Sadira Punya Pacar

Start from the beginning
                                    

"Eh tapi lo tau darimana si Sadi jadian Kang? Wah. . Parah lo Sad! Masa gue nggak tau apa - apa?" Protes Aldi karena dia ngerasa dia yang paling deket sama Sadi di kantor.

"Lo sih! Pake dateng telat tadi pagi. Duuuh gue sampe sakit mata ngeliat dia sama pacarnya." Daniel menggelengkan kepalanya.

"Si Akang fitnah ih! Kan aku cuma dianterin sih!" Sanggah Sadi.

"Iya sih, lo cuma dianterin, tapi sesi tatap - tatapan abis itu bikin muntah!" Tandas Daniel lagi sementara Sadi cuma bisa menahan malu diroasting begitu. Resikonya sih jadi satu - satunya perempuan di timnya, abis dah jadi bahan ceng - cengan. Eh tapi gitu - gitu mereka baik kok.

"Lo beneran jadian sama penyiar di lantai 23 Sad?" Aldi kembali buka suara.

"Ya. . Gitu deh. . Hehe. ." Mbaknya senyum - senyum sendiri kan? Harap maklum lagi anget - angetnya gaes.

"Wah. . Parah sih lo Sad! Parah!" Timpal Aldi kemudian.

Sadi mengurungkan niatnya untuk membalas perkataan Aldi karena ponselnya keburu berbunyi. Sebuah panggilan dari Masnu menunggu untuk dijawab.

Buru - buru Sadi memilih opsi jawab dan mengucap salam.

"Kamu udah istirahat?" Tanya Nuginya yang sedang berada di studio lantai 23 itu.

"Udah Mas. Baru aja istirahat, kenapa Mas?"

"Makan siang yuk!"

"Boleh sih. . Tapi bareng sama temen - temen setim aku mau nggak Mas?"

"Panggilannya Mas dong gaes~" Daniel kompor asli.

"Uhuy Mbak Sadi~" Dino ikut - ikutan kan :')

"Nggak apa - apa Sad. Nanti kalau udah mau ke bawah kabarin aja aku." Jawab Nugi kemudian.

"Oke Mas."

Kemudian panggilan terputus.

"Pada mau makan nggak?"

Sadi kemudian bangkit dari bangkunya setelah mengambil dompetnya.

"Asooy dah~ terbaik emang si Sadi~ sering - sering aja jadian Sad!" Daniel langsung mengekor Sadi keluar dari ruangan mereka disusul Dino dan Aldi di belakangnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masnu!" Sadi melambaikan tangannya saat mendapati Mas Pacar sudah berada di pintu masuk tempat mereka janjian untuk makan siang bersama.

"Eh kenalin dulu. . Temen setim aku Mas." Sadi kemudian memperkenalkan Daniel, Aldi dan Dino ke Masnu.

"Nugi." Masnu alias Nugi mengulurkan tangannya yang kemudian dijabat bergantian oleh ketiga teman Sadi itu.

"Udah pada mesen belom?" Tanya Nugi.

"Belom sih." Jawab Sadi mewakili yang lain.

"Ya udah. . Biar gue aja yang mesenin. Pada mau makan apa nih?" Nugi menoleh kearah Aldi, Daniel dan Dino yang duduk di hadapannya.

"Duh. . Jadi nggak enak nih Mas!" Dino  basa - basi.

"Santai aja. Temen Sadira temen gue juga." Ucap Nugi.

And with that cue, tentu saja mereka bertiga memanfaatkan tawaran Nugi dengan sebaik - baiknya. Jujur, Sadi sempet takut nih temen - temennya itu bakal kalap nggak kira - kira, tapi ternyata pesanan mereka masih reasonable lah, walaupun Aldi mesen burgernya sampe dua.

Dispenser [SVT Local AU]Where stories live. Discover now