||be your's damn||part. 2

1 0 0
                                    

"Aksaaa" jerit para siswi tak kala mobil mewah aksa terparkir dengan angkuh sang pemilik pun tak kalah angkuh tapi tidak menyurutkan aksa lover's nya untuk mundur mereka menjerit histeris bagai melihat k-pop.

"Woow, you are so fantastic aksa" aksa menatap sabrina cewek terseksi di sekolah yang sedang bergelayut manja, aksa tak berniat menyingkirkan tangan itu seolah menikmatinya mereka mengira aksa menjalin hubungan dengan sabrina padahal jujur saja aksa saja hanya bertemu di sekolah karena di luar sekolah dia bukan aksa anak SMA.

"Aksa, memang ganteng ya? "Celetuk bebe menyenggol lengan alvi, matanya masih menatap segerombol cewek genit yang nggiring aksa.

"Biasa saja" jawab alvi santai padahal hatinya bergejolak menahan sesuatu.
Ahh, mungkinkah ini yang namanya cemburuu? Tidak, memang nya siapa aksa baginya? Lagian alvi hanya sebatas mengagumi aksa yang terlihat tampan dalam setiap momen, bahkan setiap harinya dia selalu menjadi santapan para wanita genit, namun itulah aksa dirinya tak menghiraukan atau mengusir para gadis di sampingnya, dirinya terlalu dingin seolah banyak pembatas untuk seseorang bisa menyelami dirinya.

"Hey, minggir aksa kami mau lewat" teriak aksa lover's mendorong alvi dan bebe kesamping koridor.

"Ya ampun nina, kamu gak lihat koridor ini Luas loh" kesal alvi

"Tau tuh, buta kali nina" bebe menimpali ucapan alvi sambil mengusap siku nya yang sedikit berdarah karena nina yang mendorong nya terlalu kuat.

"Lepas" aksa mendorong sabrina sampai nyungsep di sisi koridor.

Seketika aksa lover's diam melihat tuan putri nya nyungsep bagai seonggok sampah. Mereka bergidik ngeri melihat tatapan aksa yang mengkilat marah, mereka bingung dan juga kagum. Bingung karena perubahan sikap aksa yang tiba tiba padahalkan dari tadi adem adem saja. Dan juga kagum karena melihat expresi aksa yang ini menambah level ketampanan nya rahang kokoh yang tampak mengeras menahan emosinya. Sungguh aksa bagai singa lapar yang siap memangsa mereka mundur beberapa langkah dari dekat aksa.

"Aksa, mengapa kou mendorongku sayang? "Sabrina mendekati aksa dengan wajah menggodanya.

"Bitch" desis aksa melempar tangan sabrina yang hendak memeluk nya.

Aksa dan bebe saling memandang lalu keduanya tersenyum, mereka bagai menonton drama live gratis pula.

"Kalian jangan pernah menyentuh alvi apalagi melukainya" ucap aksa dingin.

Alvi melongo di tempat saat mendengar ucapan aksa. Itu benar atau memang kupingnya yang bermasalah? Apa karena dirinya yang di dorong nina aksa marah? No, itu tidak mungkin memang dirinya siapanya aksa.

Cup

Aksa mengecup bibir alvi, aksa merasa badan alvi menegang karena syok. Aksa menyeringai lalu di rengkuhnya badan alvi yang kaku dan melumatnya.

"first kiss, huh"  aksa tersenyum menggoda kearah alvi yang masih saja syok.

"Brengsek kou" alvi mendorong dada aksa, membuat aksa mundur beberapa langkah.

"Kou, beraninya kou menyentuhku brengsek" telunjuk alvi mengacung di depan muka aksa yang masih menampilkan senyum kemenangannya. Bagaimana bisa ketika banyak gadis yang mengantri ingin di sentuh aksa, alvi malah marah karena hal itu. Benar benar gadis yang menarik.

Alvi menyadari dirinya yang menjadi pusat perhatian hatinya bergemuruh hebat menyadari tingkah aksa yang mencium nya di depan aksa lover's.
Mampus kamu alvi, lihatlah tatapan meraka yang ingin menerkam mu bulat bulat.

"Sudahlah sayang, bibirku nikmat bukan? " aksa menggoda alvi dengan menaik turunkan alis tebalnya, yang membuatnya tambah ganteng, segala expresi aksa tertumpahkan di drama pagi ini, marah, kesel, menggoda, cool semuanya ada pada diri aksa pagi ini, aksa lover's benar benar beruntung dengan drama pagi ini mereka bisa menikmati segala expresi yang di keluarkan aksa.

"Pala lo peyang, setan" dengus alvi sambil menarik bebe di sampingnya dan membawanya menjauh dari iblis berwajah malaikat itu.

Aksa tersenyum geli menyadari dirinya yang benar benar merasa bebas pagi ini, beban nya melayang begitu saja, pagi ini tak ada aksa yang dingin, tergantikan aksa yang hangat dan menggoda.

"Sialan gadis itu" grutu sabrina mengepalkan kedua tangannya marah. Aksa hanya menoleh sebentar ke arah sabrinya dengan senyuman meremehkan.

                          💫💫💫💫

Bu wati mengakhiri pelajarannya saat bel istirahat berbunyi, membuat para siswa berebut pintu untuk bisa keluar lebih dulu, bebe dan alvi memilih duduk di pojok kelas dengan minuman di tangan masing masing yang di beli tadi pagi.

"Bagaimana rasa di cium sama aksa? " tanya bebe dengan senyuman menggodanya.

Alvi melotot mendengar pertanyaan bebe yang sama sekali tak membutuhkan jawabannya. Ah, malu sekali rasanya. Dasar pria itu, bagaimana bisa dia melakukan hal itu di tempat umum.

"Pasti senengkan, aksa yang notabene nya pria incaranmu" alvi memandang bebe dengan tajam. Alvi akui dia memang tergila gila dengan aksa namun siapa sangka jadi nya akan begini. Alvi mengharapkan aksa yang berlaku romantis kaya dilan, eh.

"Gue kesel sama tuh setan" rutuk alvi saat kejadian tadi pagi melintas mesra di otak cantiknya.

"Hy sayang..... " alvi menoleh pada suara yang tak asing di telinganya. Pria dengan alis tebal mata hitam pekat hidung mancung bak prosotan anak di taman mainan, sempurna.

"Ya elah sa, gue cariin ternyata nongkrong di kelas ini" revan menepuk bahu aksa dengan kekehan khasnya.

"Gue lagi bujuk pacar gue, buat ke kantin bareng"

Revan mengerutkan keningnya dia merasa bingung pasalnya aksa tidak memiliki kekasih di sekolah ini, kecuali dulu.

"Kenalkan itu pacar gue" ucap aksa santai menunjuk alvi dengan dagunya.

"Sejak kapan gue punya pacar gila kaya lo" alvi menghampiri aksa dengan tatapan kesalnya.

"Lah, terus tadi pagi apa sayang? Cium cium kalau bukan sepasang kekasih" goda aksa. Yang mendapat pelototan gratis dari bebe.

"Gue udah punya pacar dan tentunya bukan lo" alvi tersenyum meremehkan. Lalu keluar dari kelas sekedar mencari angin, gerah lama lama berdebat sama tuh setan.

Aksa kembali jangan lupa clik bintang kecil di pojok kirinya ya
Thankyou
 

                                TBC

Be your's damnOnde histórias criam vida. Descubra agora