Terjebak di Pilkades

45 1 0
                                    

Hai Cerita ini hanya fiksi jadi mohon maaf bila ada penulisan yang masih salah-salah.

Alman dan Aulia adalah Tokoh Utama dalam cerita ini, mereka terlahir di satu Desa namun masa kecilnya Alman hidup di Kota, berbeda dengan Aulia yang hidup menetap di Desanya.

Setelah lulus sekolah, Alman memutuskan untuk kembali ke Desa kelahirannya.

Pertemuanya Alman dan Aulia pun tidak ada yang mengerti, bahwa mereka masih satu Desa.

Bahkan Alman dan Aulia sendiri tidak mengerti, sampai—sampai kedua Ayahnya yang saling mencalonkan diri sebagai Kepala Desa di-Desanya yaitu; Gedunggandu.

Alman dan Aulia belum mengetahuinya bahwa masing-masih Ayahnya sedang bertolak belakang.

Awal pertemuan Alman dan Aulia tidak di sekitar Desanya, mereka bertemu di salah satu kedai di dalam Mall.

Awalnya Aulia yang berjalan bersama Liza dan berhenti sejenak di salah satu kedai, Liza yang memiliki teman bernama Alman kebetulan ada disekitar Mall, Akhirnya Alman di suruh nyamperin Liza ke kedai tersebut.

Nah, disitulah awal pertemuan antara Aulia dan Alman.

Bagaimana yuh simak!

*
Kala itu Aulia sedang berada di kamar kesayangannya dinding berwarna pink dengan hiasan poster yang terpajang, ia tertegun sejenak memikirkan untuk hari esok.

Aulia mulai menggerakan tangannya untuk mengambil buku Bahasa Indonesia yang berada didekatnya, ia mulai membaca dan menggerakan bola matanya ke arah jam satu seakan-akan ia sedang berfikir.

Waktu terus berjalan dengan cepat membuatnya semakin panik karna hari esok akan mengadapi UN.

Hari yang semakin sunyi membuat suara detik jarum jam terdengar semakin keras suara jangkrik semakin mengarungi hati yang terkapar dalam sendu nadi, ia mulai lelah sesambil melepas ikat rambut berwarna merah yang ia kenakan. Huuuaapp.! Ngantuk.

Rasa kantuk yang mulai mehampirinya tak membuat ia menyerah untuk berhenti belajar, mata mulai mendayu-dayu membuatnya mencoba memejamkan mata sejenak untuk istirahat karna sudah tidak tahan lagi dengan rasa kantuknya.

Tiba—tiba!!!

'Prakk!!' Suara pintu terbuka sangat keras sekali.

Aulia langsung kaget dan membuka mata yang masih terasa lelah dengan cepat, mata yang terlihat sendu ingin rasanya menikmati kasur empuk dengan selimut lembutnya.

"Kok belom tidur, lagi ngapain?" tanya Ayahnya dengan nada lembut.

"Ini lagi belajar yah, besok kan UN jadi aku belom tidur" Aulia dengan nada lemas dan mata yang mendayu-dayu.

"Oh,  kalau udah ngantuk tidur aja!" "Iya Yah"

Terjebak di PilkadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang