Ulah si Zahra 2

28 6 3
                                    


        Sesampainya di gedung seluruh peserta simulasi di perintahakan untuk   segera berbaris di depan ruangannya masing-masing "ya anak-anak ayo,segera baris di depan ruangan masing-masing" perintah Ustad Hakim. Tidak perlu menunggu waktu lama para santri segera mengikuti perintah Ustad Hakim.

        "Nabil Arya"panggil Ustad Hakim pada santri putra di rungan sebelah,tanpa waktu lama aku segera menjulurkan leher ku seperti jerapah agar dapat melihat lebih jelas wajah si pemilik nama,namun sayang karna tubuh ku yang terlalu kecil jadinya tidak kelihatan juga.   
          "HEH ITU BAJUNYA DI MASUKIN BENER-BENER,JANGAN DI KELUARIN BAJUNYA" bentak Ustad Hakim pada satri putra yang baru saja di sebut namanya. Tiba-tiba semua mata tertuju kepada ku dengan polosnya aku bertanya "kenapa?" tanpa di duga malah mengundang tawa seluruh teman-teman ku yang ada di depan mau pun belakang ku,membuat ku semakin bingung apakah ada yang salah dengan jawaban ku?.

        Dengan seringai jalinya Zahra berkata pada ku,"kamu tau ga Bil yang tadi itu siapa?" tanya Zahra dengan santainya aku menjawab "enggak"sambil mengangkat kedua bahu ku,"ya ampun Nabila kamu serius ga tau?"tanya Zahra sedikit kaget "iiihh ya ampun Zahra kamu ini mau nanya gue kok kayak nanyain maling sih?"balas ku sebal "hehe bukanya gitu gue heran aja kok bisa gitu lo ga kenal,padahal dia itu calon elo loh"
       balas Zahra di akhiri dengan tawa kecilnya sambil mencolek dagu ku,"ish apa-apaan sih orang ga kenal juga" balas ku kesal "ciee...ciee padahal kamu suka kan" goda Zahra yang makin memancing emosi ku "Zahra!" kata ku setengah teriak dan menjadi tontonan semua orang "sstt jangan berisik malu tuh di liat orang" kata Zahra "elo sih,kan gue jadi malu" balas ku sambil menyembunyikan wajah ku yang sudah seperti tomat merah. "Cieee...kalo ga kenal biasa aja kali bu ga usah sampe merah gitu pipinya" kata Ifah.

     "Syifa Az-Zahra" panggil Ustad Udin,"tuh kartu ujian lo,udah sana pergi cepetan" kata ku pada Zahradengan nada setengah mengusir setengah mengusitr,"cie...baper ya"goda Zahra lagi "apaan sih Za,engga kok"kata ku dengan cepat,lalu segera mendorong Zahra agar segera mengambil kartunya.

Cinta Terhalang Pagar PesantrenOn viuen les histories. Descobreix ara