Chapter 6

3.1K 382 24
                                    

Tiffany tanpa berpikir dua kali segera mengamankan kucing peliharaannya ketika Baekhyun dan Welma masuk kedalam rumah sambil membuat keributan.

Kak Tiffany~~ Baekki udah beli racun tikus nih buat Alice.

Alice sayang, kamu dimana? Aku punya makanan baru looohh. Kemarilah kucing pintar~

Jessica yang mendengar dari dapur pun ikut bergidik ngeri. Baekhyun itu  anak yang suka membalas dendam rupanya. Kelihatannya saja dia begitu polos, tapi siapa yang sangka didalam pikirannya dia bahkan dapat merancang berbagai rencana untuk meracuni kucing sekali pun.

"Hih, dia itu lama-lama makin miring aja." Jessica yang kebetulan sedang mengiris paprika malah mengajak Tiffany menggosipi adiknya.

"Miring-miring gitu, dia itu adikmu, tau."

"Ya ya, adikmu juga."

"Ngomong-ngomong, apa kak Taecyeon udah nentuin hari pernikahan kalian?" Tiffany membantu memasukkan jamur kedalam panci yang mengeluarkan aroma rempah yang khas. Restauran mereka tutup lebih awal di hari jumat, maka bukan hal yang mengejutkan jika mendapati kedua wanita itu sudah berada di rumah sesore ini.

"Belum... Tapi udah."

"Apaan sih? Ngomong yang jelas." Tiffany mendelik protes.

"Makanya suruh Nichkhun buru-buru lamar kamu, biar kamu ngga kepoin aku terus."

"Jangan ngalihin topik deh, kenapa jadi ngomongin aku sama Kak Nichkhun." Tiffany memasang wajah judes merasa lebih tertarik pada masakannya ketimbang membahas pacarnya. Nichkhun mana bisa diharapkan, pikirnya. Boro-boro mengajak menikah, mengajak pacaran saja dulu pria itu sampai harus menghafal teks dulu. Payah sekali.

"Lagi ngomongin apa sih?" Baekhyun masuk ke dapur dan menyerobot sekotak susu stroberi diatas kabinet.

"Ini dia." Jessica menghempaskan pisaunya keatas meja dan memicingkan matanya memberikan tatapan menyelidik. "Kamu beneran pergi ke rumah paman Choi dua minggu yang lalu buat minta maaf ngga?"

Yaelah masalah ini lagi yang diungkit-ungkit, Baekhyun memutar matanya. "Ya iyalah, kenapa kakak tiba-tiba nanya gitu?"

"Tapi Kyungsoo bilang kalian pergi ke Yongsan bareng Minseok juga." Jessica semakin menyipitkan matanya, "Ayo ngaku."

Baekhyun melempar kotak susunya masuk kedalam keranjang, bertindak seolah-olah tidak ada seorang pun yang baru saja berbicara. "Udah dulu ya kak, Baekki mau mandi. Gerah nih." Sambil mengibas-ngibaskan tangannya dengan dramatis.

"Hya! Byun Baekhyun! Cepat minta maaf sebelum kamu kena batunya!"

...

Mentang-mentang wanita, dan akan menjadi calon Ibu, seenaknya saja Jessica menyumpahinya yang bukan-bukan. Memangnya dia pikir Baekhyun akan percaya? Jessica hanya kakaknya, bukan Mamanya. Wanita itu tidak akan mendapat anugerah seperti Mamanya, apa yang dikatakannya akan menjadi kenyataan.

Baekhyun menanamkan pemikiran itu di dalam kepalanya dan mematenkan bahwa dia tidak akan takut.

Jadi disinilah dia. Berada di gang yang hampir sepi —karena waktu menunjukkan pukul sembilan malam— sehabis dari rumah Minseok untuk menggosipkan pacar baru sahabatnya itu. Kebetulan sekali ban sepedanya bocor, bagus, untuk kedua kalinya dalam hari ini dia harus menuntun sepedanya kembali.

Tapi ada yang berbeda dari acara menuntun sepedanya kali ini, bukan hanya karena ban sepedanya bocor, tapi juga karena Baekhyun merasa ada yang mengikutinya secara diam-diam. Ini membuatnya deja vu. Setiap kali Baekhyun melirik ke belakang secara tiba-tiba, tidak ada seorang pun yang terlihat olehnya, begitu pun ketika dia mengecek keselilingnya. Nihil. Tidak ada siapa pun.

[REPOST] YOUNG HUSBAND Ver 1 ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ