penasaran!

1.7K 141 30
                                    

sore itu tidak seperti biasanya tiba-tiba jaemin datang ke kediaman keluarga jeno. tidak ada yang bisa dia lakukan selain berbaring malas dikasur besar milik sahabatnya itu. pasalnya, ketika jaemin datang, jeno sedang berenang dan tidak mau diganggu alias tidak mau berhenti berenang.

yasudah, jaemin mengancam akan merajuk.

sebenarnya jeno tidak ingin peduli. tapi kali ini lain. jaemin bahkan menyebut-nyebutkan pacarnya dalam ancaman itu.

"jeno kalo nggak mau udahan renangnya nanti gue bilang ke renjun kalo lo nempel-nempel fotonya di kamar mandi!"

kala itu jeno masih menganggap enteng. dia balik bertanya, "emang lo tau kenapa gue begitu?"

pasti jaemin tidak paham. dia itu bodoh.

"mau lo santet, kan?" tanyanya menuntut.

jelas sekali bukan? sangat bodoh!

jeno tertawa dipinggiran kolam. dan hal tersebut, membuat jaemin sadar jika dia salah. dipikirnya kenapa juga dijaman seperti ini masih percaya pada hal-hal mistis?

ya tidak salah sih.

"yaudah gue nanya haechan aja, dia pasti tau." sahut jaemin begitu sewot, tidak terima ditertawakan oleh sahabatnya yang menyebalkan.

"nggak perlu. iya ini gue udahan."

seketika itu, jeno meloncat dari dalam kolam lalu menyeret jaemin kedalam kamarnya. tidak peduli pada bajunya yang membawa air dan tetesannya membasahi lantai. toh nanti ada yang membereskan. jika ada yang terpeleset, itu namanya kena sial.

pokoknya gawat sekali kalau jaemin sampai bertanya pada haechan.

akhirnya, jeno mandi dan membiarkan jaemin bergelung-gelung di ranjangnya.

selesai mandi, sambil mengeringkan rambut, jeno merokok didekat jendela kamarnya. jika dekat-dekat jaemin kasihan, bocah itu tidak tahan dengan asap rokok. bisa-bisa bengek.

"jeno," panggil jaemin setelah beberapa lama mereka terdiam.

bukan terdiam. hanya saja jaemin sibuk dengan memikirkan keinginannya dan tentu saja jeno tidak peduli.

"hmm," jawab jeno sekenanya.

"jeno," panggilnya lagi.

yang punya nama jadi kesal, "apasih?"

"jeno!" kali ini jaemin memanggilnya dengan membentak.

kalau sudah begini, bisa-bisa jaemin merajuk benaran. kan bisa bahaya. kesenangan di dalam kamar mandinya yang terancam.

yasudah jeno mengalah, "iya sayang, apa?"

"najis sayang-sayangan."

boleh jeno emosi?

boleh saja. namun dia tidak bisa. jeno hanya bisa mematikan rokoknya dengan kasar sebagai pelampiasan emosi. dasar perempuan, ribet!

"yaudah apaan anjing?!"

"jahat banget nganjing-nganjingin." balas nana sedikit bergetar. menagan gejolak air mata yang sudah terpupuk di ujung mata.

"yaudah apa bangsat?!"

jeno senang jaemin tidak membalas lagi. akan tetapi kesenangan itu hanya sesaat karena pada nyatanya, seorang na jaemin menangis. hatinya sangat sakit mendapat kata anjing dan bangsat dari sahabatnya sendiri. sungguh, jaemin merasa buruk sekali.

"huweeee jeno jahat ngatain nana terus ˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚"

lucu juga sahabatnya itu saat menangis. tapi menyebalkan. jeno memilih diam. malas sekali menanggapi nana yang tidak jelas. apa sedang pms, huh?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

penasaran +nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang