PPC - 1

514 26 2
                                    

Rizki dan Lesti. Dua pasangan suami istri yang TIDAK saling mencintai. Lalu kenapa mereka bisa menikah?
Paksaan kedua orang tua. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang memang berencana menyatukan bisnis keluarga. Agar tidak lepas tangan, maka Rizki dan Lesti pun dinikahkan meski diantara keduanya tidak ada perasaan cinta secuilpun.

Dan kini pernikahan mereka sudah berjalan hampir 8 tahun. Meski begitu tetap saja mereka tidak saling cinta. Padahal keduanya sudah dikaruniai dua anak.

SAKURA PUTRI SYABRUDDIN
dan adik laki-lakinya.. ABIMANYU KYLES SYABRUDDIN

Unik bukan? Meski (katanya) mereka tidak cinta, kenyataannya mereka sampai memiliki dua buah hati yang sangat cantik dan tampan.
Seperti pagi ini, seperti biasa setiap akan bepergian mereka selalu menyempatkan waktu sarapan bersama. Terutama di depan anak-anak. Sakura dan Abimanyu.

"Hari ini, yang jemput Ura sama Abim siapa?" Tanya Sakura menatap Rizki dan Lesti bergantian.

"Bunda.." ucap Rizki cepat.

"Ayah.." Lesti tak kalah cepatnya. Dua-duanya saling tatap dan melotot satu sama lain. Sakura dan Abim hanya memperhatikan kedua orang tua mereka bingung.

"Kok kalian malah rebutan?" Sela Abim yang baru duduk di kelas 1 SD ini.

"Iya rebutan untuk nggak mau jemput.." keluh Sakura. Gadis kecil kelas 2 SD ini rupanya mulai jengah karena seringkali mereka dijemput dari sekolah oleh supir. Padahal apa salahnya jika sesekali orang tua mereka yang datang menjemput?
Apa mereka tidak sayang? Begitulah pikir Sakura.

"Yaudah ayah yang jemput!" Seperti biasa Rizki akan mengalah. Tujuannya satu. Agar anak-anak tidak curiga jika hubungannya dan Lesti hanya sebatas pernikahan tanpa cinta.

Sakura dan Abim tersenyum lebar. Akhirnya....

Tapi dibalik itu Lesti pun tersenyum lebar. Senang rasanya ia bebas dari menjemput kedua anaknya yang ia sayangi hanya setengah hati.

***

_Pukul 21.00_

Sudah selarut ini, Sakura dan Abimanyu belum juga tidur. Kedua anak Rizki dan Lesti yang masih kecil-kecil itu terlihat gelisah di atas tempat tidur mereka yang dijadikan dalam satu kamar.

"Kak Ura..." panggil Abim. Sakura berdehem kecil sambil menoleh pada sang adik seolah bertanya 'ada apa'

"Kakak tau nggak, kenapa sih Ayah sama Bunda kita kok beda sama Ayah dan Bunda temen-temen di sekolah?"

Sakura terdiam. Pertanyaan Abim membuatnya ikut bingung. Pasalnya gadis 7 tahun itupun merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan adiknya.

"Cuma pengin diantar jemput ke sekolah aja kita harus ngerengek dulu..." keluh Abim dengan raut sedih yang nampak sekali terlihat. Sakura beringsut mendekati Abim kemudian memeluknya.

Hari ini, gadis kecil itu banyak diam. Ia bahkan tidak bicara apapun selain memberikan pelukan hangat untuk Abim adiknya.

To Be Continue

PURA - PURA CINTAWhere stories live. Discover now