RAZS •2•

1.1K 135 0
                                    

Ya. Jisung melihat satu zombie, mayat hidup yang biasa dilihatnya di sebuah game, berada di depan rumahnya! Dengan gerakan cepat, Jisung berlari memasuki rumahnya dan menutup pintu rapat-rapat.

Dia pun mendudukkan dirinya di atas lantai sambil mengusap air mata yang mulai turun membasahi kedua pipinya.

"Ti-tidak"

Jisung menjambak rambutnya sambil memejamkan matanya, bola matanya yang berwarna biru laut berubah menjadi gelap dan sedikit memerah. Setetes air pun kembali turun membasahi pipinya.

"Lelucon macam apa ini! Ini tidak lucu!"

"Vater berjanji akan merayakan ulang tahunku yang ke-15 di Belanda! Bukan membuat lelucon disini!"

Jisung mengintip dari jendela, zombie itu masih disana. Bertubuh seperti anak kecil dengan wajah yang sudah tidak ada segar-segarnya. Dilihatnya salah satu lengan zombie kecil itu. Hilang!

Jisung kembali memejamkan kedua matanya. Tangannya terkepal kuat.
Ini bukan mimpi atau lelucon. Ini sungguh betulan terjadi.

"Baiklah. Lagi pula Aku sudah mati, kota ini sudah pasti tidak berpenghuni lagi"

Remaja laki-laki berambut pirang itu menatap seisi rumahnya sambil mengingat-ingat kedua orang tuanya hingga dirinya tertidur karena lelah.

Beberapa jam kemudian remaja laki-laki itu bangun. "Ich habe hunger" katanya sambil berjalan menuju dapur. Dilihatnya dapur rumahnya yang masih tertata rapih, hanya ada debu-debu kotor yang menempel. "Sudah pasti listrik mati, tapi hey Vater kan memiliki generator di gudang"

Beruntungnya, Jisung selalu memiliki nilai tinggi di kelas fisikanya, dirinya sangat mencintai pelajaran yang mungkin dibenci oleh beberapa temannya. Jisung juga sering sekali membantu ayahnya ketika listrik sedang padam, jadi dirinya cukup mahir dalam mengotak-atik generator.

Jisung pun menuju gudang dan mulai mengotak-atik generator, dia menyambung kabel-kabel satu sama lain. "Ah sudah" remaja itu kembali memasuki rumahnya dan mencoba menyalakan saklar generator dan yap! Lampu rumahnya menyala. 

Remaja laki-laki itu membuka kulkas rumahnya dan hanya mendapati makanan-makanan yang sudah busuk.

Jisung pergi ke minimarket yang ada di depan rumahnya dan mengambil beberapa bahan makanan untuk persediaan, tentunya makanan yang masih dapat dimakan.

Sedikit rasa senang di hatinya, biasanya dirinya hanya bisa membeli makanan yang harganya tidak terlalu mahal tetapi sekarang dirinya dapat mengambil makanan apa saja di mini market ini tanpa membayar.
Menyenangkan bukan?

Tetapi ketika mengingat bahwa ini semua karena virus zombie hatinya terasa teriris. 

Di dalam minimarket dirinya bertemu dengan zombie yang sedang berjalan lambat. Tidak mau ketahuan, Jisung berjalan dengan cepat dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara.

Ketika hendak menyebrang jalan untuk kembali ke rumahnya, Jisung melihat rumah sahabatnya, Chenle, yang berada di samping rumahnya persis. Jisung memutuskan untuk mampir sebentar. Sambil menenteng belanjaannya, Jisung memasuki rumah Chenle dengan hati-hati.

Beruntungnya remaja laki-laki itu sempat mengambil pisau kecil di minimarket, untuk berjaga-jaga tentunya. Jisung pun memperhatikan isi rumah sahabatnya itu, masih tertata rapi, hanya ada debu-debu dan sarang laba-laba, setidaknya tidak ada mayat zombie ataupun darah yang berceceran.

RAZS - Raus Aus de Zombie Stadt [Remake Jisung Park]Where stories live. Discover now