PG : 02

3 1 0
                                    

•Seoul•

" OMONA!!! Lee Jiyeon!!Kyaaaa!! Eollmanayo! Uri chingu!,"

" Long Time No See Park Sana, Yoon Hyeri, Seo hari," ucap Lee Jiyeon sambil memimpin anaknya Lee Doha.

"eomma... Kakak bertiga ni siapa?," soal si anak.

" mereka bertiga ni kawan baik eomma,"

" ouhh... I guess... Annyeongseumnikka... Choneun Lee Doha imnida!," ucap Doha sambil mem-bow 90 darjah.

" wahh..daebak! Pandai kau jaga anak, hensem!,"

"haah, muke die macam familiar,"

" macam......,"

"macam Appa die!," terjah Park Sana.

Hyeri dan Harin memandang telat kearahnya.

" kan...ade doha tu!," bisik Hyeri

" opps!,"

" i mean.... Macam Appa Jiyeon! Datok awak dulu muda-muda kacak macam kamu tau doha,he...he...," sambung Sana

"jinjjjayo??! Hmmm...mesti kekacakan Doha turun dari datuk, kan eomma,"

"betul tu! Hahaha!,"balas Jiyeon terpaksa.

.....................

Jiyeon mengemas barangan mereka di rumah mereka.

Itulah rumah lama Jiyeon.

Mereka tinggal di apartment S.

" Doha! Kamu dah mandi ke?!," soal Jiyeon.

"dah!," balas Doha dari dalam biliknya.

"good boy!,"

"Doha! Tolong eomma kejap!,"

Doha datang menghampiri eommanya.

"ada apa eomma?,"

" tolong pergi supermarket, beli barang dapur please, here the list and some money for you, use your bicycle over there,"kata si eomma sambil menghulurkan nota dan kad kredit kepada anaknya dan menunjukkan basikal hitam milik Doha.

" araseo eomma," balas doha.

Doha pun berlalu pergi.

" saya pergi dulu!,"

"okay!,"

........................

Doha keluar dari lift sambil membawa basikal kecilnya.

Dia mengayuh basikal menuju kearah supermarket. Doha menyimpan nota dan sampul duit didalam beg kecilnya. Jam keselamatan tidak dilupakan.

Always pakai 24jam dimana jua.

Doha meletakkan basikal dihadapan supermarket lalu lock basikal tersebut.

"nice!,"

Doha melangkah memasuki supermarket tersebut.

Ramai memandang doha.

" kacaknye budak tu! Siapa ibu bapa dia erk?,"

" aku nak anak kacak macam dia!,"

Pelbagai bisikan dari mak-mak,kakak-kakak terhadapnya.

"adik... Adik nama sape?," soal seorang pelajar sekolah menengah.

" Nama saya Lee Doha,"balas Doha.

" berapa umur awak?," soal lagi seorang.

"five years old," balas Doha.

" wow... Speakinglah, adik darimana?,"

" i'am from California, last day saya datang sini bersama eomma saya, kami disini hanya 2 minggu, kakak-kakak boleh tolong tak???," kata Doha sambil membuat muka 100% comel yang mampu membuat orang lain yang melihat kecomelannya + kekacakkannya akan cair.

Sebenarnya dia rimas dengan soalan yang mereka lontarkan. Lalu, dia pun mengambil kesempatan.

" tolong ape tu?,"

"hehehe!,"

.....................

"mom! I'm back!,"

"annyeonghaseyo!,"

"ehh... Doha, kakak-kakak mane yang kamu bawak ni?,"soal Jiyeon sambil mencekak pinggang.

" annyeonghaseyo, kami cume toling dia angkat barang, kesian dia...,"

"gomapseumnida," ucap jiyeon mengambil barangan dapur yg tak banyak mana pun sebenarnya dari kakak-kakak itu tadi.

Mereka berdua melutut.

Mata Jiyeon membulat apabila melihat Doha mencium pipi dan mengambil gambar bersama.

"kami pergi dulu!,"

Selepas memastikan mereka berdua pergi jiyeon menutup pintu rumah mereka.

"amboi² kamu gunakan keistimewaan kamu ye dekat kakak² tu??,"

"ala...bukan selalu, lagipun kakak² tu yg nak tolong, doha..okaykan aje,relax mom,inilah hakikatnya bila dapat anak yang paling kacak di dunia,ihik!," ucap Doha sambil bersantai-santai diatas sofa.

Jiyeon hanya menggelengkan kepala. Jiyeon pun membawa barangan tersebut kedalam dapur.

..................

"mwo? Jinjja?!,"

Hampir sahaja air yang diteguk itu tersembur wajah Jiyeon oleh Hari.

Jiyeon menongkat dagu.

"haihh...haah weyh, dia buat hal first day ni,"balas Jiyeon.

Rumah Hari tidak jauh dari rumah mereka. Hanya langkah beberapa buah rumah sahaja.

Mereka bertiga makan malam bersama. Selepas menidurkan Doha, mereka berdua pun lepak di meja makan sambil mengunyah buah watermelon dari Hari.

"kau betul ke taknak bagitau yang sebenarnya siapa bapak die?," bisik Hari supaya Doha tidak dengar perbualan mereka nanti.

Jiyeon menggeleng.

"aku dah janji dengan diorang yang kami berdua tak akan wujud lagi,"

"haih...susahlah macam ni," kata Hari sambil mengunyah tembikai susunya.

Tbc

DestinyWhere stories live. Discover now