2

77.7K 709 4
                                    

Ibukota sangat macet untung aku sampai 10 menit sebelum waktu interview. Menurut email yang aku dapat aku harus menemui Bapak Kevin selaku pemilik perusahaan tersebut. Aku segera menanyakan bagian informasi dimana ruangannya berada.
"Permisi, saya Olivia. Saya ingin menanyakan ruangan bapak kevin dimana ya mba?" Kataku
"Apakah anda sudah membuat janji?" Ketus nya
"Saya mau interview hari ini. Ini undangannya" jawabku
"Silahkan ke lantai 40 nanti langsung ke mbak zenita ya. Dia seketaris nya" jawabnya sambil tersenyum simpul
"Baiklah. Terimakasih" ucapku menutup pembicaraan kami

Aku melangkahkan kaki ku menuju lift. Dalam batinku mengapa perusahaan sebesar ini harus interview kepada pemiliknya? Apakah mereka tidak punya HRD?
TINGGG akhirnya sampai ke lantai 40. Aku langsung menemui mbak zenita seperti yang di katakan bagian informasi tadi.
"Selamat pagi, saya olivia. Saya diundang untuk interview hari ini kepada bapak kevin, bisakah saya bertemu beliau?"
" pagi olivia. Sebentar ya bapak masih ada tamu. Silahkan duduk" katanya ramah

Aku duduk sambil melihat lihat sekitar kantor ini. Aku sungguh tak percaya jika nanti aku akan bekerja disini. Stella bilang ini adalah perusahaan arsitek terbaik di negeri ini.
Sebenarnya aku bukan lulusan arsitek, aku hanya lulusan akuntansi. Aku mencoba keluar dari zona nyaman karena aku di beritahu stella teman ku yang dulu bekerja disini dia bilang bahwa boss nya membutuhkan asisten pribadi. Mungkin sekelas boss besar belum cukup kalo punya seketaris saja. Tentu saja aku di iming iming gaji besar karena aku masih punya satu adik yang harus aku bantu kuliahnya

Tiba tiba suara mbak zenita membubarkan lamunan ku " mbak olivia silahkan masuk ke ruang bapak kevin"katanya
"Terimakasih mba zenita" aku pun meninggalkan nya sambil tersenyum

Belum aku mengetok pintu ruangan si empu ruangan pun sudah memberi intruksi masuk. Akupun merasa grogi takut kalo boss nya galak. Tapi stella tidak pernah menceritakan kalau bossnya galak jadi ku pikir sekarang aku harus tenang

"Selamat pagi pak" sapaku
"Duduklah"
Setelah aku duduk tidak ada pembicaraan selanjutnya dia terus membolak balikkan CV yang aku kirimkan via email 2minggu yang lalu. Oh my god. Calon boss ku ini memang masih muda. Mungkin umurnya sekitar 30 thn tapi penampilannya terlihat maskulin dan berkarisma. Apalagi dia mempunyai kumis dan janggut yg memberikan kesan kalo dia macho. Pikiranku pun melayang kemana kemana
"Perkenalkan dirimu" perintahnya pun membuyarkan halusinasi ku yang psimis akan diterima bekerja disini
"Nama saya olivia, saya........ " perkataanku pun terputus
"Kalo indentitas mu semua saya sudah tau, perkenalkan diri mu,apa aktivitas mu, apa kesukaanmu dan apa yang dapat ku andalkan darimu nona olivia" sambil pegang kertas CV ku dan sedikit menggertakan giginya
Aku pun bingung interview macam apa yg ingin menjelaskan apa hobyku dan aktivitas keseharianku. Baiklah aku tidak bisa protes sekarang. Aku pun langsung menceritakan apa yang dia tanya tadi.
"Jadi dulu kau hanya akuntan di sebuah hotel?"
Apa yg kau katakan tuan kata "hanya" seolah meremehkan ku (batinku)
"Iya pak" jawabku
"Baiklah sepertinya kau orang yg cekatan. Aku menyukaimu. Ehmm maksudku mungkin kau bisa ku andalkan. Aku akan trainning kau selama sebulan. Mengenai job diskmu silahkan tanya ke zenita seketaris ku. Sekarang kau bisa keluar" jawabannya seolah juga mengusir ku secara halus
Aku punya hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih kemudian keluar ruangannya

Saat aku membuka pintu untuk keluar tiba tiba pak kevin melingkarkan jas nya ke pinggangku. Kagetnya aku saat mengetahui di belakang pundak ku adalah dia. Hembusan nafasnya yang wangi membuat aku hilang ingatan sejenak
"Apakah kau sedang datang bulan? " bisiknya
Aku kaget dan aku meraba rok ku dan basah. Ya tuhan betapa memalukannya ini. Aku langsung mengikat jas nya kemudian keluar ruangan dengan terburu buru.

Sesampaikan di toilet. Aku pun melihat rokku yang basah karena darah menstruasiku. Padahal tadi pagi tidak ada tanda tanda aku datang bulan. Jelas ini sangat kentara aku memilih rok warna pink muda. Aku menyesali telah memilih rok ini kalau saja aku memilih hitam mungkin tidak akan sekentara ini. Aku buru buru merapaikan pakaian ku dan keluar dengan menutup bagian belakangku dengan jas mahal milik pak kevin

HOT BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang