BAB I: PROLOG

33 4 0
                                    

Arjuna Karunasankara

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Arjuna Karunasankara

Arjuna Karunasankara

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Anantari Danurdara

Mataya Davina Lyan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Mataya Davina Lyan

***

Suara bising knalpot Kawasaki Ninja 250R hitam memekakkan telinga para siswa yang sedang berlalu lalang di halaman parkir SMAX1. Hanya ada satu murid yang dulu seringkali mengendarai raja jalanan itu. Arjuna Karunasankara, salah satu siswa jurusan musik di SMAX1.

Biasanya lelaki jangkung itu membawa Mazda CX-5 hitam kesayangan yang ia beri nama Maddog. Namun, karena hari ini adalah hari pertama MOS, ia terpaksa menunggu adik perempuan kesayangannya menyiapkan seluruh perintilan MOS. Di detik terakhir ia pun menyerah dengan waktu mengganti transportasi mereka menjadi motor agar tidak terlambat.

"Bisa santuy ga sih bawa motornya?" Dara turun dari jok penumpang dan langsung memeluk lutut yang kedinginan. Ia menyesal kenapa tidak mengenakan kaos kaki panjang seperti yang disarankan Juna dan lebih memilih kaos kaki sebatas mata kaki yang tidak mampu menjaganya dari angin pagi yang membelah mereka.

"Kalo ga ngebut nanti kamu terlambat, emang mau dihukum? Malu dong, masa adik seorang Arjuna Karunasankara terlambat datang MOS."

Dara meledek Juna dengan meniru gerakan bibir kakaknya yang maju-maju saat ngomel. Lelaki itu gemas kemudian mencubit bibir sang adik yang hanya berbeda satu tahun darinya. Tanpa rasa hormat Dara menepis tangan Juna dan mengeluh kesakitan. Lelaki itu hanya tersenyum kemudian memberikan jaketnya kepada Dara.

"Kamu langsung ke lapangan aja ya, Mas mau meeting sama panitia dulu." ujar Juna sambil mengeluarkan handsfree dan memasangnya. Kedua kakak adik itu pun berpisah dan berjalan ke arah yang berbeda.

Anantari Danurdara adalah siswa baru jurusan music di SMAX1. Cita-citanya berubah dari model majalah Glam's menjadi ketua panitia Aesthetic, sebuah festival seni tahunan di SMAX1 berkat doktrin dari sang Kakak. Untuk itu ia harus menjadi 'Queen' tahun ini agar ia mendapat atensi khusus dari para senior dan bisa bergabung dengan Student Comittee.

Saat berjalan di lapangan, seluruh mata tertuju padanya. Tubuhnya yang tinggi dengan postur ideal, rambut raven sebahu yang menambah kesan seksi, serta mulut yang sedang mengunyah permen karet berhasil menciptakan kesan pertama yang mengerikan diantara teman seangkatannya. Ditambah jaket Student Committee berwarna navy milik Juna menambah derajat kepercayaan diri seorang Dara. Gadis itu dengan angkuhnya memasuki barisan paling depan dan membuat seluruh panitia yang berkumpul di depan para siswa baru berbisik.

Seorang laki-laki membubarkan gerombolan panitia yang bergossip dengan berlari dengan kencang ke arah mereka. Ternyata lelaki itu adalah Juna. "Jaket lo mana?" tanya laki-laki yang asyik menggigit ilalang sambil bersandar pada pagar pembatas lapangan. Juna meluaskan pandangannya ke arah siswa baru dan menemukan jaketnya disana. Ia berlari menuju Dara sambil menyisir rambut berwarna ash brown itu dengan jemari tangannya.

"Jaket Mas, please?" Juna sedikit menunduk sambil menengadahkan tangannya. Tak lupa tersenyum sambil memiringkan kepala dan menunjukkan wajah imutnya. Dara meminta Juna untuk memegang tasnya sementara ia melepas jaket. "How do i look?" tanya Dara dengan suara pelan yang hanya bisa didengar Juna. "Jelek, as always." Juna mengenakan jaketnya. Dara menatap sinis lalu menjawab dengan ketus "Thanks Captain."

Setelah mendapat jaketnya kembali, Juna memerintahkan MC untuk memulai upacara penyambutan siswa baru. Ia serta jajaran School Committee lain berdiri bagai juri Masterchef yang sedang memberikan penilaian. Dengan wajah garang, Juna memberikan pidato penyambutan kepada siswa baru agar senantiasa menjaga sikap sebagai siswa SMAX1 dan menorehkan prestasi. Siswa yang baru saja menjajaki masa peralihan itu terkagum-kagum dengan pidato sang Presco yang sangat membara. Dara mengangkat dagunya dan bertepuk tangan dengan elegan setelah Juna menyelesaikan pidato.

"Ra!" teriak seseorang saat Dara tengah mencoba mengatur keseimbangan tubuhnya pasca pembubaran upacara penyambutan. Gadis yang dipanggil namanya itu berbalik dan mendapatkan sosok berambut deep burgundy yang diikat model ponytail tersenyum ke arahnya. "OMG Aya!" Dara melebur dalam pelukan gadis itu seolah mereka tidak pernah bertemu selama 50 tahun.

"Gila kakak lu keren banget coy! Salut gua." Aya menarik Dara dari kerumunan orang-orang yang hendak keluar dari lapangan. Mereka pun duduk sebentar di pinggir lapangan hanya untuk menggosipkan Juna. "Sumpah ya Ya, gara-gara cerita Mas Juna kampret bin sialan itu gue memutuskan murtad dari permodelan and give my best to music." tutur Dara. "For what, Ra?" Aya menanggapi. Dara melihat ke sekelilingnya memastikan tidak ada Mas Juna di sekitarnya lalu membisikkan sesuatu ke telinga Aya.

Ekspresi kaget Aya bukanlah sesuatu yang ia keluarkan dengan mudah jika itu bukan hal yang benar-benar mengerikan. "Yakin lo?" Aya menggenggam tangan Dara seolah memberinya kekuatan. Dara tersenyum dan mengangguk yakin. Entah apa hal rahasia yang dibisikkan Dara, yang jelas Aya sangat terkejut dan mencoba untuk selalu mendukung apa pun keputusan sahabatnya itu.

"Ntar istirahat samperin gue di Departemen Musik ya, Ya!"

"Siap! Hari ini gue yang traktir!"

Kedua gadis cantik itu pun berpisah di ujung koridor. Dara menuju Departemen Musik, sementara Aya menuju Departemen Tari. Sedikit informasi tentang SMAX1, sekolah ini adalah sekolah seni yang terkenal karena lulusannya sukses menjadi seniman di bidangnya masing-masing. Terdapat 4 departemen yang bernaung di bawahnya, yaitu Departemen Musik, Departemen Tari, Departemen Seni Rupa dan Departemen Teater. Banyak mimpi yang digantungkan disini, banyak pilihan yang dibuat, dan banyak ambisi yang harus dikejar. Terlepas dari itu semua, tempat ini hanyalah tempat dimana seribu kenangan tentang cinta dan persahabatan dilukis pada sebuah kanvas putih bernama sekolah.

How's life guys?!

gimana gimana? tertarik buat baca bab selanjutnya ga? semoga pada tertarik ya hehe here are some notes yang mungkin bisa dibilang guide buat kalian yang kurang paham atau belum ngeh sama beberapa istilah yang disebutin di cerita ini. Check it out!

Hazy's note:

- Student Committee: Organisasi Siswa a.k.a OSIS, cuma anak-anak SMAX1 yang kelewat elit bilangnya Student Committee hehe

- Presco/President of Student Committee: Ketua Osis

- Glam's: clothing brand yang punya katalog fashion yang terkenal banget

- Aesthetic: singkatan dari Annual Festival of Art, Dance, Theater and Music singkatnya sih kayak pensi dengan versi yang lebih elit ala-ala SMAX1

-Queen: gelar yang diberikan kepada siswi baru terbaik

HE(ART)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن