SALAH PERGAULAN

30 5 9
                                    

Langit Mendung kala itu menghiasi perjalanan ke tempat yang telah lama tidak aku kunjungi selama beberapa bulan terakhir setalah peristiwa yang tidak di inginkan terjadi. Senja kopi café yang berada di pusat kota bersebelahan dengan gedung menara bank konvensional tujuan utama saat ini. Aku memilih untuk menggunakan transportasi umum mengunjunginya dengan setelan jeans dan kemeja bewarna biru, rambut yang di biarkan terlepas dipadukan dengan sepatu kets putih cukup simple praktis. Aku tidak lagi peduli dengan yang namanya jilbab penampilan yang sudah berubah 360 derajat membuat hidup menjadi lebih bebas untuk terbang seperti elang.

Tampak pemuda berseragam menyambut kedatangan pelanggan siap membuka pintu dengan ramah dan tutur kata yang sopan. Aku memilih untuk duduk di meja paling ujung agar dapat menyaksikan pemandangan taman yang di suguhkan senja kopi café tak lupa aku di hampiri pelayan yang akan melayani pesananku.

"selamat datang nona, ini buku menunya ."

"Aku pesan satu black coffee ice dan mie goreng ifu."

"Baik nona, Pesanan segera datang."

Di dalam hati aku bergumam Aku capek hidup seperti ini aku ingin hidup bebas layaknya elang yang terbang tinggi di angkasa. Aku teringat dengan laki-laki beberapa bulan lalu datang dan menghibur kesedihan yang aku alami di manakah keberadaanya menghilang tanpa sebab. Tak lama pelayan itu mengagetkan lamunan bayangan masa lalu.

"hello nona, anda sepertinya ada masalah."

"hello."

"ini pesanannya nona 1 black coffee ice dan mie goreng ifu."

"Terimakasih kembali."

Aku menyeruput minuman black coffee ice yang sudah dipesan cukup rasanya sebagai penghilang stress dan untuk menghibur diri dari pahitnya kehidupan yang aku alami. Tak terasa sudah 3 jam aku duduk dan termenung tanpa arah meratapi jalan kehidupan kemanah aku akan berlabuh setelah ini sementara waktu telah menunjukkan pukul 20.00 wib.

Langit begitu cerah dipenuhi bintang-bintang yang bersinar menyinari gelapnya jalanan menemani aku dikesendirian berjalan tak tentu arah. jalan ke mana saja yang dapat menghilangkan ke bosanan di dalam hidup selama ini. smartphone yang berada di tas berdering ayah menelfone dan mencari tau keberadaan aku akan tetapi aku enggan untuk mengangkat telephone darinya. smartphone berdering beberapa kali aku melihat ada teks yang ayah kirim.

"ayah khawatir sudah satu hari kamu pergi dan tidak mengghubungi ayah kembali lah kerumah,ayah sangat merindukan anak ayah."

"maaf ayah bukannya aku tidak ingin kembali kerumah tetapi izinkan aku untuk pergi sebentar menenangkan fikiran untuk beberapa minggu ini ayah, aku bisa menjaga diri sendiri."

Aku memutuskan untuk mencari penginapan terdekat dari pusat kota agar memudahkan perjalanan akan tetapi aku sadar tidak membawa sehelai baju sedikitpun tanpa fikir panjang aku membeli beberapa pakaian yang aku butuhkan sebelum menuju lokasi penginapan. Aku check in disalah satu hotel terdekat dengan pusat keramaian.

Winstar hotel menjadi pilihan terbaik untuk aku beristirahan dan menghibur diri selama satu minggu. Aku segera menghampiri resepsionist untuk mendapatkan kunci kamar hotel, kunci dengan nomor kamar 301 sudah berada di tangan. aku segera munuju kamar hotel tempat aku menginap.

Semua barang dan handbag aku letak di atas nakas dan aku memilih untuk membersihkan diri ke kamar mandi. saat semuanya sudah selesai aku merasa ada ke kosongan hati malam ini,tak sangka aku tertidur dengan pipi yang basah disebabkan aku menangis semalaman.

Hari yang begitu cerah ada samar samar cahaya matahari yang menyilaukan mata membuat aku terbangun dengan perut yang terasa lapar,aku putuskan niat untuk mencuci muka dan turun ke restoran hotel untuk sarapan pagi.

Aku mengambil nasi goreng di tambah dengan soup sebagai hidangan sarapan pagi untuk aku nikmati namun aku tidak menikmati setiap kegiatan yang aku lakukan pagi ini. aku berusaha untuk membuat diri dan hati yang telah lama rapuh untuk happy kembali. Saat aku ingin kembali ke kamar, tidak sengaja aku menabrak wanita berambut panjang menggunakan baju yang sangat menawan dan meminta maaf kepadanya.

"sori aku tidak sengaja. apa kamu baik-baik saja?"

"aku tidak kenapa-napa. perkenalkan nama aku tari."

"salam kenal tari perkenalkan nama aku puput."

"senang bertemu dan berkenalan dengan kamu."

"apa kamu menginap di hotel ini juga?"

"iya, boleh aku meminta nomor whatshapp kamu."

"tentu boleh."

"terimakasih puput,aku harus pergi sebentar ada pekerjaan yang tidak boleh ditinggalkan ,sampai jumpa nanti."

"sama-sama, sampai ketemu nanti malam."

Tak sengaja bertemu tari membuat hidup yang aku lalui sedikit bewarna dan kelihatan dengan jelas tari teman yang baik jika aku bisa dekat dengan nya walaupun baru berkenalan dengan tari.

Saat aku membaringkan tubuh di tempat tidur telephone berbunyi dan bertanda ada pesan masuk di ponselku,namun aku merasa tidak mengenali nomornya.

hai puput ini aku tari yang tidak sengaja bertabrakan dengan kamu di hotel.

"oh Tari, ada apa tar?."

"jangan lupa di save nomor aku."

"oke ,save back ya."

"aku boleh menanyakan sesuatu."

"tentu saja boleh tari."

"aku melihat mata kamu bengkak seperti habis menangis, apa kamu ada masalah."

Aku tertegun membaca pesan dari tari yang menanyakan keadaanku, apakah aku bisa mempercayainya dan menceritakan semua masalah yang aku alami kepada tari,tapi aku tidak ada pilihan lain ,segera aku balas pesan dari nya.

"iya ,aku baru kehilangan belahan jiwa tempat aku berkeluh kesah."

"aku turut berduka cita atas kejadian yang menimpa keluarga kamu."

"aku menginap di hotel ini untuk menenangkan fikiran dari pahitnya kehidupan."

"nanti malam bagaimana kamu ikut dengan aku.aku yakin tempat ini bisa membuat diri kamu terhibur."

"baiklah aku akan mengikuti ajakan kamu tari."

Malam telah tiba,dimana aku berjanji dengan tari untuk mengikutinya malam ini dengan sedikit bingung kemanakah tari membawa aku pergi.aku memakai dress hijau toska bermotif dipadukan dengan sepatu higtheels yang dipinjamkan tari. Aku merasa happy dengan perubahan yang aku alami sekarang.

Kami berdua pergi menggunakan grab yang telah di pesan tari,aku tak menyangka tari membawa aku pergi ke tempat hiburan malam,selama ini aku belum pernah masuk ke tempat seperti itu namun atas rayuan tari aku mengikutinya masuk.

Clubbing yang aku lakukan membuat aku sangat happy dengan ini aku dapat menghilangkan kesedihan yang aku alami. aku berterimakasih kepada tari telah membawa aku dan menghibur aku.

Semenjak pertama kali tari membawa aku ke club ,hari-hari malam aku lewati dengan pergi clubbing dengan teman teman baru yang di kenali tari. Aku sangat happy dengan hidup yang aku jalani sekarang.

Sudah seminggu aku tidak pulang ke rumah dan malam ini malam terakhir aku bersama tari clubbing di karenakan aku memutuskan untuk check out dari hotel dan kembali kerumah. Sudah banyak aku tidak mengikuti kuliah dan bahkan aku ketinggalan beberapa mata kuliah.

Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang