2. BORDES (Ingatan Yang Terlupakan)

169 13 10
                                    

Halo, hai! Jumpa lagi sama Mimin Kiyut.

Mohon maaf untuk sebelumnya, karena mimin kurang teliti. Alhasil banyak yang kasih komen karena terlalu rapat.

Q: Bawa apa lagi sekarang, Min?

A: Bawa hasil review dong!

Q: Tumben jawabannya kaga nyerempet, Min?

A: Lagi dapat asupan cogan, makanya agak kalem.

Oke langsung aja, yah. Jadi. Kali ini Mimin yang kiyut mau ngepost hasil review dari cerita BORDES karya Kak madhani234

Judul : "Bordes” (ingatan yang terlupakan)
Penulis : Madhani234
Jumlah cerita : 19 bab
Genre : Mistery.

A. Kesan pertama

Kesan pertama membaca novel Bordes. Jujur ya saya kurang tertarik. Sebenarnya genre novel itu termasuk genre yang saya sukai,  tapi membaca bab satu saja membuat saya jenuh. Bagi saya narasinya terlalu monoton. Diksinya terlalu panjang dan juga dialog tag yang disatukan (entah ini kesalahan penulis atau error), kan seharusnya setelah dialog si A lalu si B menjawab dienter dua kali. Kasih ruang kosong di tengahnya. Dan satu lagi, satu paragraf jangan terlalu panjang gitu.

B. Cover

Menurut aku covernya agak kurang nyambung aja. Kan genre utamanya misteri jadi sisi misteri di covernya tu nggak kelihatan. Found judulnya sebaiknya di bold atau diperbesar lagi.

C. Judul

Kesan pertama membaca judul "Bordes". Jujur saya bertanya-tanya, Bordes itu apa? Karena kepo saya cari deh di mbah google. Ternyata artinya tangga untuk naik ke pintu. Tapi bordes di cerita adalah anak tangga pertama dan di situ Bu Desi orang tuanya Saras/Udya meninggal. Saya masih kurang paham sama arti bordes ini. Yang saya tanggapi artinya tangga untuk naik ke pintu kereta, sedangkan yang di cerita anak tangga pertama.
Sebaiknya judulnya diganti saja dan buat yang sesuai sama alur ceritanya.

Sub Judul sangat mendukung. Jadi saya tau ini kisah gadis hilang ingatan.

4. Short Summary

Menurut saya blurb-nya kurang ok. Karena di situ penulis memberi tahu secara blak-blakan jalan ceritanya. Sebainya di buat clue menarik agar pembaca penasaran. Dan kalimatnya di olah semenarik mungkin. Bagiku blurb yang sekarang masih kurang.

5. Isi cerita

Awalnya aku kira cerita ini genre drama atau romance, ternyata genrenya misteri. Maaf banget menurutku, misterinya tidak dapat. Twist sangat mudah terbaca, dan yang paling parah aku nemuin banyak hole di cerita ini. Contohnya masalah amnesia. Hole banget itu dari awal. Serius. Harus riset mendalam.

Namun sesuai dengan short summary-nya yaitu kisah Udya yang hilang ingatan, tetapi dia tidak menyadari kalau dia hilang ingatan. Di kantor dia di pertemukan oleh Angga mantanya dulu. Dia mencari tahu tentang masa lalunya. Dan mengungkapnya.

Di ceritanya ini saya tidak merasakan misteri. Yang ada cerita ini mengarah ke Romance. Cerita misteri seharusnya memberikan kepingan-kepingan clue sehingga pembaca menebak-nebak. Tapi cerita ini tidak seperti itu.

Setelah tanda petik seharusnya gak pake titik, koma lagi. Itu dipake sebelum tanda petik.
Salah satu contoh yang aku ambil:
"Papa masih di Bandung?", seharusnya 👉"Papa masih di Bandung?"
"Ada keperluan apa?," tanya Dedi lagi. 👉"Ada keperluan apa?" seharusnya komanya dihilangkan.
✔Beberapa kata sapaan seperti bu, pak, mas, dkk pake kapital 👉Bu, Pak, Mas.
✔Kata kemana, kesana, kesini dll👉ke mana, ke sana, ke sini. Karena menunjukkan tempat, waktu, arah.
Sebenarnya gaya bahasanya sudah bagus. Diksi yang dipakai juga, cuma menurutku terlalu banyak narasi di ceritanya. Jadi aku bacanya monoton, berat, berasa lambat, dan kurang dapat feelnya.

6. Alur

Alur maju-mundur.
Alurnya terlalu cepat dengan penjelasan yang bertele-tele.
Di sini banyak sekali plot hole. Diantaranya:
- hilang ingatan. Jika dipikir logika, masa si Udya ini tak tahu, sih. Masa selama hilang ingatan tak ada dia teringat memori lamanya sekeping pun.

- Udya ini ‘kan hilang ingatan kok malah di bawa ke psikiater. Rasanya tidak nyambung deh. Bukankah harusnya dibawa ke ahli saraf. Setauku kalau Udya sakit mental barulah di bawa ke pskiater. Ini Udya tidak mengalami gangguan jiwa hanya hilang ingatan. Sebaiknya kakak riset dulu. Supaya tidak salah arah begini.

7. Latar

Yang cukup ganggu menurutku adalah alasan pembunuhan karena korban tidak sengaja liat foto di ponselnya yang diambil pas bertahun-tahun lalu. Maaf banget, nih, apa pas mereka kuliah sudah ada ponsel berkamera? Kalau masih lima belas tahun ke belakang sih oke masih bisa dipahami, tapi kalau sudah 23-25 tahun ke belakang ya aku kira sepertinya sekitar tahun 1995-1997 belum ada ponsel berkamera.

Latar waktunya yang kurang, saya tidak tahu ini kejadiannya tahun kapan. Mengetahui kapannya bisa di lihat dari pada tahun itu apa yang sedang tren atau dari lagu populer kala itu. Tapi di cerita kakak tidak saya temukan itu.
Berlatarkan di rumah, kantor, Bandung, Semarang. Latar tempatnya cukup jelas. Di liat dari deskripsinya.

8. Penokohan

aku merasa bagian Udya itu kayak kurang. Seperti datar pas baca di bab awal dan banyak tokoh2 yang muncul di 3 bab itu yang menurutku jadi kurang fokusnya ke tokoh utama. Atau mungkin bisa diperkuat lagi karakternya tiap tokoh.

9. Kesimpulan

Saya menyarankan kakak untuk mendownload apk PUEBI dan KBBI. Karena di cerita kaka banyak terdapat kesalahan seperti: kesalahan dialog tag, kata tidak baku, tanda baca, dll.
Dalam menulis narasi satu paragraf jangan panjang gitu. Takutnya pas baca bab awal pembaca pada kabur melihat paragraf yang monoton. Kaka harus belajar show and tell. Bisa dilihat di panduan menulis the WWG.
Perbanyak baca juga ya Ka.
Semangat, ya, Ka. Kita sama-sama belajar dan memperbaiki kesalahan agar tulisan menjadi lebih baik.

Nah, itu dia review dari cerita Bordes (Ingatan Yang Terlupakan)

Buat kalian yang mau direview seperti ini, yuk, jangan lupa daftarin karya kalian ke Mimin yang kiyut ini. Biar karya kalian makin tjakep!

Udah dulu, yah... sampai ketemu minggu depan.

Happy weekend!

Salam, Mimin Kiyut🤗

KUTUS 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang