Suou Tsukasa

2.5K 234 42
                                    


"Onee-sama, apa kau masih marah padaku?"

Kau masih tetap bergeming di posisimu. Saat ini kau dan Tsukasa berada di ruang latihan Knights. Ya, hanya kalian berdua.

Latihan sudah selesai, tapi kalian berdua masih berada di ruangan. Dari tadi Tsukasa masih membujuk mu agar kau menyudahi aksi marah padanya.

Seminggu yang lalu, kau dan Tsukasa sedang kencan di taman. Suasana yang romantis untuk sepasang kekasih. Tapi hal itu dihancurkan oleh bisikan beberapa orang yang melihatmu dan Tsukasa.

"Wahh... Kakak-adek yang akur ya."
Setidaknya hal itu yang kau dengar. Tsukasa selalu memanggilmu dengan sebutan 'Onee-sama', walau pun sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

Awalnya kau tak menggubris panggilan Tsukasa padamu. Lagipun panggilan itu terasa lucu saat Tsukasa melontarkan dari mulutnya. Tapi lama kelamaan, hal itu membuatmu tidak nyaman. Banyak yang menyangka kau dan Tsukasa adalah kakak adik. Kadang ada beberapa gadis yang mendekati Tsukasa. Mereka menyangka Tsukasa masih sendiri karena mereka kira kau adalah kakak nya.

Tentu saja kau cemburu. Sangat cemburu. Kau tidak ingin Tsukasa mu direbut oleh gadis lain. Kau mencoba berbicara pada Tsukasa, memintanya untuk memanggilmu dengan namamu.

Sudah seminggu berlalu, tapi hasilnya nihil. Tsukasa selalu lupa dan lagi-lagi memanggil mu dengan sebutan 'Onee-sama'. Pernah satu kali ia berhasil menyebut namamu, tapi setelah itu wajahnya langsung memerah dan pergi meninggalkankanmu.

"Onee-sama, aku punya voucher makanan manis. Bagaimana kalau kita pergi kesana. Aku janji akan memanggil Onee-sama dengan namamu. Ku mohon."

Kau berpikir sekali lagi. Mungkin kau terlalu keras pada kouhai mu itu. Kau menghela nafas dan menerima tawaran Tsukasa.

××××××××

"Waaa... Banyak sekali makanan manisnya. Aku ingin mencoba semua."

"Tsukasa-kun jangan makan terlalu banyak, nanti kau bisa sakit." Pinta mu padanya. Kau sangat khawatir pada kesehatan Tsukasa. Bagaimanapun sesuatu yang berlebihan itu tidak baik kan.

Kau dan Tsukasa sudah berada di dalam cafe tersebut. Tsukasa memperhatikan setiap menu yang ada di dalam buku menu. Lalu memilih makanan yang ingin ia makan.

Tsukasa tak henti-henti memesan dan membuatmu tambah khawatir. Jumlah yang ia pesan mungkin bisa memenuhi meja kalian.

Sebelum ia memesan lebih banyak lagi kau berusaha menghentikannya.

"Tsukasa-kun. Sudah, kalau kau memesan lebih banyak lagi nanti tidak habis."

Tsukasa langsung menghentikan kegiatannya memesan menu. Waitress yang berada di samping kalian pun kemudian meninggalkan kalian berdua untuk menyiapkan pesanan.

Selanjutnya, masalahmu dengan Tsukasa. Kau tidak ingin Tsukasa menjadi orang yang tamak. Kau tahu seberapa sukanya Tsukasa dengan makanan manis. Tapi tetap saja tidak boleh memesan sebanyak itu walau ada voucher. Kau kemudian mengalihkan pandanganmu pada Tsukasa dan berniat menceramahinya. Namun hal yang kau lihat adalah wajah Tsukasa yang nampak sedih. Lagi, mungkin kau terlalu keras padanya.

"Tsukasa-kun maafkan aku."

Tsukasa langsung tersadar. " Aa... Tidak apa-apa Onee-sa--". Ucapannya terhenti. Sepertinya ia sadar bahwa ia harus memanggil mu dengan namamu. Pantas saja dari awal masuk, ia tidak memanggilmu sedikitpun.  Kau yang melihat Tsukasa sangat berjuang akhirnya memutuskan untuk menghentikan 'pemaksaan' ini.

"Tidak apa-apa. Jangan paksakan dirimu Tsukasa-kun. Lagian aku suka dengan panggilan 'Onee-sama' itu."

Saat Tsukasa ingin berbicara, makanan kalian sudah datang.

When You Sulk [Knights X Reader] [✓]Where stories live. Discover now