Semua yang berada di ruangan kembali merasa heran ketika Seungwoo dan Seungyoun saling melemparkan tatapan sinis, meskipun Seungwoo sudah mau dipapah oleh Seungyoun. Suasana ruangan mendadak hening. Yohan yang sedari tadi merasa kebingungan melirik Wooseok diam-diam.

Wooseoknya menunduk, tatapan matanya terlihat sedih.

"Yaaa, apa ada hal yang tidak ku ketahui?", suara Junho memecah keheningan.

"Memang ada apa? Aku rasa disini Seungwoo hyung yang aneh", Eunsang ikut berbicara.

"Emangnya Seungyoun hyung salah pas dibagian mana sih? Dia baik-baik aja kayaknya dari tadi", Minhee menimpali. Tapi seisi ruangan tidak ada yang mampu menebak. Mereka juga bingung kenapa Seungwoo hyung marah seperti itu.

"Mungkin hyung hanya lelah, kita kan sudah mendekati acara. Dia pasti hanya stres memikirkan penampilan kita. Dia kan biasa perfeksionis seperti itu", Yohan menimpali. Yang lain pun mengangguk-angguk setuju, mencoba melakukan pembenaran terkait ucapan Yohan.





Seungyoun mengompres lutut Seungwoo dengan air dingin. Air mukanya masih datar, ia tidak terima Seungwoo memarahinya tanpa sebab. Disisi lain, Seungwoo hanya meringis kesakitan, dan tidak mau sekalipun menatap wajah Seungyoun. Suasana pun hening karena hanya mereka yang ada di klinik yang memang sudah sepi. Para dancer biasa keluar masuk sendiri karena klinik itu memang dibuat untuk keadaan darurat.

"Hyung, lain kali kalau sakit itu bilang, jangan ditahan sendirian dan melampiaskannya padaku", Seungyoun membuka suara. Ia mengoleskan krim pada lutut Seungwoo.

"Kau kenapa hmm? Apa aku benar-benar melakukan kesalahan yang fatal tadi?", Seungyoun bertanya sambil membereskan alat-alat dan obat yang sudah selesai digunakan. Ia menarik kursi yang ada di dalam klinik, lalu duduk di sebelah ranjang tempat Seungwoo berbaring. Seungwoo tampaknya sudah lebih melunak, ia tampak menghela nafas panjang.

"Tidak biasanya kau marah padaku Hyung. Setelah Wooseok dan Dongpyo, aku adalah seseorang yang bisa merasa sangat kenyang akan perhatian dan kelembutanmu. Tapi hari ini, baru kali ini aku mendengar hyung memarahiku, padahal aku merasa bahwa gerakanku tidak ada yang salah. Kenapa hyung?", Seungyoun menatap nanar Seungwoo yang masih mengalihkan pandangannya.

"Menurutmu begitu?", Seungwoo berucap pelan. Seungyoun mengerutkan dahinya tidak mengerti. Seungwoo bangkit dari ranjangnya, ia duduk bersandar pada headboard, dengan kaki yang masih diluruskan. Efek krim yang dioleskan Seungyoun mulai mengurangi rasa sakitnya.

"Menurutmu, aku memperlakukanmu seperti itu?", Seungwoo menatap Seungyoun, membuat dongsaengnya itu kaget karena sorot mata Seungwoo menunjukkan kesedihan yang teramat dalam. Seungyoun semakin bertanya-tanya. Hatinya sakit melihat tatapan Seungwoo yang biasanya sangat meneduhkan.

"Lupakan, mungkin aku memang lelah. Maaf tadi aku memarahimu", Seungwoo mengalihkan pandangannya, menghadap ke langit-langit. Seungyoun yang masih belum mengerti apa yang terjadi beralih menggenggam kedua tangan kanan Seungwoo yang menggantung bebas di sisi ranjang. Seungwoo sedikit terkejut, namun ia tidak melepaskan genggaman itu.

Seungyoun hanya diam, ia ingin mengatakan sesuatu tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu. Ia menggigit bibirnya, berusaha meredam gusar yang ia rasakan di hatinya. Seungwoo kembali menoleh pada Seungyoun, lalu menghela nafas pelan.

"Youn, kau ini, sudah berpacaran dengan Wooseok atau bagaimana?", pertanyaan Seungwoo terlontar begitu saja, tanpa pembuka, tanpa aba-aba, membuat Seungyoun terkejut setengah mati. Ia merasa seluruh tubuhnya merinding, tidak tahu harus menjawab apa. Hyungnya memberikan pertanyaan yang paling ia takutkan sejak tadi.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu hyung?", susah payah Seungyoun menjawab pertanyaan Seungwoo. Ia melepaskan genggaman tangannya pada Seungwoo. Tapi Seungwoo tidak menjawab pertanyaannya. Karena Seungwoo diam, Seungyoun pun menarik nafas dan berusaha untuk bicara. Mungkin saat ini, ia harus jujur kepada hyungnya sebelum semuanya berubah menjadi lebih gila.

Drugs || Yocat x Seungzz x SeungseokWhere stories live. Discover now