"Oh begitu ya." Ia menyeringai dan melepas tanganmu. Jujur suasana saat ini menegangkan dan kau mulai takut akan terjadi hal mengerikan setelah ini.

Ritsu masih diam. Kau kemudian mencoba memanggilnya. Kau merasa ini sudah keterlaluan dan ingin meminta maaf. Sayangnya kau terlambat, kau yg berniat marah pada Ritsu, tapi sekarang malah terbalik. Ritsu tampak marah dan mulai mendorongmu kebelakang. Kau kaget dengan posisi kalian saat ini. Ritsu berada diatasmu dan ia mengunci lenganmu. Kau berusaha keluar tapi sayang tenaga Ritsu seolah-olah bertambah kuat.

"Hmm... Apa yang (Name) inginkan sekarang? Kencan? Aku? Atau anija?"

"Ehh... Ri-Ritsu lepaskan aku dulu."

"Aku tidak akan melepaskan (Name) sebelum kau menjawab pertanyaan ku."

"Oke, aku minta maaf. Aku hanya ingin Ritsu jera, aku tidak bermaksud akan kencan dengan Rei-san."

"Kalau begitu (Name) memilihku?"

"Y-ya." Kau mengangguk ragu.

"Begitu ya." Ia mengangguk. Kemudian ia perlahan mulai mendekati wajahmu.

"Ri-Ritsu, apa yang kau lakukan?"

Kau berusaha mengelak. Tapi Ritsu sama sekali tak menghiraukan perkataanmu. Jarak antara kalian semakin dekat, dan kau reflek menutup matamu. Jantungmu seolah akan keluar dari tubuhmu. Tanpa sadar kau juga menahan napas. Kau merasakan sesuatu yang lembut menyentuh keningmu, kemudian beralih ke pipi.

"Jangan tahan napasmu. Kau bisa meninggal jika tidak bernapas." Ucapan itu membuat mu sadar dan mulai membuka mata.

Ritsu mulai melonggarkan genggamannya dilengamu. Ia kemudian membenarkan posisi duduknya.

"Sudah (Name) jangan tiduran mulu. Nanti aku akan menyerang mu lebih dari yang tadi lho." Godanya.

Kau langsung bangun dan membenarkan posisi dudukmu. Jujur saja, saat ini kau bingung dengan kejadian beberapa detik yang lalu. Ritsu mencium keningmu dan pipimu. Kau pikir ia akan melanjutkan pada bibirmu.

"(Name) kenapa kau memegang bibirmu, apa kau segitu maunya ku cium disana?"

"Ehh?"

Karena memikirkan hal itu tanpa sadar tanganmu sudah menyentuh bibirmu. Wajah mu memerah dan dengan cepat kau menggeleng. Kau belum siap untuk hal itu.

"Karena kau memilihku, aku hanya menciummu kening dan pipi. Tapi kalau kau memilih anija--" Ritsu menghentikan ucapanya, kemudian mendekat padamu "Aku mungkin akan menyerang mu lebih dari itu." sambungnya sambil berbisik ditelinga mu.

Wajahmu tambah memerah dan dengan cepat menjauhkan dirimu dari Ritsu. Tapi sayangnya ia malah menahanmu.

"Mau kemana? Jdi bantal ku dulu. Aku ngantuk nih."

Kau ingin melawan tapi takut setan didalam dirinya bangkit lagi. Akhirnya kau menyerah dan membiarkan kekasih mu itu tidur di pangkuanku.

"Nyaman sekali." Ucapnya sambil perlahan menutup mata.

"Oh ya (Name), minggu kemaren aku memang telat. Seingatku aku mengikuti saranmu memasang alarm setiap satu menit. Tapi karena muak aku akhirnya mematikan smartphone ku. Saat aku terbangun sudah jam 2 siang saja. Lalu aku cepat-cepat mandi dan datang ke tempat janjian kita, tapi aku tidak menemukanmu. Kupikir kencan kita tidak jadi."

"Baka, tentu saja aku sudah tidak ada, aku sudah menunggu dari jam 8 pagi. Karena telatnya sudah keterlaluan, makanya pulang."

"Kau pasti lelah menunggu."

"Ritsu, apa kau ingin ku pukul ya?"

"Douzo~"

Mana mungkin aku bisa memukulmu. Tangan ku ini ingin memukulmu tapi selalu saja tertahan. Rutukmu dalam hati.

"Kenapa kau belum juga memukulku?"

"Aku tidak bisa."

Ia membuka matanya perlahan. Tanganya menyentuh wajahmu dan mendorong pelan mendekatinya.

Cup

Sebuah ciuman singkat sukses mendarat dibibirmu. Ciuman pertamamu sudah diambil oleh Ritsu. Seketika pikiranmu kacau. Kau tak bisa memikirkan apa-apa. Tak tahu harus melakukan apa. Sedetik kemudian wajahmu yang memerah.

"Ri-Ritsu. Ka-kau bilang tidak akan menciumku."

"Aku berubah pikiran. Bibir (Name) manis. Mungkin lain kali aku akan coba menghisap darahmu, siapa tau juga manis."

"Ba-baka, kau itu bukan vampire. Jangan minum darah orang sembarangan."

"Ehh... Tapi aku ingin memcicipi (Name)." Godanya tak henti-henti.

"Men--cicipi? RITSU MESUM. KAU PIKIR AKU MAKANAN APA???" Teriakmu sukses membuat gendang telinganya hampir pecah.

"(Name) jangan teriak. Nanti aku tuli. Memang kau mau punya pacar tuli?" Dia menatapmu dengan intens seolah menunggu jawaban dari mu.

"Ya, aku ini kan suka Ritsu apa adanya, aku akan memerimanya." Ucapmu dengan suara kecil.

"Apa? Aku nggak dengar."

"Ritsu baka baka baka. Sifatmu sekarang saja mau aku terima. Tukang tidur, sembrono, kadang melupakan kencan kita. Apa lagi yang tidak ku terima dari mu?"

"Fufufu~ (Name) memang yang terbaik."

"Tentu saja."

"Kalau begitu sebagai hadiahnya minggu ini kencan. Aku janji akan meluapkan semangatku untuk kencan kita ini."

Kau menatap Ritsu tidak percaya. Kata semangat sangat bertentangan untuk seorang Ritsu. Tapi mungkin sebuah kencan sangat pas untukmu.

"Baiklah. Janji, kali ini kau tidak akan telat lagi."

"Aku janji, untuk mencegah aku tidak telat kau harus datang kerumah ku, lalu bangunkan aku. Jangan dekat-dekat sama anija. Aku sudah bilang kan kamarku dimana, jadi jangan tanya anija."

"Ritsu, kau sangat cemburu dengan Rei-san ya?"

"Tentu saja, (Name) itu milikku. Walau aku dan anija itu bersaudara, tapi aku tidak akan pernah membagi (Name) pada siapapun, termasuk pada anija. Kan dimasa depan (Name) akan jadi istriku."

"Is--istri?" Kau kaget wajahmu memanas, dan jantungmu berdebar kencang. Bagaimana bisa Ritsu dengan mudahnya mengucapkan kalimat itu. Kau hanya terdiam berusaha menenangkan pikiranmu.

"Untuk sekarang biarkan aku tidur dulu. Nanti bangunkan aku lima menit lagi." Ucapnya smbil menutup mata kembali.

Entah ada apa dengan mu. Walau Ritsu orang yang kadang semena-mena, tapi anehnya kau tidak bisa marah padanya. Ia selalu berhasil membuatmu luluh dan menghentikan marahmu dengan caranya. Kau juga tidak bisa berbuat apa-apa saat Ritsu melakukan hal yang ia inginkan padamu.

"Ha..." Kau menghela napas pelan.

Mungkin ini sudah takdirku. Pikirmu pasrah dalam hati

"Oyasumi Ritsu." Ucapmu sambil mengusap pelan rambutnya yang halus.

"Oyasumi. Aku mencintaimu (Name), jangan selingkuh sama anija ya." Balasnya pelan.

××××××××

Argghhh... Malu bnget, ya ampun aku yg nulis aku yg malu ಥ‿ಥ

Maaf klau ngk sempurna, cman itu yg ada dipikiranku.

Oke, I hope you enjoy gaes•́  ‿ ,•̀

Jangan lupa vote and commentnya (。•̀ᴗ-)✧

When You Sulk [Knights X Reader] [✓]Where stories live. Discover now