Tanpa terasa, beberapa hari pun telah berlalu. Jaemin sedang mengelap permukaan gelas sambil bersenandung kecil. Tampaknya moodnya sedang baik hari ini.

Renjun yang berdiri tidak jauh darinya mengernyit heran. Bukannya Renjun tidak suka, namun tidak biasanya Jaemin seceria itu. Apakah ada yang salah dengan Jaemin? Atau justru ada sesuatu yang dirinya lewatkan?

"Bisa jelaskan padaku apa yang membuatmu tampak bersinar hari ini?", tanya Renjun tanpa basa-basi. Jaemin pun menoleh dengan sedikit terkejut.

"Oh, aku? Tidak ada. Bukan hal yang terlalu penting bagimu..."

"Kau tentu tahu betul kan, seperti apa aku ini, Na Jaemin? Penting atau tidaknya bagiku, selama itu menyangkut dirimu, aku berhak tahu!". Renjun menyilangkan lengannya di dada, menunggu Jaemin membuka suaranya.

"Ah, baiklah". Jaemin menjeda ucapannya untuk melihat kondisi sekitar. "Kemarilah, Renjun-ah!".

Renjun mendekat kearah Jaemin yang sepertinya ingin membisikkan sesuatu.

"Kau ingin tahu kenapa aku merasa senang?", tanya Jaemin pelan. Renjun pun mengangguk. "Sebenarnya, aku tidak yakin seratus persen mengenai hal ini. Tapi, sudah tiga hari ini aku tidak merasakan keberadaan penguntitku itu..."

"Benarkah? Berarti itu bagus! Semoga dia tidak menguntitmu lagi!".

"Tapi, aku belum terlalu yakin. Bagaimana kalau dia kembali muncul?", ucap Jaemin ragu. Renjun pun mengusap dagunya sambil berpikir sejenak.

"Aku juga tidak tahu... Tapi, jika kau merasakan keberadaannya lagi, jangan sungkan menceritakannya kepadaku. Karena jika dia berbuat hal yang membahayakanmu, aku akan segera melaporkannya ke polisi!", jawab Renjun. "Pokoknya aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri, Jaemin-ah".

"Terima kasih banyak ya, Renjun-ah. Aku sudah banyak merepotkanmu". Jaemin berhambur memeluk Renjun.

"Tidak masalah. Aku sangat menyayangimu". Renjun mengelus punggung Jaemin dengan lembut.

PRANG!

Jaemin dan Renjun menoleh ke asal suara benda yang jatuh itu. Tampaklah Haechan yang terkejut melihat gelas yang jatuh dari nampan yang dibawanya.

"Haechan-ah?", tanya Renjun.

"O-oh, maaf. Aku tidak sengaja menjatuhkannya. Sepertinya aku kurang fokus...", ucap Haechan sambil tertawa canggung dan menunduk untuk meminta maaf. Renjun pun menghela napas pelan.

"Tapi, kau tidak apa-apa, kan?", tanyanya.

"Iya, aku tidak apa-apa. Dan aku akan segera membereskan semua kekacauan ini", jawab Haechan. Dia hendak berjongkok untuk memunguti pecahan gelas tersebut.

"Biar aku saja yang membereskannya", sela suara yang ternyata adalah Jeno. Lelaki berhidung mancung itu mendekat sambil membawa sapu. Dia berdiri di samping Haechan dan menatap lamat-lamat lelaki berpipi gembil itu. "Lain kali, berhati-hatilah", ucapnya kemudian.

Sosok itu sedang berdiri di sudut bangunan yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok itu sedang berdiri di sudut bangunan yang sepi. Dia mencari kontak yang akan dihubunginya sambil sesekali menoleh untuk memastikan keadaan sekitar. Tak butuh waktu lama, sambungan telepon pun terjawab.

"Halo, Boss..."

"Cepat laporkan kondisi permataku hari ini!", sergah suara dari seberang sana.

"Baik, Boss. Seperti biasa, dia bekerja dengan giat di Cafe. Dan sepertinya suasana hatinya sedang sangat baik hari ini".

"Benarkah? Dia pasti merasa lega karena sudah tidak ada yang mengganggunya akhir-akhir ini", kekehnya pelan.

"Tentu saja, Boss".

"Kalau begitu, terus pantau dia untukku!".

"Baik, Boss!".

PIP!

Sementara itu, tidak jauh dari sosok tadi, berdirilah sosok lain yang mengawasinya dengan sorot yang mematikan. Tangannya bergerak untuk menelepon seseorang.

"Aku tidak mau tahu! Cepat selesaikan urusanmu untuk mencari data tentang bocah yang sedang bajingan itu sembunyikan! Jika sudah selesai, kau harus datang untuk mengurus tikus ini karena aku tidak sudi berurusan langsung dengannya!", sergahnya cepat tanpa mau mendengarkan jawaban dari seberang.

PIP!

Sambungan pun terputus.

.
.
.
TBC

Typo yang bertebaran adalah manusiawi :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo yang bertebaran adalah manusiawi :")

Ps: 100 votes auto up!

Nay 💚💚
7 Januari, 2020

PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang