BETWEEN TWO ALPHA [JAETAEYU VERSION]

TWO : Bertemu Kembali

"Siapa!? Siapa kau sebenarnya!?"

Taeyong tidak menjawab ia sibuk menggesekan moncong pada area sensitif milik serigala cantik itu. Mulai dari pipi, leher, pergelangan tangan, hingga pada daerah perineal* milik serigala tersebut. Lalu ia beralih ke leher sang serigala Taeyong mengigit daerah perpotongan leher itu cukup kuat hingga sang pemilik melolong kesakitan.

Scenting dan Bonding secara bersamaan.

Taeyong menandainya seakan ia miliknya mulai saat ini dan selamanya. Perlahan bulan mulai tertutupi awan tipis kedua insan ini perlahan merubah wujudnya, Taeyong mengubah posisinya ia membelakangi sang serigala yang terlihat meringkuk sebagai bentuk penolakan.

Lalu di rengkuhnya ia ke dalam pelukannya. Hampir saja ia ingin mencumbu sang serigala kalau saja tidak........

Badan sang serigala menghilang bersama alam sadarnya yang perlahan kembali.

🐺🐺🐺

BRAK!!!

Taeyong terbangun tiba-tiba sedikit meringis kesakitan akibat kepala terbentur nakas meja. Ia mengerjapkan matanya, menatap langit Seoul sambil berpikir. Mimpi itu lagi? Sungguh Taeyong bertanya-tanya apa artinya mimpi itu.

Ini sudah satu tahun Taeyong bermimpi yang sama setiap harinya. Ia terduduk di kasur, ah! wine ia sangat membutuhkan minuman berwarna maroon tersebut. Pada akhirnya Taeyong bangkit ia membuka kulkas mini-nya, tidak ada wine hanya ada beer disana.

Tidak buruk, pikirnya

Akhirnya pemuda Lee tersebut mengambil satu botol beer dari kulkas. Dan membukanya kemudian meminumnya pelan ia berjalan pelan ke arah jendela, lalu menyibak pelan gorden kamarnya dan terlihat pemandangan kota Seoul yang begitu indah bak Kota yang tidak pernah tidur.

"Aurora" gunamnya pelan

"Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau selalu menghantuiku?"

🐺🐺🐺

Di sisi lain Yuta pun terbangun tiba-tiba. Keringat dingin mengucuri seluruh badannya, nafasnya sedikit gemetar menahan ketakutan yang ada ia memejamkan matanya dan bergunam pelan.

"Kami-sama.... apa yang terjadi padaku?"

Tiba-tiba saja sekujur tubuh Yuta memanas pemuda manis tersebut melenguh pelan. Terlihat surai merahnya berantakkan dan lepek karena keringat, perlahan ia membuka kancing kemeja putih miliknya, lalu di ikuti dengan membuka celana jeans selutut.

"Aaa..aanghh panashh.."

Yuta menatap sekitar ia menemukan kalender bertengger di meja kerja, dengan tertatih ia menahan rasa sakitnya berjalan mengamati kalender. Terlihat tanda hijau pada pertanggalan hari ini.

Sial!

Ini merupakan fase heat-nya. Saat dimana ia harus merasakan sakit yang setara seperti Sana kala menstruasi Yuta tahu benar bahwa saat ini katup rectal anal tertutup sempurna dan vaginal canalnya terbuka lebar, mempersilahkan siapapun untuk memasuki dirinya.