Chapter 1

4 0 0
                                    

haaaa .. Membosankan" ,

helaan nafas berat kerap kali keluar dari mulut seorang yeoja mungil namun berisi. Bagaimana tak bosan , kurang lebih sudah 1 jam dia duduk sendirian di salah satu kafe bernuansa klasik , menunggu seseorang yang katanya berkeperluan penting.

DRAP .. DRAP .. DRAP ..


Terdengar langkah kaki tergesa dibelakangnya. Langkah kaki yang sudah sangat ia hafal siapa pemiliknya. Semakin dekat si pemilik langkah, semakin merengut wajah sang yeoja. Selalu saja terlambat , memangnya apa sih yang dilakukan namja itu di rumah ?? Mengurus anak ? Mengurus rumah ? Sangat tidak dipercaya , kalo dia membuat rumah berantakan baru aku percaya , gerutunya.

Begitu sampai di meja sang yeoja , segera saja si pria duduk di hadapannya dan meminum bubble tea milik si yeoja yang bahkan belum terminum hingga setengahnya.

"yak !!! Kembalikan minumanku !!" Bentaknya sembari mencoba menggapai minumannya.

"ayolah chagi ~ , kau tak kasihan melihat kekasihmu yang tampan ini kehausan ? Apa kau tak tahu kalau dehidrasi dapat menyebabkan kadar ketampanan seorang pria berkurang ?" , bujuk sang namja sambil menjauhkan minuman tersebut dari si gadis.

"teori macam apa itu ? Dan lagi aku tak peduli. Kembalikan ! Kau kan bisa pesan sendiri" , kekeuh si yeoja.

"chagiyaaa ~ , aku sangat lelah . Biarkan aku meminumnya sampai habis nde ??" , si namja tetap melancarkan aksi membujuknya , jangan lupakan tatapan ala puppy eyesnya yang – biasanya tak berpengaruh – langsung meluluhkan sang yeoja.

Eoh , apa efek kelelahan bisa menyebabkan tatapannya semenggemaskan plus semenyedihkan itu ya ? Dimana dia mempelajarinya ?? Bukannya hanya aku yang bisa melancarkan tatapan seperti itu ? Aku yang tak pernah menyadarinya atau memang dia yang berbakat menjadi plagiator ?? Si gadis terus berceloteh ria bersama pemikirannya , tak melihat bahwa minumannya telah habis tak bersisa bahkan sang namja kini sedang sibuk memperhatikannya lekat.

Chagiya ku ini memang menggemaskan , pikir sang pria bangga. Bagaimana ia tak bangga , kekasihnya ini sangatlah cantik dengan rambut ikal sebahunya , mata bening bulat bak kelinci , hidung mancung layaknya perosotan taman kanak – kanak (?), kulit seputih kapas , pipi sebulat kue mochi , dan jangan lupakan bibir shape – m yang merupakan mainan favoritnya , yah walaupun dia kurang tinggi dan agak berisi.

Hampir 10 menit mereka saling bertatapan , walaupun sang yeoja bukanlah fokus menatap sang namja , toh mereka berhadapan , jadi anggap saja saling bertatapan. Sang namja mulai merasa bosan hingga ..

Chup ~ ..

Ia mengecup singkat bibir sang yeoja yang sejak tadi sibuk mengerucut – mungkin sedang berdiskusi dengan pikirannya -. Yeoja yang merasakan sentuhan lembut dibibirkan sontak tersadar dan sesegera mungkin memundurkan wajahnya.

"apa yang kau lakukan ?" Gugup , itulah yang kini dirasakannya.

"menciummu".

Terlihat semburat merah di pipinya yang putih. "jangan melakukannya di tempat umum begini , kau membuatku malu".

"hei" , sang namja memegang dagu sang yeoja , mengangkat wajah manis itu dengan maksud agar yeoja itu menatapnya. "kita sudah berpacaran selama dua tahun , dan kita bahkan sering melakukannya , maksudku kita sering berciuman di tempat seperti ini , kenapa kau masih malu ?" , tanyanya lembut.

"aku tak tahu , hanya saja aku malu".

"kalau begitu ayo kita berciuman panas , jadi kau tak perlu malu lagi nantinya karena kau hanya akan malu hari ini", ucap sang namja semangat.

Perkataannya sontak membuat sang yeoja terkejut , ia membulatkan matanya yang memang bulat. Dukh !!! Dengan tak berperikedahian , ia menabrakkan dahinya dengan dahi sang namja dengan harapan agar otak cemerlang milik sang namja tak bergeser terlalu jauh.

"ukh appooo chagi ~"

"dasar mesum .. Apa sih yang kau pikirkan ?"

"aku kan memikirkanmu"

"mati saja sana"

"lho chagi , kalau aku mati , siapa yang akan menghamilimu ?"

"Ya bodoh !! Hentikan omongan tak masuk akal mu itu !!!!"

"chagi , itu sangat masuk akal . Kita saling mencintai , telah bertunagan – ucapnya sembari memperlihatkan cincin yang melingkar di jarinya – , sebentar lagi akan menikah , kemudian aku akan menghamilimu , kau akan mengandung , melahirkan anak pertama kita , kemudian aku akan menghamilimu lagi , kau mengandung dan melahirkan lagi ,, kemudian aku menghamilimu lagi , dan begitulah seterusnya , aku akan rajin menghamilimu chagi. Nah , kalau aku mati , siapa yang akan menghamilimu ? bisa saja penggantiku nanti tak serajin aku. Bukannya kau ingin memiliki banyak anak ? Karena itu kita harus rajin membuatnya. Kau mau berusaha bersamaku kan cha ..." ,

perkataannya terhenti ketika ia tak melihat lagi sang yeoja dihadapannya. Ternyata ia terlalu mendalami mimpinya , mengabaikan sang yeoja yang menatapnya dengan shock sekaligus malas,yang kemudian memutuskan untuk meninggalkannya sendiri dengan mimpi bodohnya.

"Chagiya !! Tunggu aku !!" , teriaknya ketika menemukan sang yeoja yang berjalan tak jauh di depannya.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mereka berjalan beriringan , dengan tangan yang saling bertaut. Sesekali tawa ringan keluar dari bibir mereka.


"kau tahu Kyuniie , aku bahagia sekali" , ucap sang yeoja.

"benarkah ?", tanya sang namja yang dipanggil Kyuniie tadi. Kyuhyun namanya.

"boleh aku tahu apa yang membuatmu bahagia , Min ?", lanjut Kyuhyun.

"tentu saja karena kita akan segera menikah dan memiliki banyak anak" , jawab sang yeoja atau yang dipanggil Min tadi.

"berapa anak yang kau inginkan ?"

"hm berapa ya ?? 2 mungkin.", ucap sang gadis sembari menunjukkan kelima jemarinya.

"kenapa tidak 11 saja ? Kita bisa membuat klub sepak bola sendiri nanti" , tawar Kyuhyun.

"ish ,, itu melelahkan Kyuniie . Aku lelah kalau harus melayanimu terus"

"itu sudah menjadi tugas seorang istri ,Min"

"tetap saja tidak mau . 2 sja nde ???"

"baiklah , hanya 2 dan semua yeoja agar aku tetap menjadi yang tertampan dikeluarga kita" , putus Kyuhyun.

"ckck , Kyuniie babo" , gerutu Min.

"biar saja"

"Kyuniie ", panggil Min.

"hm .."

"saranghae ..." , lirihnya sembari merapatkan tubuhnya kearah kyuhyun.

Perkataan Min membuat Kyuhyun menolehkan kepalanya sekilas menghadap sang gadis , tersenyum ,dan mengacak ringan rambutnya.

"hm ..." , balas Kyuhyun.

Selalu seperti ini , sebaik apapun Kyuhyun padanya , selugas apapun Kyuhyun menanggapi ucapannya tentang anak , tak pernah ia membalas ungkapan cintanya.
Hanya deheman ringan yang menandakan bahwa Kyuhyun mendengar ucapannya. Mereka memang telah bertunangan bahkan sebentar lagi akan menikah , tetapi ia tak pernah sekalipun melihat sinar cinta di mata Kyuhyun untuknya. Sekalipun mereka tertawa bersama , berbelanja bersama , semua hal mereka lakukan bersama namun percayalah hingga detik ini , selama 2 tahun menjalin hubungan , Kyuhyun belum pernah menciumnya – di bibir. Mereka hanya berpelukan , berpegangan tangan , dan mencium pipi. Hanya itu dan tak lebih.

Tapi sesedih apapun Min , ia tak pernah dan tak mau mengeluh karena ia sangat mencintai Kyuhyun. Mencintainya sejak pertama kali ayahnya mengenalkan Kyuhyun padanya sebagai calon suaminya pada suatu acara makan bersama. Ya , mereka dijodohkan. Ia sangat senang kala itu ditambah lagi Kyuhyun pun tak menolak perjodohan mereka , jadinya sepanjang acara makan malam itu ia selalu tersenyum. Tersenyum hingga sekarang. Satu hal yang sangat dinantikannya hanyalah kata cinta yang Kyuhyun ucapkan untuknya , hanya untuknya.

Minah menghentikan pikirannya tentang Kyuhyun dan lebih memilih untuk fokus memeluk lengan pria itu , tak peduli tatapan orang yang berlalu lalang di dekatnya. Mungkin mereka iri karena aku memiliki Kyuhyun yang tampan , pikir Minah. Ia terus bergelayut manja dilengan Kyuhyun hingga ia merasakan gerak langkah pria itu berhenti. Ia mendongakan kepalanya dan menemukan bahwa prianya tengah menatap sesuatu didepannya lekat dan tak berkedip. Minah memalingkan wajahnya guna melihat objek yang menjadi fokus Kyuhyun , dan seketika itu pula matanya membelalak sempurna melihat objek itu. Ia refleks melepaskan lengan Kyuhyun dan berlari menuju objek itu hingga ia tepat berada didepannya , tak memperdulikan tatapan tak percaya yang dilayangkan pria itu ....

T.B.C

Can't Wait YouWhere stories live. Discover now