Keseharian

92 14 3
                                    

Sudah hampir tiga bulan Miho berada di benteng bersama pedang lainnya. Kini ia bisa mempelajari bahasa mereka dengan baik. Dalam kesehariannya, ia juga membantu pedang lain untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

"Haaa... Ternyata memasak adalah cara terbaik untuk menenangkan diri," ujar gadis berambut hitam keunguan tersebut.

"Kau benar. Aroma dari rempah rempah yang diaduk menjadi satu, menciptakan rasa yang begitu luar biasa," jawab Kasen Kanesada.

Pagi itu Miho tengah berada di dapur, membuat sarapan untuk yang lainnya. Bersama Kanesada dan seorang pria yang mengenakan penutup mata.

"Itu benar, Kasen-san. Masakanmu memang sangat enak, Shokudaikiri-san juga. Aku sangat menyukainya,"

"Hahaha.. Aku hanya sudah terbiasa memasak. Kau juga semakin lama, semakin mahir untuk memasak, Miho. Aku yakin kemampuanmu nanti, akan melebihiku,"

"Bicara soal itu, apa yang sedang kau buat, Miho?" tanya Kanesada.

Miho menoleh pada Kanesada, lalu tersenyum. "Aku membuat kue kacang. Tak ada salahnya untuk membuatkan mereka cemilan, bukan? Aku juga membuatkannya untuk Aruji-sama,"

"Ahh.. Kau memang sangat baik. Tapi kau tahu bukan? Cara membuatnya?"

"Uuhh..." Miho melihat buku resep yang ada di hadapannya sekarang, "Hahaha... Jangan khawatir, aku akan membantumu," ujar Shokudaikiri.

"Aku juga akan sangat senang jika dapat membantu," tambah Kanesada.

★Next★

Siang harinya, setelah kue kacang selesai. Miho membagikannya pada pedang yang lain.

"Ehhh... Rasanya enak!" seru Yasusada, "Benar bukan? Kiyomitsu?"

"Ya. Kau pandai membuatnya,"

"Terima kasih. Tanpa bantuan Shokudaikiri-san dan Kanesada-san, mungkin kue ini akan gagal. Ahh.. Apa kalian mau membantuku membagikan kue ini? Aku harus mencari Hasebe-san untuk memberikan ini pada Aruji-sama. Apa kalian sibuk?"

"Um.. Tidak juga. Kami akan membantumu," Yasusada mengambil nampan berisi kue kacang yang sudah di bungkus plastik.

"Terima kasih. Aku juga akan memberikan sebagiannya pada mereka yang kutemui nanti,"

Setelah memberi sebagian pada Yasusada dan Kiyomitsu, Miho melanjutkan perjalanannya mencari Hasebe. Disana ia bertemu Mikazuki dan Koginematsu yang tengah duduk bersantai, seraya meminum teh.

"Mikazuki-san, Kogitsunemaru-san!" panggilnya. Dua pria itu menoleh, dan mendapatkan seorang gadis muda berlari ke arah mereka.

"Oh Miho, ada apa?" tanya Mikazuki. Miho memberikan kue yang dibawanya. "Aku harap kalian menyukainya. Duduk bersantai seperti ini, pasti akan nikmat jika memakan cemilan kecil seperti ini," jelas Miho.

"Kau benar. Aku baru saja akan mengatakan hal itu," ujar Kogitsunemaru lalu membuka pita yang mengikat bungkus kue tersebut dan mencicipinya. "Rasanya manis,"

"Apa kau tidak menyukainya?" tanya Miho khawatir.

"Aku suka. Jangan khawatir," Kogitsunemaru menepuk pelan kepala wanita itu.

"Kau sudah berjuang membuatnya," tak disangka Mikazuki menarik lengan Miho dan mencium punggung tangan kanannya.

"E-eehh..." wajah wanita itu langsung memerah ketika Mikazuki melakukan hal tersebut.

"Kupikir kau cukup berani untuk melakukannya," komentar Kogitsunemaru.

"Wanita memang harus diperlakukan lembut. Kau menyukainya, bukan?"

Experiment SwordWhere stories live. Discover now