Hari pertama,
Aku diam, hanya berpikir ini hanya sebuah permasalahan yang sepele
Hari kedua,
Aku diam, kali ini sedikit lebih emosi karena ternyata ini bukan hal yang sepele
Hari ketiga,
Aku diam, ditemani oleh sendiri dan tangis karena kamu tak ada disini
Hari keempat,
Aku diam, kali ini aku mencoba membuat semua baik-baik saja
Tapi ternyata aku tidak bisa
Luka kemarin masih setengah kering, aku belum bisa mengendalikan
Dan sekarang ada luka baru yang terukirKamu,
Tahu tidak? Aku butuh kamu bukan hanya untuk bersandar tapi juga bercerita
Tahu tidak? Aku menunggu kamu tapi ternyata sinyalku tak sampai
Tahu tidak? Aku butuh waktu sedikit lebih lama untuk sebuah penerimaan
Tahu tidak? Aku ingin bersamamu lebih lama lagi tanpa ganggu
Tahu tidak? Mungkin ini hanya keinginan dan ekspektasiku yang terlalu tinggi nyatanya lagi-lagi sinyalku tak sampaiLalu apakah aku salah jika berharap satu saja dari sekian banyak sinyalku yang kamu tangkap?
Aku ingin ditanya kenapa
Aku ingin ditanya bagaimana
Aku ingin ditanya ada apa
Kalaupun tidak ada solusi atau jawaban nantinya setidaknya biar pelukmu menenangkanku
Setidaknya biar tanganmu yang mengusap air mataku
Setidaknya biar celotehmu yang menghiburku
Setidaknya kamu disampingkuApa terlalu berlebihan?
Jika aku meminta waktumu sehari saja tanpa gangguBukan, bukan aku egois
Aku hanya sedang ingin bersamamu tanpa ganggu
Salahku mungkin berekspektasi terlalu tinggiMaaf,
Kejar terus mimpimu
Aku tak akan mengganggu
Aku tak akan menghalangi
Dan
Aku tak akan berkeluh kesahSekali lagi,
Maaf.