BETWEEN TWO ALPHA [JAETAEYU VERSION]

PROLOG : INTRODUCTION

BRAK!

Pintu tersebut di dobrak, kemudian muncul sosok lelaki berumur setengah abad dengan seringaian jahatnya.

"Lama tidak bertemu, Yuan-ssi."

**********

-Seoul, 17 Agustus 2012

Tahun ini tepat usia Yuta menginjak ke 17 tahun. Sesuai dengan peraturan dalam dunia Werewolf bahwa tanda-tanda pubertas mereka telah muncul, dimana jika mereka seorang Alpha terjadi pola khas pada dewasa tubuh misalnya mereka akan mengeluarkan ferromon yang begitu memabukkan. Dan apabila mereka seorang Omega tanda dewasa kelamin lebih dahulu dibandingkan dewasa tubuh.

Namun Yuta merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Setiap ia melirik ke arah cermin, ia selalu mendapati pinggulnya yang sedikit membesar, seringkali ia mengalami kesakitan yang teramat sangat. Semacam sensasi panas, panas ingin seseorang mengawini ia secepatnya.

"Obat!"

Saat ini Yuta mengaduh kesakitan, ia hendak ke kulkas panti asuhan. Namun kakinya tidak cukup kuat, sehingga saat ia melihat Hangyul berjalan Yuta memanggil bocah tanggung berumur 13 tahun tersebut.

"Hyung! mworago?"

Yuta mendesis sakit, hingga tidak kuat akhirnya ia pun menangis.

"Hiks....hikss Hangyul-ah jebal ambilkan obat hyung dikulkas"

Yuta menangis dan merintih. Hangyul segera bergegas, bocah tersebut mengambil langkah seribu dan sesaat kemudian membawa botol kecil yang di sinyalir obat itu, Yuta menenggaknya hingga habis ia mengehela nafas lega. Setidaknya kram perutnya sedikit terobati, Hangyul yang peka kemudian lelaki Lee tersebut memapah Yuta ke tempat tidur.

"Hyung"

"Mwo?"

"Kau Omega?"

Yuta mengernyit tidak suka.

"Yak! tentu saja tidak! Aku ini San Namja ya sudah jelas aku Alpha!"

"Tapi sepertinya tidak hyung, ferromon mu berbau Vanilla pekat. Bukankah itu ciri khas Omega"

********

Berita Yuta berstatus Omega pun kini tersebar luas di sekolahnya. Aroma Vanilla yang berasal dari tubuh Yuta tidak jarang membuat para Alpha tergoda, hingga ia sering menjadi cibiran para omega wanita.

"Lihatlah dia! bukan kah selama ini dia dengan sombongnya bilang aku Alpha, dan sekarang Omega hahahahahaha...."

Setidaknya itulah cibiran yang sering Yuta dengar , dalam hatinya Yuta menangis. Apakah salah ia mengaku-ngaku sebagai seorang Alpha hal ini ia lakukan untuk melindungi dirinya, dirinya menolak untuk dilecehkan meski ia Omega sekalipun.

"Hahahaha.... lebih baik kau menjadi transgender saja daripada mengaku Alpha!"

"Dasar jalang murahan! Apakah kau tidak pernah diajarkan oleh orangtuamu tentang Alpha, Beta, dan Omega!? Ups! hahahahahaha"