SATU

1K 124 0
                                    

"Katanya, jodoh itu ada di tangan Tuhan. Kalau beda Tuhan, jodohnya di tangan Tuhan yang mana?"
-Tama



Dua tahun lalu

Seorang gadis berambut panjang warna merah kecokelatan sedang berlari cepat menuju kelasnya, karena jam sudah menunjukkan bahwa waktu kelas pertamanya sudah hampir di mulai.

Brak

Bruk

Cup

Mata gadis bernama lengkap Lizbeth Jisya Butar Butar itu terbelalak, mungkin sampai bisa hampir keluar dari tempatnya.

Bagaimana tidak terkejut? IA DICIUM OLEH LAKI-LAKI TIDAK DIKENAL. Sumpah demi Tuhan, gadis itu tidak menyadari kalau ia menabrak seorang laki-laki.

Masih melotot Jisya teriak, "AAAAA..!" seraya mendorong lelaki yang sedang berada diatasnya itu. Lelaki itu pun turut merasa kaget.

Dengan cepat Jisya langsung bangkit dari posisinya, lalu menatap lelaki yang berada di depannya dengan tatapan membunuh.

"KURANG AJAR! KAMU TADI NYIUM AKU!" teriak Jisya marah sembari menunjuk-nunjuk lelaki didepannya.

Sambil melotot lelaki itu menjawab, "Enak aja! Yang ada kamu yang nyium saya!"

"JELAS-JELAS KAMU YANG NABRAK DAN NYIUM AKU!" balas Jisya membela diri.

"Apa-apaan?! Gak. Kamu yang nabrak dan cium saya!" sahut lelaki itu dengan sewot.

Jisya menedelik tidak terima saat lelaki itu berkata demikian. "Kamu yang salah! Kok malah marah-marah?!" Lalu pergi dari hadapan laki-laki itu.

Di kelas

"Lho belom mulai, Sya?" tanya Jisya saat membuka pintu kelasnya.

"Iya, kenapa?" balas gadis yang berada di dekat pintu masuk kelas itu, Nalisya Karina Oktaviani Polii.

"DEMI APA?! KOK KAMU BILANGNYA UDAH MULAI?!" Jisya mendelik saat mendengar ucapan sahabatnya, kemudian memukul tangan Nalisya.

Sedangkan gadis yang membuat naik darah itu hanya menunjukkan deretan giginya yang rapi. "Ya maap, Ca. Biar lo gak ngaret."

"YA GAK GIT--"

"Jangan di depan pintu dong kalo mau ngobrol." Suara berat yang lumayan familiar itu membuat keduanya menoleh ke belakang, asal suara tersebut.

"KAMU?!" Keduanya menunjuk satu sama lain dengan mata membola. Takdir benar-benar mempermainkan keduanya, rupanya.

"Kamu ngapain disini?! Ngikutin aku, ya?!" tuding Jisya dengan kedua alis yang mengernyit tajam, menandakan ia kesal.

"Dih GR banget! Kamu kali yang ngikutin saya!" balas lelaki itu.

Ya, mereka bertemu lagi. Padahal baru beberapa waktu lalu mereka bertemu dengan kejadian yang sangat-sangat tidak terduga.

"Aku juga ogah kali ngikutin kamu! Kuker banget!" sahut Jisya ketus.

Yang berada di dalam kelas pun hanya bisa kebingungan seraya memerhatikan keduanya yang masih adu mulut.

"Kalian kenapa? Ini masih pagi lho. Udah berantem aja," tegur seorang gadis dengan kerudung berwarna pink muda, Roro Sinta Pramestia.

"Dia duluan!" sahut keduanya kompak sembari menunjuk satu sama lain.

"Tuh kan kamu ngikutin aku!" seru Jisya.

"Kamu yang ngikutin saya!" balas lelaki itu.

Pertengkaran keduanya membuat seisi kelas menghela napas pelan.

Our Space | Taeyong - Jisoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang