Inilah Aku

1 0 0
                                    

Kali ini aku akan menceritakan semua. Namaku Riyani. Sekarang usiaku 19. Aku anak kedua dari keluarga sederhana. Bapaku bukan PNS,bukan pula Pejabat. Begitupun dengan mamahku,hanyalah ibu rumah tangga. Kakakku perempuan,kita lahir beda 8 tahun. Dan adikku juga perempuan. Adikku lahir ketika aku kelas 3 sekolah dasar,saat itu usiaku 9 tahun.
.
Semenjak kecil aku tak punya teman yang benar-benar teman. Iya benar-benar teman. Mereka selalu ada ketika aku punya uang dan banyak makanan. Mereka selalu menjauhiku. Hari-hariku sangat menyedihkan. Kadang aku berpikir,ketika besar nanti aku akan mewujudkan apa yang aku inginkan bisa ku miliki semua. Dan aku tak akan kenal orang-orang yang suka membuatku menangis.
.
Inilah aku..

Entah kenapa semua orang aku rasa membenciku. Mereka tidak menginginkan aku ada. Dan kadang aku tak dianggap ada oleh mereka. Mungkin mereka tidak suka terhadap sikapku? Atau perkataanku? Bahkan perbuatanku? Aku tak tau itu. Mungkin aku badgirl? Tapi aku tak tau pasti apa itu badgirl. Seperti akukah? Atau lebih? Memang aku selalu memilih-milih teman,karena itu mungkin mereka tak suka. Memilih teman bukan berarti membenci,itu demi pergaulan yang lebih baik.
.
12 tahun yang lalu..
Aku mulai masuk Sekolah Dasar,yang tak jauh dari tempat tinggalku. Dari pertama masuk sekolah pun,aku sudah tak punya teman. Mereka tak mau duduk satu meja denganku. Mereka memilih duduk bersama teman-teman yang suka bermain dikampungnya sehari-hari. Dengan berjalannya waktu, banyak kejadian yang aku benci. Sebenci-bencinya. Masa kecilku tidak begitu menyenangkan. Tapi aku menikmati semuanya.
2 tahun kemudian,dikelasku ada anak baru,namanya Annisa. Asalnya kita berteman baik,sampai-sampai tugas sekolah kami selalu dikerjakan oleh kakakku. Tapi semakin kesini dia selalu merebut temanku satu per satu.
Yang aku ingat,aku dan Annisa pernah pergi berenang bareng,bersama Ayahnya Annisa. Saat dikolam renang,aku bertemu laki-laki. Dan pada saat itu,aku dan Annisa mulai dekat kembali. Kelas 5 membuatku bahagia. Kali itu banyak sekali kejadian,dan pengalaman yang sangat berharga. Aku mulai ikut lomba-lomba disekolah,jadi penari saat perpisahan kelas 6. Dan aku mulai jatuh cinta. Aku pernah ikut dalam 3 lomba. Yang pertama kaligrafi,kedua ngarang cerita dan terakhir hafidz qur'an. Ketika hafidz Qur'an aku mendapatkan juara 3 se-kecamatan. Itu sangat berharga dan cukup puas. Meskipun aku latihan hanya sebentar,karena aku menggantikan Annisa. Daaaannn aku mendapat juara kelas kedua. Itu sangat-sangat berkesan sekali. Senangnya luar biasa. Diacara perpisahan kelas 6 itu aku mendapat juara dua,dan bisa membuktikan kesemua orang bahwa aku bisa.
Ujian Nasional pun hampir tiba. Banyak persiapan yang aku lakukan. Dari mulai mengulang materi pelajaran,sampai menghafal. Dan saat itu aku mulai bingung mau melanjutkan kemana. Ujian telah selesai.
Hari ini aku mengikuti tes untuk masuk sekolah menengah pertama. Kebetulan,Annisa pun masuk satu sekolah denganku. Untungnya kita gak satu kelas. Setelah seleksi,dan akhirnya aku diterima. Senang rasanya. 3 hari mengikuti MOS,dan tepat 9 tahun yang lalu aku resmi jadi anak SMP. Ketemu banyak teman,yang sebelumnya tak aku kenal. Lingkungan baru,temanpun baru. Aku mulai menyesuaikan diri. Aku tak mau kejadian sejak SD terulang kembali. Aku mulai mengenal satu per satu teman sekelas. 4 orang yang selalu ada saat itu. Meskipun dari kami berempat beda-beda karakter dan hobi. Tapi kami saling melengkapi. Sampai-sampai kita selalu samaan. Mereka adalah Sifa,Okta,dan Tia. Sifa orangnya sedikit santai,(bisa dibilang lelet sih🤭),baik,pengertian,sedikit baper. Okta kalo kataku dia biasa aja sih,orangnya sensitif,kalo ada tugas terus belum dikerjain terus kelupaan pasti riweuh(you know riweuh?),baik juga,waktu itu dia members rabbani😄(jadi kita beli kerudung dari dia),daaan satu lagi terkepo. Dan yang terakhir Tia. Susah sih jelasinnya,pokoknya baik banget,orangnya bodo amatan,tapi kepo juga. Tertersantai dari kita bertiga. Tukang nyontek kalo ada tugas.
Mereka selalu membuatku tertawa bahagia. Sayangnya kita berempat hanya sampai kelas 2 smp. Tia dan Okta lebih sering dekat dengan teman-teman kelas yang lain daripada aku dan Sifa. Aku masih ingat waktu itu sekolahku mengadakan study tour ke museum yang tak jauh dari kota tempat tinggal kami. Aku dan teman-teman sudah merencanakan tempat duduk untuk di bus. Sayangnya aku hanya bisa duduk dengan Sifa dan Okta,dan Tia terpisah dengan kami. Setelah sampai kami langsung melihat-lihat sekeliling. Tak lama dari itu kami langsung pergi ke tempat bermain. Tak banyak yang aku coba,hanyak rumah hantu,sibolang,piramida,dan kapal bajak laut. Terus yang serunya kami menyaksikan festival karnaval yang cukup semuaskan. Akhirnya kami kembali ke bus untuk perjalanan pulang. Rasanya itu ingin kuulang kembali,tapi itu hanyalah kenangan.
Sekarang aku sudah kelas 3 smp. Banyak beban yang mulai berdatangan,mulai dari persiapan try out,ujian praktek,ujian sekolah,ujian nasional,memilih melanjutkan kemana dan banyak lagi. Waktu terus berjalan.. satu per satu mulai selesai. Hubungan aku dan 3 temanku mulai merenggang. Tapi hanya satu yang selalu bersama. Tiba saatnya aku mulai pusing melanjutkan kemana. Akhirnya aku ikut Sifa mendaftar kesekolah yang dekat dengan sekolahku. Dan aku masuk sekolah itu. Asalnya aku gak mau masuk ke SMA itu,aku maunya ke sekolah SMA bekas bapaku dulu. Tapi rencana Allah berbeda. Tepat pada tahun 2016 aku masuk Sekolah Menengah Atas. Persiapan mulai dari seleksi,MOS,sudah aku lalui. Selama 3 hari melaksanakan Masa Orientasi Sekolah aku mulai mengenal teman-teman. Ada yang baru,ada yang kenal belum akrab,dan ada yang sudah kenal. Banyak banget. Saat itu aku masuk jurusan IPS,aku sekelas sama teman lamaku waktu di smp. Dia adalah Nana. Kita sudah dekat sejak kelas 3 smp,bersama 4 orang lainnya. Yaitu Sifa,Febri,Fitri,dan Sekar. Iya,kita mulai berteman ketika sedang ulangan. Kami menulis tanggal bersatu di papan ujianya temanku.
Pertamanya masuk sampai 6 bulan berjalan aku merasa nyaman dikelas. Satu kejadian yang tak bisa aku lupa sampai sekarang adalah kesalahan yang kecil menjadi besar. Itu masalah baju. Tadinya aku akan sukses dengan bisnis itu,tapi nyatanya? Tidak! Itu malah menjadi musibah terbesar. Mereka sekelas membenciku,menghinaku,menjauhiku. Sampai akhirnya aku tak dianggapkan sama sekali. Sedih,kecewa itu pasti. Tapi aku tak menyerah. Itu kesalahan bukan sepenuhnya aku yang buat,tapi yasudahlah,lagian sudah terjadi mau gimana lagi?? 1 tahun sudah kulewati di bangku SMA. Kini aku kelas 2 SMA,tapi sikap mereka terhadapku masih sama. Suka nyingir,meledek dan segala macam. Aku selalu sabar,dan terima dengan ikhlas meskipun menangis. Sampai-sampai aku duduk sendiri,dan aku tak masuk lagi dalam organigram kelas. Tapi mungkin Nana terpaksa duduk denganku. Mereka hanya dekat denganku ketika butuh sesuatu. Aku berbicara pun tak mereka hiraukan. Hari - hari aku jalani,susah,senang,sedih,bercampur aduk seperti es campur.
2 tahun sudah.. mereka tetap sama. Kini aku kelas 3 SMA. Aku mulai menunjukkan kemanpuaanku. Aku sangat menyukai pelajaran Sejarah. Saat kelas 3 aku mulai menekuni sejarah,sampai akhirnya tugas yang bu Lia berikan aku kerjakan dengan sepenuh hati,dan bu Lia suka dengan tugasku. Itu membuat aku semakin percaya diri. Semua teman-temanku meminta bimbinganku. Dan satu lagi,saat pelajaran akuntansi aku juga dianggap ada oleh temanku. Mereka suka menanyakan kepadaku. Menurutku mereka semua adalah orang yang selalu ada maunya dan pilih-pilih. Satu orang bermasalah semua ikut-ikut cari perhatian. Giliran satu menderita tak ada yang menemani. Mungkin karena arah pulang mereka barengan. Jadi sehabis pulang mereka selalu ngobrol bareng,ngegosib bareng diangkot. Mulai saat itu,hubungan aku dengan mereka mulai membaik,terkadang aku lebih banyak diam dan menghabiskan waktuku untuk membaca novel dan cerita. Aku lebih suka sendiri. Jarang gabung sama mereka. Karena terlalu sakit atas perbuatan yang mereka lakukan terhadapku. Baik dari sikap ataupun perkataan. Aku benci itu.. Kelas 3,aku dihadapkan lagi dengan ujian. Iya ujian. Ujian disekolah serta ujian hidup. Aku dihadapkan oleh ujian praktek,ujian sekolah,try out,foto untuk buku kenangan dan masih banyak lagi. Banyak uang yang harus dikeluarkan. Aku mulai menahan laparku demi semuanya. Karena aku bukan dari keluarga ada,maka aku bertolak belakang dengan teman-teman kelas lainnya. Mereka selalu memaksakan keadaan meskipun mungkin tidak ada. Tapi aku?? Hanya diam dan tidak bisa apa-apa. Aku selalu berdoa semoga allah selalu memberikan aku dan keluargaku kesehatan,kemudahan,kelancaran dan rezeki yang berlimpah lagi halal. Itu yang selalu aku panjatkan ketika selesai sholat. Alhamdulillah.. semuanya berjalan lancar. Akhirnya tiba waktunya dimana aku menyelesaikan itu semua. Mulai dari foto buku kenangan,try out,ujian praktek,ujian sekolah sampai ujian nasional.
Keadaan ekonomi keluargaku kurang membaik. Sampai-sampai besok wisuda pun kebaya masih ditukang jahit. Rasanya sedih sekali. Untungnya Allah Maha baik. Besoknya aku memakai kebaya,berhias dan pergi bersama mamahku ke gedung. Saat acara dimulai perasaanku campur aduk,antara sedih atau senang. Senang karena sebentar lagi aku lulus,kalo sedih itu banyak sekali. Acara selesai. Aku ingin sekali berfoto bersama mamah dan bapakku. Akhirnya kita berfoto dan mereka langsung pulang. Disitu aku ingin sekali menangis. Tapi yasudahlah,mungkin Allah akan memberikan semuanya kemudian hari.

something that has not yet come trueWhere stories live. Discover now