Final

43 1 0
                                    


Seulgi terbangun jam enam tepat. Hari ini gilirannya untuk memasak makan pagi. Kak Kyungsoo suka bibimbap di pagi hari dan Yerim akan kubuatkan bekal untuk makan siangnya dari sisa nasi bibimbap, pikirnya setengah sadar. Tapi begitu ia menapakkan kaki ke lantai, ia merasa ada yang berbeda.

Perasaan kemarin malam ia dan saudara-saudaranya menggelar kasur lipat di depan televisi karena Yerim ingin nonton film bersama. Tapi kenapa sekarang ia ada di kasur? Dan baju tidurnya pun berbeda. Kaus belel bergambar Pororo dan celana training yang ia gunakan berubah jadi sepasang piyama sutra berwarna pink. Dan Seulgi membenci warna pink.

Ada apa ini?

Dan Ya Tuhan, ini bukan rumahnya! Kamar ini bahkan lebih besar daripada rumahnya! Di mana ia sekarang?

Sebuah ketukan pelan di pintu membuat Seulgi terlonjak kaget.

"Nona Soojung, makan pagi anda sudah siap." Kata seseorang di balik pintu.

Nona Soojung? Seulgi buru-buru mencari kaca dan terperangah melihat sosok di kaca tersebut.

Ia bukan lagi Do Seulgi, ia adalah Jung Soojung!

Wangi enak menyapa indera penciumannya. Sudah lama Soojung tidak mencium wangi masakan seenak ini. Bahkan masakan koki di rumahnya pun tidak.

Soojung bangun dengan pegal di seluruh badan. Ingatkan dia untuk bilang pada Paman Hong untuk mengganti kasurnya ini. Kerasnya seperti tidur di lantai saja!

"Selamat pagi, Tuan Putri."

"Pagi." Soojung membalasnya enteng.

"Cih, kau ini. Bukannya bangun lebih pagi hari ini. Bukannya ini giliranmu membuatkan sarapan? Bahkan Yerim pun sudah berangkat duluan ke sekolah tanpa membawa bekal." Gerutu orang tadi. Sejak kapan Soojung harus memasak sarapan? Biasanya sarapan sudah tersedia saat ia bangun pagi. Dan siapa pula Yerim?

"Yah, Do Seulgi! Mau bermalas-malasan sampai kapan? Bantu aku membereskan kasur dan lipat yang rapi di gudang ya."

Do Seulgi? Siapa itu Do Seulgi? Dan dia ada di mana? Sebuah rumah kecil dan Soojung mengalihkan pandangannya, ternyata benar ia tidur di lantai selama ini. Pantas saja badannya sakit semua. Loh? Sejak kapan lantai kamarnya berubah kayu seperti ini?

"Yah, Do Seulgi!" Seorang pria dengan muka sedikit kesal menjitak kepalanya. "Kau dengar aku tidak?"

Loh pria itu kan, kasir di coffee shop yang sering ia datangi bersama Jongin? Nanti dulu, rasanya ia ingat namanya. Namanya...

"Do Kyungsoo, kan?"

"Kau kenapa sih? Aneh sekali hari ini? Apa kau sakit, Seulgi-ah?" Pria itu menatapnya khawatir, dan menaruh telapak tangannya di dahi Soojung. "Tapi kau tidak panas."

"Sebentar," Soojung mendorongnya pelan. "Kau ini siapa? Aku ini siapa?"

Kyungsoo menatapnya aneh lalu terkekeh, "Kau bercanda ya. Mana ada orang amnesia saat tidur? Apa kau membentur kepala Yerim saat tidur kemarin, Seulgi-ah?"

"Aku bukan Seulgi." Kyungsoo terdiam, dahinya berkerut dalam. Kenapa adiknya berubah menjadi aneh seperti ini?

"Aku Jung Soojung."

Saat ini Seulgi tengah memandang meja makan yang sudah tersaji rapi di hadapannya. Ya Tuhan, apakah perut Jung Soojung dapat menampung ini semua? Dan semuanya tampak enak, Seulgi ingin mencicipi semuanya!

Ia lalu menarik kursinya lalu duduk. Tapi Paman di sebelahnya masih berdiri tegak tanpa bergerak.

"Mari makan, Paman!"

24 hours switch (DKS X JSJ X KJI X KSG)Where stories live. Discover now