Pertemuan

74 7 1
                                    

"Lebih jauh lagi, gue gak percaya pada kebetulan, gue percaya pada pertemuan yang dirancang diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan."         
Raditya Dika


Author Pov
6.35 pagi, Tahun ajaran baru 2022 - 2023.

KRINGGG ~

"Mas Zaky, bangun mas!!" Panggil bi asih (asisten rumah tangga keluarga Zaky) kepada Zaky.

"Hmm...?" Zaky menjawab dalam keadaan separuh sadar.

"Bangun mas, sudah jam setengah tujuh. Kamu sebentar lagi masuk sekolah. Hari ini kan tahun ajaran baru, emangnya kamu ga senang udah naik ke kelas 12 ?? Buruan bangun, mandi terus sarapan di bawah. Udah di tunggu ibu sama ayah tuh."

"Apa bi?? Sekolah?? Ya ampun, santuy aja lah bi. Lagian juga sekolah ga bikin pinter pinter amat."
Zaky menjawab dengan santai.

"Ya ampun mas, kok kamu ngomong kayak gitu sih?! Ga boleh ngomong gitu, kamu emang ga kasian sama orang tua kamu?? Udh biayain kamu sekolah di sekolah yang mahal. Kerja pagi pulang malam cuma buat kamu." Balas bi asih dengan nada agak kesal.

"Iya bi iya. Nih aku bangun. Tunggu aja di bawah nanti aku turun."

"Ya sudah. Bibi turun duluan ya. Jangan tidur lagi."

"Iya bi."

Setelah setengah jam lama nya, akhirnya Zaky pun turun ke bawah dengan memakai seragam sekolah ditutupi dengan hoodie abu-abu dan sneakers putih kesayangan nya.

"Sini Zaky, sarapan bareng ibu sama ayah."
Panggil ibu Zaky.

"Ibu udah bikinin toasted bread with fried eggs*. Kesukaan kamu nih." Ibu nya melanjutkan. *Roti bakar dengan telur

Zaky hanya jalan menuju pintu depan tanpa menoleh ke arah ibunya dan mengabaikan ucapan ibunya. Ia lalu keluar menuju garasi mobilnya.

Ketika berada di garasi, ia terkejut pada seorang laki-laki yang berada didepan mobilnya.

"Siapa lu? Ngapain lu di depan mobil gua?"
Ucap Zaky sambil menaikan satu alis.

"Saya supir mas Zaky, mulai hari ini dan seterusnya saya akan antar jemput mas ke sekolah." Jawab pak Dimas.

"Apa - apaan nih?! Gua udah gede, ga perlu di anter jemput segala. Emangnya gua anak SD apa?!" Bentak Zaky

"Maaf mas, saya hanya menjalankan perintah dari ayah mas. Sekarang silahkan masuk ke mobil. "

"Ga?! Ga bisa ?! Yah!!! Ayah!!!" Teriak Zaky memanggil ayahnya.

"Kenapa kamu manggil ayah teriak-teriak begitu?! Udah kayak di hutan aja!!"

"Ini apa maksudnya? Dia bilang dia supir aku. Emang bener??"

"Iya, pak Dimas adalah supir baru kamu."

"Ya ampun?! Aku kan bukan anak kecil lagi. Ngapain sih pake di antar jemput?! Lagian dari kelas 11 juga aku udah nyetir sendiri. Sekarang ngapain pake ada supir segala ?!!"

"Mulai sekarang dia akan mengantar jemput kamu ke sekolah. Biar kamu ga bolos lagi."

"Ya elah, lebay amat. Ga bakal bolos lagi. Bolos juga cuma beberapa kali. Itu juga gara-gara gurunya ngeselin."

"Tetap saja. Apapun alasan kamu, ayah tetap akan menjadikan pak Dimas sebagai supir kamu."

"Ck... Ya ilah, ribet banget sih. Gamau?! pokoknya aku harus nyetir sendiri!!"

Hijrahnya Sang PremanWhere stories live. Discover now