Minhee sedikit terkejut begitu ia melihat penampilan Yunseong yang sedang bersandar pada motor di depan gerbang kosnya. Lelaki itu terlihat tampan dengan kemeja dan vest yang membalut tubuh proporsionalnya.
Minhee lalu menatap pakaiannya sendiri dari atas sampai bawah. Ia hanya mengenakan kaus putih polos dan celana jeans sederhana. Terlihat begitu mencolok apabila dibandingkan dengan Yunseong.
Helaan nafas kecil lolos dari belah bibir lelaki manis itu. "Kak aku ganti baju dulu ya."
Sebelah alis Yunseong terangkat skeptis saat mendengarnya. "Kenapa?"
"Jomplang banget kalo dibandingin sama baju kakak. Kayak jalan sama om-om."
"Nggak ganti baju juga gapapa, udah cantik."
Minhee mendengus kecil. Mulut seorang Hwang Yunseong itu terlalu licin.
"Pokoknya aku ganti baju bentar kak."tanpa menunggu balasan, lelaki manis itu membawa dirinya masuk kembali ke dalam kos.
Beberapa saat kemudian Minhee keluar dengan penampilan yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Ia mengganti kaus putihnya dengan kemeja bergaris dan menata rambutnya menjadi sedikit lebih rapi.
Yunseong tersenyum melihatnya. Bagaimanapun penampilan Minhee, di mata Yunseong ia selalu terlihat sempurna. Lelaki manis itu tidak pernah gagal untuk membuat jantungnya berdebar saat melihatnya.
Yunseong lalu memasang helm dan naik ke atas motor diikuti Minhee yang duduk di belakangnya.
Setelah menyamankan posisi, Minhee melingkarkan lengannya pada pinggang yang lebih tua. "Yuk kak."
"Kemana?"
"Katanya mau nonton."kata Minhee diakhiri dengusan kecil.
"Oh iya."
"Masih muda kok udah pelupa."
Kekehan kecil lolos dari belah bibir pemuda Hwang. "Bukan lupa, grogi mau jalan sama pacar."
Yunseong mengaduh ketika yang lebih muda melayangkan pukulan ringan pada punggungnya. "Bawel! Cepet jalan kak!"
Pemuda Hwang itu kembali terkekeh saat mendengar gerutuan yang lebih muda. Ia seratus persen yakin sosok yang memeluk pinggangnya itu pasti tengah memerah malu. Bahkan tanpa melihat dan hanya dengan membayangkannya saja Yunseong sudah tersenyum.
.
.
.
.
Yunseong dan Minhee kini tengah berada di dalam bioskop yang ada di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu. Kedua manik Minhee menyusuri beberapa poster film yang tengah dimainkan di bioskop itu. Sementara seluruh atensi yang lebih tua sedari tadi sudah jatuh pada salah satu poster film bergenre horror.
Ia ingin menonton film itu. Namun berkaca dari kejadian sebelumnya, Yunseong merasa ragu untuk mengajak pacarnya menonton film horror.
"Nonton itu ya kak."
Pemuda Hwang itu sedikit tersentak kala Minhee tiba-tiba bersuara dengan sebelah tangan yang menunjuk ke arah salah satu poster film.
"Yakin?"Yunseong mengangkat alisnya ragu. Ia kira Minhee akan memintanya untuk menonton film kartun. Namun lelaki manis itu justru menunjuk ke arah poster film horror yang menarik perhatiannya tadi.
Bohong apabila Yunseong tidak merasa senang, namun lelaki itu juga merasa ragu dan sedikit khawatir.
"Iya."Minhee mengangguk yakin.
