SWEAT AND SCENARIO

47 3 0
                                    

"Bicara Mimpi dan Secercah Harapan"


❤️❤️Dear my beloved readers❤️❤️

Aku menuliskan semu ini bukan untuk apa-apa selain mencoba memberikan secuil manfaat dari rentetan kata. Sangat senang bila di suatu pagi nanti aku mendapati notif kalian komentar di postingan aku. Silahkan🌻 Kritik saran ataupun salam rindu, mungkin?


       *****************************

Ini aku, Wanda Tawakalmi. Aku mau sedikit berbagi cerita dan pengalaman, aku memiliki banyak sekali mimpi. Tetapi ketika mimpi ku belum terwujud, sesuai dengan nama ku Tawakal (berserah diri) kepada Allah  SWT, karena semuanya sudah ada yang mengatur. Sebenarnya banyak sekali yang ingin kutuliskan untuk kalian, itulah satu dari sekian cita-citaku ♡

Tentang 9 Juli 2019--titik awal apakah aku akan mampu tersenyum lebar atau justru melipat bibir.

Takdir berkata, “Kau telah sampai puncak”.

Ya.

Aku baru saja dinyatakan tidak lolos ke sebuah PTN 2019.

Mari kita lupakan sejenak tentang kesedihan hari itu.

Sering pastinya kita dengar ungkapan “Selagi masih muda, habiskan jatah gagalmu”. Sekarang, dalam konteks gagal-gagal yang aku alami sebelum akhirnya aku tetap masih gagal—banyak, cukup banyak.

Kegagalan terbesarku bahkan sudah sejak pertama masuk masa SMA.

Saat memasuki SMA, aku tidak tahu apa-apa mengenai mekanisme SBMPTN dan SNMPTN beserta serentetan SAINTEK dan SOSHUM. Lalu, memutuskan untuk masuk jurusan IPA demi prestise dan mindset “udahlah, kalo masuk ipa kan nanti bisa kuliah di jurusan apa aja”. Aku berpikir juga bahwa jika akan masuk jurusan desain interior harus masuk IPA karena pasti ada banyak hitung-hitungannya. (OH! ANDAI SAJA ADA YANG MELURUSKAN PEMIKIRAN SEMPITKU ITU). Entah mengapa aku pun tidak berinisiatif membongkar google tentang hal itu.

Padahal jika dipikir-pikir, segalanya adalah tentang proses yang akan aku hadapi kedepannya. Tiga tahun di bangku SMA, akademikku tidak begitu baik. Cita-citaku waktu itu cukup sederhana—masuk peringkat 3 besar di kelas. Tapi faktanya, hanya mampu ke 3 itu pun tidak ada progres untuk naik peringkat.

Kimia, fisika—dua momok yang menemani kehidupan SMA ku. Hingga pada akhirnya, aku masuk pemeringkatan. Alhamdulillah.. Tapi, ketika tahap pemilihan universitas dan jurusan. Aku gagal. Jleeb banget dah rasanya. (MAAF INI SEDIKIT SPOILER)

“Duh sedih banget, Udah lumayan banyak berjuang demi masuk PTN, tapi hasilnya zonkk. Entah salah nya dari mana, ya mungkin karena mimpi ku terlalu tinggi, dan mungkin juga karena kurangnya do'a yang di totalitas kan. Sejatinya usaha tidak diberbarengi dengan do'a terasa sia-sia. Tapi, aku husnudzon aja sama Allah, SNMPTN ngga lolos mungkin SPANPTKIN, UMPTKIN, JALUR UNDANGAN IAIN SALATIGA, TELKOM UNIVERSITY, SBMPTN atau APERTI BUMN”

Juli, 2018.

Masa-masa menuju kelas XII yang katanya bakal jadi kehidupan tersibuk seantero raya. Hmm

Di situlah aku mulai memutuskan untuk sering bertanya-tanya atau shareing ke kakak kelas & guru BK. Ngga ketinggalan juga buat searching. Karena baru saja tahu bahwa ada jurusan Pendidikan Guru SD yang tes masuknya berbasis IPS/SOSHUM, bukan IPA/SAINTEK. Karena awalnya pengen ambil PGSD. Selain itu, juga karena aku berpikir dan hati pun merasa, “Mau dipaksain kaya gimanapun, gabakal lah yang namanya ngeh total sama fisika”. karena aku juga ngga suka sama pelajaran Fisika. Tapi lama kelamaan, terlintas di benak "Pengen deh masuk jurusan KESEHATAN (FARMASI atau ANALISIS KESEHATAN)". Thenmulailah aku ini rajin baca tulisan orang-orang tentang perjuangan SBMPTN, dan segudang tips and tricks nya.

SWEAT AND SCENARIOWhere stories live. Discover now