satu

1.1K 142 8
                                    

Bagi Siyeon, dunia itu gak jauh dari simulasi neraka. Bagi Siyeon lagi, dunia itu gak adil. Kaya gak ada tempat buat dia bahagia. Sebenarnya ada tapi jiwanya kembali dijerat realita yang lebih nyata.

"Yeon, ngapain lo bengong mulu? Gak mau temenan sama Siyeon dah gue, bau ajab," sapa Seoyeon disuatu pagi, sekaligus meledeknya.

Siyeon hanya bisa menjawab pelan, "apasih lo, ribut."

Siyeon, gadis dengan berjuta tawa bersama senyuman miliknya yang selalu melengkung dengan indah. Sialnya hal itu membuatnya mendapat cap tak kasat mata bertuliskan 'badut kelas' oleh teman-temannya. Hal aneh nya yang membuat mereka penasaran, Siyeon tak pernah mau melepas gelang nya.

Saat mau sholat Dzuhur dan berniat mengambil wudhu Nakyung bertanya, "Yeon, kagak di lepas tuh? Tar basah gimana?"

Siyeon ngegeleng, jawaban dari pertanyaan Nakyung. Kalo dia bicara nanti batal wudhunya.

Pernah juga pas sekolah mengadakan acara kemah, mereka semua disuruh mandi di kamar mandi umum.

"Yeon, serius mandi pake pake gelang?" tanya Yeji, Siyeon mengangguk yakin.

"Nih gelang gak bakal gue lepas."

Sebaris kata itu membuat teman-temannya makin penasaran. Memang ada apa sih, di gelang nya Siyeon? Sialnya lagi, mereka malah taruhan siapa yang bisa lepas gelang Siyeon. Memang dasar muda mudi tanpa hati yang cuma mau memenuhi rasa penasaran pribadi.

"Goblog," batin Siyeon saat tidak sengaja mendengar soal pertaruhan sinting itu.

***

"Yeon, hidup lo bahagia bener dah. Udah banyak duit, gak dikekang, pinter, cakep, receh juga, tips nya dong." dari semua kosa kata di bumi, ini adalah ucapan yang paling Siyeon benci.

Disaat temen-temennya mau kaya Siyeon, Siyeon mau kaya mereka. Yang hidup nya sederhana, dapet perhatian kedua orang tuanya, adem dan gak blangsak kaya dia.

Jujur aja, Siyeon pernah sakit hati? Pernah. Siyeon pernah nangis gak? Sering. Nggak ada yang pernah tau selain dirinya serta bantal yang rela dipeluk Siyeon pas lagi nangis dan ingusnya keluar.

Dia heran, banget. Kenapa setiap temen sekelasnya mau ngeledek dengan maksud bercanda, samsaknya Siyeon? Kenapa? It's not funny at all.

Kaya sekarang.

"Eh, guys. Gak usah temenin Siyeon. Dia habis kentut," celetuk Nakyung tiba-tiba.

"Ey, geuleuh. Bau," ledek Hyunjin, disambut tawaan teman sekelasnya.

Siyeon memasang wajah tak terima tapi mulut mereka tak berhenti mencela dengan tameng bercanda. "Yah, pundung dia. HAHAHAHA."

Itu gak lucu sama sekali bagi Siyeon. Tapi, Siyeon gak bisa protes banyak. Biarin dia dianggap badut, kalo temen nya bahagia, why not?

Pernah juga, sebenarnya sering. Wajah aneh atau yang biasa disebut komuk Siyeon, dijadiin stiker Whatsapp. Siyeon sakit hati. Mau protes, tapi inget rasa sakitnya aja gak sanggup. At the end, dia cuma diem. Nerima apa yang mereka bilang buat dia.

Selemah itu.

Mistake [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang