Jadi Teman

1.3K 79 36
                                    

Pukul 09:00 wib. Kini saaih sedang menunggu seseorang.

"ih apa kamu yakin , mau jeblosin fina kepenjara?" tanya nk

"iya aku yakin , yakin banget malah. Aku gak terima kamu hampir dibunuh !!" jawab saaih

"ih kamu gak kasian sama fina? Fina kan lumpuh ih , apa iya dia harus dijeblosin ke penjara?" tanya nk sekali lagi

"iya sayang , harus. Biar fina kapok , aku tanya sekarang. Dia kasian gak sama kamu? Kenapa kamu harus kasian sama dia?" tanya saaih

Nk hanya diam

"gak bisa jawab kan , dia aja gak perduli sama kamu. Jujur nih ya , aku tuh udah mati rasa sama dia. Mau dia lumpuh atau enggak , aku udah gak perduli. Semenjak kemarin , aku udah mati rasa sama dia. Gak ada rasa perduli sedikit pun ke dia , kasian pun aku juga udah gak ada." ucap saaih panjang lebar

"ih-" ucap nk terpotong

"iya aku tau , sesama makhluk yang lain kita harus saling memaafkan. Okey , aku udah maafin dia. Tapi itu gak akan bisa merubah pikiran aku untuk tidak menjebloskan dia kepenjara , aku akan tetap penjarain dia !!" ucap saaih memotong pembicaraan nk

Tak lama fian datang bersama fina.

"assalamualaikum" salam fian

"walaikumsalam" jawab saaih dan nk serempak

"gak perlu pake lama , gua mau langsung the to poin sama lo. Apa bener elo berniat mau bunuh nk dan calon anak gue?" tanya saaih the to poin

Fina hanya diam

"JAWAB !!" bentak saaih

"ih jangan bentak gitu dong , kasian-" ucap nk terpotong

"kamu diem aja , fina safitri elo mau jawab atau gue akan kasih tau ke bokap nyokap lo karena niat jahat lo itu?" tanya saaih

"maaf ih , iya aku emang berniat mau bunuh nk dan calon anak kamu" ucap fina bersalah

"maksud tujuan elo mau bunuh nk dan calon anak gue apa?" tanya saaih

"aku sakit hati liat kamu sama nk bahagia" jawab fina sedih

Saaih pun menghela nafas.

"ih aku mohon jangan laporin aku ke polisi , aku gak mau nama keluarga aku jelek" ucap fina memohon

"gak mau nama keluarga lu jelek? Hah , terus sekarang apa nama nya? Terlambat , elo udah jelekin nama keluarga lu sendiri fin." ucap saaih

"ih udah lah kasian , kita selesaiin dengan kekeluargaan aja ya" suruh nk

"enggak , emang dia siapa? Keluarga aku aja bukan , jadi gak perlu dengan kekeluargaan !!" tegas saaih

"ihh come on lah" ucap memohon

"ihh aku mohon , kita selesain dengan kekeluargaan aja ya. Kita bilang aja ke ortu fina , insyaallah dengan kita bilang ke ortu fina. Ortu fina bisa merubah fina jadi lebih baik." ucap nk lagi

Saaih menghela nafas , lalu langsung menelepon ortu fina. Beberapa menit kemudian selesai.

"kalo bukan karena nk , gue bener bener udah bikin lu kapok fin. Masih beruntung lu fin , nk masih perduli sama lo." ucap saaih

Fina mendorong kursi roda nya sendiri dan langsung menyamperi nk.

"nk..maafin aku ya , aku udah ingin berniat jahat sama kamu. Maafin aku , aku khilaf nk" ucap fina memohon

"iya fin , gue udah maafin elo kok. Tapi satu hal yang gue mau , elo jangan pernah ada dijakarta lagi ya. Lebih baik , elo balik kekampung halaman lo. Gue yakin , kalo elo balik kekampung halaman lo. Rasa lo kesaaih bakal hilang dan secepatnya elo akan menemukan cinta sejati." ucap nk panjang lebar

"iya nk , gue akan balik ke kampung halaman. Saaih sama elo emang cocok , semoga kalian langgeng sampai maut memisahkan." ucap fina

"aamiin" ucap nk

Skip #~

Setelah masalah di selesaikan secara kekeluargaan. Fina benar benar akan balik ke kampung halaman.

"ih.." panggil fian.

"iya yan" jawab saaih

"gue boleh gak jadi temen lo?" tanya fian

Saaih diam , beberapa menit kemudian saaih menjawab dan mengagetkan fian.

"ya boleh doongg !!" ucap saaih

"astagfirullah al azim ,ih elo tuh ngagetin gua aja😒" ucap fian sinis

"haha sorry dah😅" ucap saaih tertawa

"kita jadi temen nih ih?" tanya fian sekali lagi

"iya , sekali lagi elo nanya. Gua berubah pikiran" ancam saaih.

"eh jangan dong , thanks ya cuy" ucap fian

"sama sama bro" ucap saaih

Dan akhirnya fian dan saaih menjadi teman. Fian juga gabung di persahabatan saaih nk , adit dan lia.

Yuuhhuu fina udah pergi kelaut wkwk

Like? Votte
Lanjut? Comment

Nikah Muda |Saaih HalilintarWhere stories live. Discover now