welcome

236 24 5
                                    

"Hmm, jadi kau siswi baru itu ya. Aku sudah mendengar kalau kita akan kedatangan siswi pindahan lagi di jurusan Produser, tetapi tidak kusangka sudah ada cukup banyak murid baru di jurusan ini. Semuanya perempuan, pula."


Sagami Jin mengalihkan pandangannya dari kertas pada tangannya. Matanya memperhatikan siswi di hadapannya saat ini yang tengah berdiri tegak. Ekspresinya tampak kaku. Netra ungu menatapi Jin dengan cukup tajam, namun tangannya saling bertautan dengan gugup di depan tubuhnya. Secara keseluruhan, dia tidak terlihat seperti siswi bermasalah.


"Siswi pindahan dari Tokyo, ya. Orang kota rupanya," Jin bersenandung pelan. "Jadi, uh, Moriyama—" ia melirik nama yang tertulis di lembar data siswanya, "Hoshiko?"


"Seiko," gadis itu segera mengoreksi pria tersebut. Ia mengusap poni rambutnya dengan canggung, sebelum mengalihkan pandangannya. "Kanjinya dibaca 'sei'," dia menjelaskan.


Alis Jin terangkat heran, namun dia tidak mempertanyakannya. "Moriyama Seiko," ia membenarkan dirinya, sebelum menyunggingkan senyuman santai. "Mulai hari ini kau adalah siswi di kelas 2-B. Aku bukanlah wali kelasmu, dan sejujurnya aku pun tak tahu kenapa aku yang diminta mengurusimu... tetapi, kalau kau memiliki masalah, datangi gurumu ya," ucapnya.


"Ada banyak hal yang terjadi baru-baru ini, jadi aku tidak akan terkejut kalau kau akan merasa sedikit kesulitan beradaptasi," Jin melanjutkan sembari bangkit dari duduknya. "Dalam jangka waktu dekat juga ada acara yang cukup besar. Lakukan yang terbaik untuk beradaptasi, Moriyama." Tangannya mengulurkan sebuah tas kertas kepada siswi di hadapannya. "Dan ini buku pelajaranmu. Aku akan mengantarkanmu sampai depan kelas."


"Terima kasih banyak, Sensei," ucap gadis itu sembari menerima tas tersebut. Sesaat dia melirik isi tas itu, namun segera mengalihkan pandangannya dan berjalan mengikuti Jin keluar ruangan.


"Kalau tentang perkenalan sekolah, kurasa kau sudah tau secara garis besar. Kalau kau ingin mengenal wilayah sekolah, minta tolong saja pada teman sekelasmu," jelasnya. "Semisalnya kau memiliki pertanyaan tentang jurusanmu, tanyakan saja pada temanmu. Anzu dari kelas 2-A adalah siswi jurusan produser pertama di sini, jadi dia termasuk seniormu dalam urusan produser."


"Kelas 2-A, ya..."


"Jangan khawatir kalau kau takut sendirian di kelas. Ada juga siswi jurusan produser lainnya di kelas 2-B," Jin terkekeh geli saat melihat ekspresi wajah Seiko. "Sebagai produser, sudah pastinya kau juga akan mencoba menjadi produser dari salah satu unit idol di sekolah ini. Tentang unit dan sebagainya juga... tanyakan temanmu."


'Intinya tanyakan semuanya pada teman, ya...' Seiko mengangguk pelan, menahan dirinya untuk tidak mengucapkan isi kepalanya secara langsung. Dia mengeratkan genggamannya pada tas miliknya, telapak tangannya terasa mulai berkeringat. Tubuhnya mulai terlihat gelisah, Jin sendiri bisa melihatnya dari ujung matanya.


Pria itu terkekeh, seakan-akan berusaha meringankan kegelisahan siswi baru itu. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka semua tidak akan menggigitmu," guraunya. Langkahnya terhenti begitu saja, sebelum dia menunjuk pintu di depannya. "Dan inilah ruang kelasmu," katanya.


Seiko melihat menuju pintu tersebut. Dalam keadaan setengah terbuka, Seiko bisa melihat sedikit isi kelasnya. Para murid masih terlihat santai dan berbicara para teman mereka masing-masing, ada pula seorang siswa yang tengah tertidur di belakang kelas. Secara keseluruhan, tidak ada yang aneh dari ruang kelasnya. Setidaknya itu membuatnya lebih lega. Untuk saat ini saja.


"Kelas akan dimulai dalam beberapa menit, kusarankan kau segera masuk dan mencari tempat dudukmu," kata Jin. "Kalau kau sudah mengenal unit sekolah ini, kau bisa mencoba mengajukan diri menjadi produser salah satu unit. Mengenai kegiatan klub, formulir pendaftaran klub ada di dalam tasmu. Berikan saja pada wali kelasmu setelah kau mengisinya."


"Oh, baiklah," Seiko mengangguk canggung.


"Kalau begitu sampai jumpa lain waktu, Moriyama," Jin melangkah pergi sembari melambaikan tangannya. Baru beberapa langkah ia berjalan, pria itu berhenti lagi dan menengok menuju Seiko. "Oh, iya. Aku lupa..." ia bergumam pada dirinya sendiri.


"Selamat datang di Akademi Yumenosaki."


✧✦✧


Mungkin ini bisa dimasukkan sebagai prolog ya? Anyway chapter ini dipublish untuk ngisi  buku ini  terlebih dahulu hehehe

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang