Anda POV

29 1 2
                                    

#TheStuckKite
#LayanganNyangsang
#Pov_AndaGrahamm
#Part10

(perhatian perhatian.. Yang belom cukup umur tolong bisa didampingin ya. Ama siapa? Ya terserah ente lah mo di dampingin ama siapa. Kok nanya gue.)

Sejak aku bertemu Tia Wasabi, hariku berubah. Tia seperti "tong sampah" yang bisa kutumpahkan segala rasa kekecewaanku pada istriku. Dia gadis yang baik. Bukan hanya rasa kecewa ku saja, makanan sisa hari kemarin, bulan kemarin sampai  tahun lalu saja bisa masuk ke Tia. Tong sampah sekali kan? Hanya saja, aku agak pusing dengan slogan "apapun yang terjadi harus tetap cantik".

Coba kalian bayangkan  waktu ku kelitiki pusar nya sampai berdarah, dia tetap ingin terlihat cantik. Waktu bersin pun harus cantik, bahkan saat Tia kentut di depanku pun seolah tidak ada bau menyengat yang keluar. Tapi aku suka. Dia gadis yang lucu dan pandai merawat diri.

Tidak seperti istriku yang hanya berdandan saat ingin keluar rumah. Hei, tolong kalian wanita. Berdandanlah untuk suami kalian dirumah. Berkata lembutlah untuk suami kalian. Bukankah istri adalah "ruh" dalam sebuah rumah tangga? Kalau seorang istri patuh pada suami, suami mana yang tidak bahagia. Dan rumah pun menjadi hangat?

Begitupun suami. Jika istri bisa membahagiakannya dirumah, dia tak akan mencari kebahagiaan di luar. Ah, aku rindu gadisku.

Malam itu aku pulang larut malam. Kulihat gadisku masih menonton drama Korea nya di depan laptop. Matanya bengkak, rambutnya acak-acakan. Huf, ingin sekali ku jual leptop itu. Uangnya bisa buat modal melebarkan sayap lapak mulungku.

"Baru pulang Bang? Dari mana?" Tanyanya.

"Iya. Aku tadi habis meninjau lokasi." Jawabku sekenanya. Jujur saja aku tidak bohong. Aku meninjau lokasi shooting Tia untuk acara panjat gentengnya itu.

"Baut asem manis lagi?" Tanyaku sambil membuka tudung saji.

"Kenapa? Bosen? Besok makan semur beling aja. Ribet amat sih udah dimasakin masih komplen aja." Omelnya sambil membanting pintu kamar. Lagi-lagi omelan.

Keesokan harinya aku kembali datang ke apartemen Tia. Kulihat wajahnya pucat seperti habis dilempar sekaleng cat.

"Kamu kenapa? Muka kamu pucet apa abis di cat. Kok putih begitu?" Tanyaku.

"Gatau nih Bang, Tia mual tadi abis minum jus jeruk nipis itu." Jawabnya sambil menunjukkan botol hijau bergambar nyamuk ditengahnya.

"Tia, ini bukan jus jeruk nipis. Ini obat pengusir kecoak. Astaga, ku kira kamu pintar." Jawabku.

"Huweekkkkkk.."

Lalu ku antar Tia berobat ke sebuah klinik berlogo ibu dan anak

Waktu masuk dan bertemu dokter, dokter bilang Tia tidak hamil. Hamil? Memangnya aku berbuat apa? Hal yang aku lakukan hanya mengelitiki pusarnya sampai berdarah sambil meneriakkan nama istriku.

"Tapi tadi Tia muntah-muntah habis nenggak ini dok." Ku berikan botol pembasmi kecoak dan nyamuk itu.

"Ini klinik ibu dan anak. Klinik buat ibu hamil. Kalo ibu ini muntah abis minum ini, bawa ke rumah sakit. Kalian salah kalau bawa kesini. Pergi!" Usir dokter itu murka.

Pantas saja, dari tadi aku melihat banyak ibu hamil dan anak-anak disini. Memangnya apa yang membuat perut ibu-ibu itu menggelembung seperti itu. Apa mereka makan terlalu kenyang hingga seperti itu?  Atau mereka memompa perut mereka dengan pompa sepeda? Apa jangan-jangan, mereka menelan habis helm motor suami mereka utuh-utuh? Entahlah..

Beberapa hari kemudian, saat aku kembali kerumah aku tidak melihat istriku dirumah. Padahal ini sudah larut malam. Sudah Kucari sampai ke lubang pembuangan juga tidak ada. Apa dia masih sibuk sama model kaus kaki bolong itu. Apa sih lebihnya dia. Sudah kaki nya bau sekali, jadi model iklan panu yang memang dia punya panu betulan. Itu pun tidak laku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

layangan nyangsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang