Remedial [13]

889 137 4
                                    

Yeri's POV

Hari minggu yang menenangkan, hari ini sih aku pengennya tiduran aja di rumah, melupakan semua beban hidup yang tengah datang menghampiri.

Tapi nyatanya nihil, suara panggilan masuk dari handphoneku malah membuyarkan mimpiku yang lagi jalan bareng Jeffrey NCT.

Aku mendengus dan ngambil handphone di atas nakas, kemudian mengusap tombol hijau tanpa minat melihat siapa pelaku yang menghancurkan minggu tenangku.

"Hallo" ujarku.

"Pagi cantik" sahut suara pria diseberang.

Aku nggak curiga sedikitpun, toh sepupu laki-laki ku sering memanggilku cantik.

"Hhh maaf ya kak Jungwoo, kak Jongin, kak Taehyung, ataupun Jaehwan. Ah pokonya siapapun kalian sepupuku yang amat aku sayangi, Kim Yeri nya lagi masa istirahat jadi jangan ngajakkin jalan atau apapun itu. Kalian tau kan kalo hari minggu itu aku lagi di fase bangun dari tempat tidur haram hukumnya, jadi jangan ganggu deh!" Ujarku panjang lebar.

Bukannya balasan, tapi malah suara tawa yang kedengeran.

"Masa pacarnya sendiri dibilang sepupu sih kak? Kecewa nih penonton"

Aku kaget dan sekarang udah 100% sadar. Kujauhkan layar handphone dan tertera nama 'Jenooo🐸' disana.

Mampuss

"Ih Jeno, ngagetin tau gak?!" Kesalku.

"Lah? Kok aku yang disalahin sih kak"

"Abis kakak kira kamu itu kak Jungwoo atau yang lain"

"Makanya kakak mah kebiasaan nggak liat nama kontak dulu"

"Ish, kamu ngapain emang nelfon pagi-pagi gini?"

"Ini udah jam 10 loh kak"

"Ya terus?"

"Jalan yuk kak!"

"Aku tuh lagi di fas--"

"Nggak ada fase-fase an deh, aku jemput 15 menit lagi"

"Tap--"

Pip!

Belum juga ngomong, udah dimatiin duluan sama Jeno. Aku mendengus pelan, hancur deh minggu tenangku.

"Ah bodo amat deh, aku ngantuk!" Kesalku dan aku lebih milih tidur lagi.

Aku tidur buat beberapa menit setelahnya, tapi abis itu aku denger suara pintu kamar kebuka. Yaudahlah, paling mama yang dateng. Tapi bedanya, nggak ada suara mama yang maksa aku buat bangun, cuman ada keheningan. Yaudahlah bodo amat, mungkin mama cuman mau ngecek aku aja trus keluar lagi.

Setelah beberapa menit, aku ngerasa ada yang noel-neol pipiku.

"Ih mama, Yerm lagi mimpi jalan sama Jeffrey mah jangan di ganggu" kesalku.

"Ha? Jeffrey siapa?" Lah? Kok suara cowo?

Aku buka mataku dan hal pertama yang kulihat adalah Lee Jeno yang tepat di depan muka ku.

"LEE JENO KAMU NGAPAIN DISINI?!" Teriakku spontan.

"Kan aku udah bilang kak, aku jemput 15 menit lagi dan kakak harus siap-siap. Kok malah disambung tidurnya?" Tanya Jeno.

"Ish aku tuh mager Jenoo" kesalku.

"Pacar Lee Jeno nggak boleh mageran, ayo cepet mandi" Jeno nyubit hidungku, ngebuat aku meringis pelan.

"Ish kamu kenapa bisa masuk ke kamarku sih?" Tanyaku setelah mengubah posisi menjadi duduk.

"Disuruh Tante Jessica kesini, soalnya kakak masih tidur" jawab pria yang sekarang menjabat jadi pacarku itu.

Aku cuman ngerenggut kesel aja, mama mah suka banget ngagetin anak gadisnya.

"Yaudah sana kamu keluar, kakak mau mandi dulu" usirku.

"Aku tunggu di bawah ya ay"

"Ay?"

"Ayang maksudnya" dan setelah itu Jeno lari.

"LEE JENO!!!"

○●○●○

Author's POV

Disinilah mereka sekarang, tengah dalam perjanan menuju suatu tempat yang bahkan Yeri tak mengetahui kemana ia akan dibawa.

"Kita kemana sih Jen?" Tanya si cantik akhirnya.

"Ke Dufan, mau?" Ujar Jeno.

Yeri tersenyum dan mengangguk semangat, "mau!" Jawabnya antusias.

Gemas dengan tingkah si gadis, Jeno pun refleks mengacak pelan surai si cantik.

"Lucu banget sih kak" ucapnya dan membuat Yeri bungkam.

Jujur saja, Yeri belum terbiasa dengan perlakuan manis Jeno. Toh mereka baru jadian kemarin, jadi Yeri masih suka deg-degan sendiri.

Padahal Jeno juga gitu.

Akhirnya mereka sampai di Dufan, untungnya tak terlalu macet jadi sampainya tidak terlalu kesiangan.

"Yuk kak turun" ajak Jeno setelah berhasil memarkirkan mobilnya.

"Bentar Jen!" Tahan Yeri dan Jeno bingung sendiri.

"Kenapa kak?"

"Deketan deh" pinta Yeri dan Jeno menurut.

Yeri mengoleskan sunscreen yang selalu dibawanya itu ke wajah Jeno, kemudian mengusapnya secara merata. Jeno awalnya kaget, tapi abis itu berusaha buat biasa-biasa saja.

"Nah udah, biar nggak dicium matahari" ujar Yeri.

Chup

"Yaudah, kakak aja yang aku cium" ujar Jeno setelah mencuri kecupan singkat dipipi Yeri.

Dan untuk kesekian kalinya, jantung Yeri mau meledak aja.

-; TBC

Tau ga sih aku nulis ini 2 jam lebih :(
Sempet ngeblank gitu :(

Remedial [✔]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora