Ø1.

872 66 4
                                    

Alunan musik classic terdengar halus, sangat memanjakan telinga. Perpaduan wangi yang mendominasi cafe ini sangatlah pas, begitu menenangkan. Di dekat jendela, terdapat beberapa bunga mawar yang sangat indah.


Si pemilik cafe tertawa kecil, memperlihatkan gigi kelinci yang menyembul malu-malu dari balik bibir peach nya. Hal ini tentu membuat fokus si pemuda tampan ini buyar.

Jeon muda merasa kalau diperhatikan, "Apa lihat-lihat?!" Tanya nya setelah melirik kearah pemuda tadi.

Bangsat. Ketahuan.

Ia berdeham, "Pede sekali, sih." Ujarnya sok cuek, sembari meminum secangkir kopi yang sudah disajikan.

Jeon Jungkook jelas mendelik tak terima, ia berjalan dengan gusar menuju meja Kim muda "Sebenarnya, apa maumu?!" Tanya nya jengkel.

Sang pemuda tampan tertawa kecil, "Tentu saja─" Ia menjeda ucapannya, dan melirik jahil pada Jungkook, "Dirimu."

"Ayolah, Kim. Maumu kesini itu apa?" Pemuda manis itu menghela nafasnya yang kesekian kali, karena ia merasa luar biasa jengkel.

"Sudah ku katakan, mauku itu, kau." Taehyung menunjuk sang pemilik cafe dengan lancang, "Tapi kalau kau bertanya mengapa aku datang kesini, tentu saja ingin melihat dirimu."

Lihat? Manis sekali, belum lagi kerlingan jahil pada manik hazel yang sialnya begitu tajam, namun menghantarkan suatu persona tersendiri untuknya.

Jungkook akui, ia sedikit merasakan sensasi yang sangat aneh. Jika diperhatikan lebih rinci, terdapat rona merah pada kedua pipi bulat miliknya.

"Kenapa diam, Babi Pinkeu?"

Taehyung ini, bisa menjadi sangat menyebalkan dan menyenangkan dalam satu waktu, dia begitu unik. Nyaris seperti Alien, namun bedanya ia memiliki wajah tampan.

"Babi Pinkeu kepalamu! Dasar Babi Blackeu!" Jungkook mendengus kesal, dengan mata yang melotot sok seram.

Pemuda Kim tertawa, "Pinkeu-Pinkeu!" Ia mengejek dengan menjulurkan lidahnya.

"Blackeu! Dasar jelek!" Jeon muda memekik ribut.

Taehyung meredakan tawanya, "Kau yakin aku jelek? Coba perhatikan wajahku." Ujarnya menantang.

Dan dengan bodohnya, Jungkook menurut. Netra bulatnya memperhatikan rambut lilac Kim muda yang sedikit berantakan. Lalu dahi lebar, kedua alis yang mengerut saat dia berbicara, juga mata hazel dan hidung bangir miliknya.

Dan satu yang menjadi poin kesukaan Jungkook, rahangnya. Begitu runcing dan tegas, seolah menyuruh Jeon muda agar mengusap setiap incinya dengan menggoda. Sialan.

Ada apa denganmu Jungkook?!

"Ahaha." Kim Taehyung jelas tertawa lepas, "Kau, aduh. " Samar-samar, ia melihat rona merah pada pipi Jungkook.

Namun, lama-kelamaan seluruh wajahnya memerah, bahkan sampai menjalar ke telinga. Gemas. Ia ingin mencubit Jungkook saat ini juga.

"A-Apasih?!" Jungkook tergagap, dan menepis tangan Taehyung yang mulai terulur menuju pipi.

Dan Kim muda beralih untuk bangkit dari tempatnya duduk; menghasilkan kerutan heran pada dahi Jungkook.

Dengan segera, ia mengecup kilat pipi Jungkook dan lari terbirit-birit meninggalkan cafe diiringi tawa menjengkelkan.

Pemuda bernetra kelam yang baru saja tersadar dari lamunan nya pun berlari menyusul Taehyung. Mengabaikan pekikan gemas para pengunjung.

"Bangsat, bangsat, bangsat."

"Wlekk!"

"Yak! Tunggu aku, Ahaha, aduh! Hoi!"

"Kejar kalau bisa, Babi Pinkeu~"

Ini aneh, sumpah. Berlari memutari tiang listrik disana, diiringi dengan tawa geli keduanya. Apa apaan. Tidak bisa begini. Tapi sungguh, ini menyenangkan.

"Bi, sialan! Kim Taehyung! "

.
.
.

Iya, jadi, ini ku revisi. Dan mencoba untuk tidak mengubah alur sebelumnya, semoga kalian suka nde♡!

──────────
   TBC.

RIVAL? | KthxJjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang