4. Quidditch Tryout

Start from the beginning
                                    

Cassie tertawa hambar, sekilas terlihat sama sekali tidak tertarik dengan ide itu. "Aku tak akan mengencani seseorang hanya untuk memanasi orang lain jika itu yang kau maksudkan," katanya mutlak. Dia kemudian mempercepat langkahnya menuju asrama Slytherin tanpa menunggu yang lain.

Tetapi pada kenyataannya, Cassie hanya menjadi hipokrit tentang hal itu. Dia mungkin juga menyukai Ezra, tapi ada bagian dari dirinya yang juga ingin membalas sikap menyebalkan Elora. Maka pada hari-hari berikutnya, dia akan dengan sengaja muncul setiap kali Elora mencoba mengambil perhatian Ezra. Dia bahkan tidak perlu melakukan apapun selain muncul, dan perhatian Ezra akan langsung beralih padanya. Itu benar-benar menyenangkan untuk dilakukan. Ada kepuasaan tersendiri yang dia rasakan ketika berhasil menunjukkan pada Elora bahwa dia bisa dengan mudah merebut perhatian yang harus perempuan itu dapatkan dengan usaha keras.

Pagi itu, seperti akhir pekan yang biasanya, Cassie harus pergi ke Aula Besar seorang diri. Dia mempunyai kebiasaan bangun agak lebih siang daripada hari biasanya saat akhir pekan dan membuatnya selalu ditinggal sarapan oleh teman-temannya. Benar-benar sudah bukan sesuatu yang baru lagi.

"Oh astaga," gerutu Cassie sebal ketika tanpa sengaja berpapasan dengan Scorpius di koridor lantai dasar. Fakta bahwa mereka berdua sama-sama baru pergi ke Aula Besar saat itu dan tanpa ditemani satupun dari teman mereka seakan menunjukkan kalau mereka berbagi kebiasaan akhir pekan yang sama.

Namun tidak seperti biasanya, Scorpius hanya memutar bola mata. Mulutnya terkatup rapat seakan dia memang tidak berniat untuk membalas reaksi mengesalkan adiknya itu dengan kata-kata yang tak kalah mengesalkan. Suatu hal yang agak aneh mengingat sudah seperti sebuah kewajiban bagi keduanya untuk berlomba-lomba menjadi yang paling mengesalkan terhadap satu sama lain dalam setiap kesempatan.

"Tumben sekali tampangmu sudah jelek sebelum bertemu denganku," tutur Cassie lagi ketika mereka akhirnya memutuskan melangkah beriringan menuju Aula Besar.

"Yeah, well, kau bukan satu-satunya yang bisa membuat hariku buruk," kata Scorpius muram tanpa repot-repot menoleh.

"Oh ya? Memangnya apa yang bisa membuat harimu buruk selain aku?" tanya Cassie menantang.

"Uji coba Quidditch," jawab Scorpius cepat. "Dengan aku sebagai kaptennya."

"Aku tak mengerti di bagian mananya itu bisa membuat harimu buruk," komentar Cassie dengan dahi mengernyit. "Bukankah kau seharusnya senang karena akhirnya terpilih menjadi kapten tim Quidditch Gryffindor?"

"Ya, tapi James tidak di sini," jawab Scorpius dan membuat itu terdengar seakan itu adalah hal yang sudah jelas. "Kami biasanya selalu mendiskusikan hasil uji coba bersama-sama dan menggabungkan penilaian kami untuk menciptakan tim terbaik.... tapi sekarang dia bahkan tidak ada di sini."

"Apa kau baru saja mengatakan padaku kalau kau meragukan penilaianmu sendiri?" tanya Cassie lalu tersenyum meremehkan. Tidak setiap hari dia bisa melihat sisi insecure dari kakaknya itu.

"Aku percaya pada penilaianku sendiri," elak Scorpius cepat, "Tapi dua kepala selalu lebih baik daripada satu, kan?" dia berusaha membuat maksudnya terdengar jelas. Tetapi sedetik kemudian dia langsung menyesali usahanya itu mengingat siapa lawan bicaranya saat ini. "Aku tidak tahu kenapa aku mau repot-repot memberitahumu tentang itu. Ini tidak seperti kau akan mengerti lalu memberiku saran yang membantu."

"Oh, aku mengerti tentang itu," sahut Cassie cepat. Senyum meremehkannya berubah menjadi sebuah seringai ketika dia melanjutkan, "Tapi aku sama sekali tak melihat apa untungnya bagiku memberimu saran yang membantu."

Seperti yang bisa diduga dari adiknya yang menyebalkan. Scorpius memilih untuk hanya menanggapinya dengan sebuah dengusan kasar.

Ketika mereka akhirnya sampai pada pintu Aula Besar, Cassie berniat untuk segera menghampiri teman-temannya di meja Slytherin. Namun sebelum dia berhasil melakukannya, Scorpius telah terlebih dahulu menahan lengannya dan berujar, "Tolong katakan padaku kalau aku tidak salah lihat."

Cassiopeia Malfoy And The Cursed Ring ✅Where stories live. Discover now