Bab 29 (bagian 1)

Start from the beginning
                                    

"Satuuuu aja, yang kecilll, ya?"

Nakyung menggeleng.

"Ish, kakak..." Rengek Yejun dan Nakyung masih tidak mengubah keputusannya.

Jaemin berdecak, "Udah ayo sini beli sama hyung." Katanya langsung mengambil Yejun dari Nakyung, menggendongnya menuju kasir, dan yang hanya bisa Nakyung lakukan adalah menunggu mereka berdua kemudian mengomeli Jaemin kalau Pria Na itu membelikan Yejun es krim.

"Mau apa?" Tawar Jaemin.

"Es krim ya?"

"Yejun mau kena marah kakak nggak?"

Yejun menggeleng pelan.

"Sama, hyung juga. Jangan es krim, deh, yang lain aja."

Kedua alis Jaemin menukik saat melihat punggung pria yang tak ia kenal sedang mengobrol dengan Nakyung.

"Kak aku dibeliin ini!" Yejun mendekat pada Nakyung dan menunjukkan salad buahnya.

Nakyung menatap Jaemin sebentar dan langsung mengalihkannya karena Jaemin menaikkan alisnya genit. Oh, pria itu benar-benar menyebalkan.

"Eh bapak? Siang pak..." Sapa Jaemin berpura-pura ramah, ia membungkuk sopan pada Pria itu, Sangyeob, orang yang tadi ia lihat dari belakang.

Sangyeob mengangguk dan menatap Jaemin kesal saat Pria Na itu mendudukkan diri tepat di samping Nakyung.

"Oh?! Hallo paman..." Yejun tersenyum manis dan melambaikan tangannya pada Sangyeob.

"Es krimnya udah habis?" Tanya Sangyeob yang langsung diangguki oleh Yejun.

Nakyung menatap Yejun kemudian Sangyeob, "Tadi bapak beliin Yejun es krim?"

"Iya, tadi kebetulan ketemu sama orangtua kamu waktu di deket kedai es krim, jadi saya belikan." Jelas Sangyeob yang mampu memberhentikan aktivitas makan Yejun.

Yejun menoleh pada Nakyung takut-takut kemudian menjewer telinganya sendiri karena lupa tentang perkataan Nakyung yang tidak boleh menerima makanan dari orang yang tak dikenal.

"Skripsi kamu sudah sampai mana?"

"Sedikit lagi selesai, pak. Um... Bapak lagi nggak ada keperluan? Nunggu mahasiswa mengumpulkan skripsi misalnya?" Tanya Nakyung kemudian mengumpat dalam hati karena pertanyaannya sangat terkesan mengusir.

"Oh itu... Nanti aja, lah. Saya lagi capek." Balasnya enteng, Jaemin yang mendengarnya pun langsung tersedak kopinya sendiri.

"Kamu tingkat akhir juga, kan? Gimana skripsinya?"

"Saya?" Tunjuk Jaemin pada dirinya sendiri.

Sangyeob mengangguk.

"Tinggal ngetik sedikit lagi, dan kirim ke percetakan, pak."

Sangyeob mengangguk paham, pria itu melirik arlojinya kemudian menghela napas pelan, "Saya ada keperluan," Ia beranjak, menatap Jaemin sebentar kemudian menatap Nakyung, "Semangat mengerjakan skripsinya, saya duluan..."

"Terimakasih pak," Nakyung berdiri dan membungkuk sopan, begitu juga dengan Jaemin.

"Sana pergi jauh-jauh!" Gumam Jaemin saat Sangyeob sudah keluar dari kafe ini. "Perhatian banget dosennya." Cibir Pria Na itu tak suka kemudian membuka handphonenya.

"Lo kenapa si?"

"Nggak suka." Ketus Jaemin.

"Ya bagus, kan sama sama cowok."

Jaemin berdecak, "Bukan itu." Ia mengalihkan pandangan dari handphone dan menatap Nakyung, "Pedofil!"

Nakyung terkejut mendengarnya. Bagaimana Jaemin bisa tahu?

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Where stories live. Discover now