bosan karena kakak iparnya pergi ke luar negeri selama satu bulan.

Drrttt..

Tiba-tiba ponselnya berdering. Dan hal itu sukses membuatnya kaget. Ia pun menatap layar ponselnya melihat nama sang pelaku. Dan bibirnya tersenyum melihat nama yang dirindukannya.

/"Naru.."/

"Nii-san.."

/"Bagaimana kabarmu, baby? Kau tahu, aku sangat kesepian tanpamu."/

SEBUAH KESALAHAN (TIDAK DILANJUTKAN) Where stories live. Discover now