Chapter 01

254 47 0
                                    

✁・・・Enjoy the plot with music on!

♪ Hong Dae Kwang - Floating♪
♪OST 1♪

📍Restoran Horuz de Oculus, 14:02 WIB

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

📍Restoran Horuz de Oculus, 14:02 WIB

     "Satu pizza mushroom siap!" Info dari sang chef sambil menekan bel berkali-kali.

     "SIAPPP CAPTAIN!!!" Teriak si moodbooster restoran kita, Charlotte. Datang dengan riang dan ceria bagaikan hari tanpa beban ia rasakan.

     "Hey, Ingat peraturan kita untuk tidak berisik selama ada tamu," pintaku dengan senyum dan mengedipkan mata.

     "Hehehe maaf~~" diambilnya pizza itu dengan senyum tanpa bebannya, lalu pergi ke meja pelanggan dengan wajah riang. Aku langsung bergegas membersihkan dapur, membersihkan celemek, dan tangan ku yang kotor setelah membumbui hidangan tadi.

      "Ehh~~ Chef? Boleh aku bantu membersihkan lantai? keliatannya chef agak lelah," ujar Ze dengan malu-malu, entah mengapa dia selalu malu jika berbicara denganku padahal aku saja tidak pernah melakukan sesuatu yang membuat dia malu.

      "Ohhh... boleh-boleh, hhhmmm bagian sudut di sana dan di bagian oven itu terlihat banyak sisa garingan pizza tadi." Ujarku sembari menunjukkan bagian-bagian yang ia perlu bersihkan.

     
     "O-ok!" Kata Ze dengan tangan seperti memberi hormat sambil memegang tongkat pel, "Good!!" Kataku sambil datang ke arah Ze lalu mengusap ubun-ubun kepalanya.

     "E-eh ...." Ze yang terkejut langsung tegap dan wajahnya memerah.

     Aku heran, kenapa? apa aku salah melakukan itu?

    "Kenapa Ze?" Tanyaku dengan menundukkan kepala ku didepan Ze. "AHHHH TIDAK-TIDAK, AKU MAU BERSIHKAN DULU!!!" Dia langsung berlari kecil sambil membersihkan bagian yang ku suruh.

Dasar kasir ku yang pemalu.

     Keluar dari bagian dapur lalu aku berkeliling sebentar dan pergi ke rooftop, rooftop restoran ku sebelum malam pasti kosong jadi aku gunakan momen ini sembari bermain balon tiup.

    "Chef ... Chef kok disini? kalau ada pesanan gimana? dan kan chef sudah tua kenapa masih main balon tiup itu?" Tanya si butler yang membuat pelanggan bergender perempuan datang hanya untuk meminta selfie atau melihat wajahnya saja, Rafael. Lalu ia duduk disebelahku sambil menaruh nampan.

     "Terkadang hidup itu melelahkan ... jadi hiburan seperti meniup balon tiup itu buatku sama saja melepaskan bebanku ke awan sana. Biar awan sana yang menanggung bebanku lalu jika sudah muak, yahhh hujan." Aku tersenyum sembari melihat pemandangan siang hari yang panas.

     "Aku mengerti ... baiklah chef aku kembali bertugas." Ia bergegas bangun lalu pergi meninggalkan ruang waktu sendiri untukku.

📍Restoran Horuz de Oculus, 20:59 WIB

     "AHHHH AKHIRNYA TUTUP!!!!!" Teriak si Charlotte sambil berlari ketempat evaluasi biasa.

     "Ok semua~ Thank u for today! evaluasi hari ini mungkin cuma seperti biasa. Tetap lakukan yang terbaik untuk rumah kita dan jaga sopan santun saat bertemu dengan pelanggan yang menyebalkan!" Aku melepaskan ikatan dasi sambil mempersilahkan keluargaku pulang.

    "SIAP CHEF DAN TERIMA KASIH UNTUK HARI INI! " Kompak dan serentak. Salah satu kebiasaan mereka yang ku suka jika sudah tutup. Setelah kompak membungkuk dan berteriak, pulang lah mereka satu per satu dengan senang.

     Aku pun bergegas merapikan beberapa barang, menutup beberapa hal-hal, dan siap-siap pulang.

     Tiba-tiba suara pintu restoran ku terbuka dan diiringi suara sepatu hak tinggi masuk.

     "Can i have one oreo milkshake and sushi, please?" Aku terdiam ditempat kasir, kaku. Aku tau dan kenal persis suara orang ini, erat-erat aku memegang kunci motorku & mengepalkannya keras.

     "Sir, I'm very hungry. Can you make it for me now? Mr Seth." Hanya ada 2 orang yang berani memanggilku Seth.

"Get out."

-To be continued at Chapter 2.
©Seth/Kyoraku

Horuz de OculusDove le storie prendono vita. Scoprilo ora