Lucky Me Lucky You

18 2 0
                                    

Lucky Me Lucky You

WWW

Oneshoot | Fluff | PG 13

Oh Sehun and OC

-

Disclaimer:

FF ini hanyalah FIKTIF. Tapi kalo ternyata terjadi beneran di dunia nyata, ya... WOW!

-

Keberuntunganmu membuatku beruntung juga

-

Cinta Sehun kepada Bubble tea seperti tak ada matinya. Dalam slogan "4 sehat 5 sempurna", orang lain biasanya menjadkan "5 sehat"nya adalah susu. Kalau Sehun? Ya bubble tea. Sampai-sampai Kai mengusulkan kalau nama Sehun diimbuhi "Bubble tea" di belakangnya.

"Oh Sehun Bubble Tea~~~" Kai bersenandung sambil rebahan di atas karpet setelah matanya menagkap Sehun meluncur keluar dari kamar menuju pintu apartemen mereka. Kai hafal, kalau Sehun pakai jaket, celana, topi, dan masker semua serba hitam, pasti mau pergi beli bubble tea.

Tak banyak cingcong apalagi menggubris Kai, telapak kaki Sehun meraih sandal swallow hijau yang kurang sinkron dengan warna pakaian di atasnya. Kemudian, pria tinggi itu 'melesat' ke halte sebrang apartemen setelah keluar dari lift. Hanya perlu naik bus melewati dua halte, ia pun sampai pada tempat jajanan. Langkah Sehun jadi riang melihat franchise bubble tea di sana sedang sepi tak ada yang mengantri.

"Original milktea, extra bubble , large size, fifty percent sugar, normal ice tube satoe diboengkoes." walaupun memakai masker, suara Sehun masih terdengar jelas. Pegawai bubble tea mengangguk dan segera membuat pesanan Sehun. Sehun merasa asing dengan pegawai bubble tea itu. Selain itu, Sehun kasihan dengannya, karena ia sudah bapak-bapak dan tak ada pegawai lain selain dirinya. Untung saja franchise sedang sepi.

Pesanan sudah jadi, Sehun merogoh saku. Merasa jaketnya ringan karena hanya berisi ipod dan sebuah kartu transportasi, ia jadi merogoh saku celananya. Mendapati saku celananya tidak menonjol dan berat, Sehun tercengang. Ia memeriksa sekali lagi semua saku di pakaiannya, berharap ada selembar uang.

Kosong?

Teringat ia adalah pelanggan setia di franchise bubble tea itu, paniknya berkurang. Ia mencoba memanfaatkan hal itu.

"E... Pak, aku pelanggan setia disini..." Sehun menyunggingkan senyum di matanya berharap pegawai itu paham.

"Oh, bisa ditunjukkan kartu pelanggannya?" Kalimat bapak itu mengerutkan alis Sehun, dan hal itu semakin menjelaskan bahwa bapak itu pegawai baru karena pegawai lama pasti mengenal Sehun.

"E... Maksudku... aku... " ditengah rasa sungkan untuk berterus terang, secercah ide muncul di otak Sehun.

Sehun melepas maskernya setelah ia memastikan tidak ada orang lain selain pegawai itu. "Aku Oh Sehun!" seru Sehun dengan wajah yang ceria, tapi tetap dengan suara pelan yang malah menjadi melengking.

Harapan Sehun melihat pegawai itu terkagum, terkaget, dan tercengang , pupus ketika kenyataannya respon pegawai itu hanya datar.

"Anda tidak mengenalku?" tanya Sehun.

Lucky Me Lucky YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon