Summer

87 18 8
                                    

Musim panas telah tiba. Meskipun begitu, pekerjaan para produser tidak berkurang juga. Justru lebih tepat kalau dianggap bertambah. Tidak peduli cuaca panas atau libur musim panas yang akan datang, para idol tetap fokus pada pekerjaan mereka. Tentunya para produser senantiasa membantu mereka.


Termasuk Seiko. Dia juga tetap aktif di sekolah untuk membantu UNDEAD. Walaupun belakangan ini dia lebih banyak membuat kostum—entah untuk UNDEAD atau unit lain yang datang meminta bantuan. Tetapi dia tetap berusaha membantu perihal proposal acara dan mempersiapkan jadwal untuk para anggota.


Sambil membenarkan bandananya, Seiko menghela napas panjang. Dengan cuaca panas seperti ini, akan sulit untuk fokus pada pekerjaannya. Yang sekarang ia inginkan adalah segera masuk ke dalam ruangan dan menikmati pendingin ruangan.


Bukan hanya panas, tangannya terasa perih juga. Mungkin karena ia beberapa kali menusuk jarinya sendiri saat sedang mengerjakan kostum bajak laut untuk UNDEAD. Toh, dia mengerjakannya bersama Anzu dengan sedikit terburu-buru. Siapa sangka kalau Anzu dan Elza melakukan penyesuaian untuk mengikutsertakan UNDEAD dalam DreamFes milik RYUSEITAI.


'Anzu hebat juga ya, mengerjakan banyak tugas milik unit lain juga,' batinnya. 'Dan aku di sini merasa terkuras habis. Kepalaku pusing juga...' Seiko mengangkat tangannya untuk memijit keningnya.


Ia menghentikan langkahnya sejenak. Pandangannya jatuh pada kakinya sendiri. Pekerjaannya sebagai produser belum berkurang juga. Dia sudah terbiasa, tetapi itu tidak menghalanginya untuk merasa kewalahan dengan pekerjaan yang ia dapatkan.


'Libur musim panas akan tiba sebentar lagi. Ibu mengusulkan untuk mengunjungi Kakek dan Nenek tahun ini,' ia memandangi langit sambil berpikir. '...Tapi sepertinya kali ini tidak bisa lagi ya. Ditambah pekerjaan ibu juga tidak berkurang belakangan ini,' Seiko menghela napas panjang. 'Jangan sampai ibu jatuh pingsan karena terlalu banyak pekerjaan...'


"Seicchan!!"


Seiko tersentak kaget. Dia langsung menengok menuju asal suara tersebut, tidak terkejut lagi saat melihat Elzi berlari ke arahnya dengan Aoi bersaudara mengikuti di belakang. Siswi berambut ombre itu melambai girang.


"Selamat siang, Ruzi, Hinata-kun, Yuuta-kun," sapa Seiko. Nama panggilan milik Elzi sudah keluar dengan lancar begitu saja. Entah sejak kapan dia mulai terbiasa memanggilnya dengan nama panggilan itu, tetapi setidaknya akan adil kalau Seiko memanggil Elzi dengan sebuah nama panggilan juga ketika dia memanggil Seiko dengan nama panggilan.


Dan juga, sepertinya nama panggilannya mulai menyebar ke murid lain.


"Siang, Seicchan! Apa yang kau lakukan sekarang?" tanya Elzi. "Apa kau sedang bekerja? Oh! Kudengar UNDEAD akan kolaborasi dengan RYUSEITAI ya?! Mendadak sekali yaa! Pasti sibuk sekali!" serunya. "Ah! Hampir saja aku lupa! Seicchan terima kasih banyak sebelumnya! Kau sudah membantuku membuat kostum untuk si kembar! Jasamu tak tergantikan!"


"Satu per satu, Zicchan. Kau membuat Moriyama-senpai kebingungan," tegur Hinata.


StarlightDär berättelser lever. Upptäck nu