Paragraf 28 ; Orion

Start from the beginning
                                    

"Aku baru tahu jika Runa ternyata bisa menyanyi. Jika saja aku tahu, aku pasti akan merekam suara merdunya sebelum ia pergi."

"Bang, abang baik-baik saja? Mau Wira hibur, tidak?"

Saga menggeleng pelan sambil menyunggingkan senyum tipisnya. Meskipun ia tidak bisa mendekap Runa seperti dulu, namun setidaknya ia menemukan semangat baru agar ia bisa segera menyelesaikan novel terbarunya. Kini, ia akan terus memutar semua video cover yang ada di akun milik Runa, dengan harapan agar video tersebut bisa sedikit meringankan rasa rindunya yang selama ini ia tahan sendirian.

'Aku merindukanmu, Runa. Apa kamu baik-baik saja di atas sana? Kamu juga pasti sudah tidak sabar untuk menunggu buku terbaruku, bukan? Tunggu sebentar lagi ya, sayang. Buku ini pasti akan segera terbit, dan setelah itu aku akan pergi ke Indonesia untuk menceritakan buku tentang kita ini. Semoga ada acara bedah buku di sana agar aku bisa menceritakanmu kepada banyak orang. Aku mencintaimu, selalu.'

***

"Guys, Orion setuju! Kebetulan dari pihak penerbitnya sudah membalas email-ku. Akhirnya! Acara kita pasti akan sukses besar! Ayo, waktu kita tinggal enam bulan lagi. Selagi Orion menyelesaikan novel terbarunya, kita juga harus mempersiapkan acaranya dengan baik agar kita tidak mempermalukan Orion nantinya."

"Hmm, bagaimana kalau khusus untuk acara Orion, kita adakan di luar kampus saja? Di cafe, mungkin? Atau di resto? Intinya agar para tamu juga bisa menikmati hidangan sembari mendengarkan acara bedah buku dan talkshow-nya."

"Boleh juga. Kalau begitu kita maksimalkan acara pameran buku ini dan letakkan nama Orion sebagai tamu utama kita."

Rapat siang hari itu berjalan dengan khidmat, meskipun Runa hanya menjadi pendengar karena tugasnya di acara Orion nanti hanyalah membantu menyerahkan microphone kepada tamu dan memastikan jika tidak ada kendala dalam sound system. Sampai detik ini ia bahkan masih tidak tahu siapa Orion itu, meskipun terkadang ia merasa mengalami dejavu. Ia seperti pernah menyebutkan kata Orion sebelumnya, tetapi ia tidak ingat kapan dan di mana ia menyebutnya.

Setelah rapat panitia yang berlangsung agak cukup lama itu, mereka pada akhirnya mulai fokus untuk mempersiapkan acaranya hingga enam bulan ke depan. Dalam waktu enam bulan itu pula Runa harus ekstra sabar menghadapi Ella yang terus saja mengejek kekurangan Saga di depan panitia lainnya. Untungnya, Zanna selalu ada untuk membantunya, sehingga Runa mampu untuk melewati masa kritisnya hingga tak terasa enam bulan pun telah berlalu begitu cepat.

Tiga hari sebelum acara Orion berlangsung, para panitia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak karena mereka sudah mulai membuka acara pameran bukunya dan menjaga stand buku secara bergantian. Dengan kedatangan Orion sebagai bintang tamu, antusias masyarakat pun semakin tidak terelakkan. Tiketnya terjual habis, bahkan masih ada banyak orang yang tidak mendapatkan tiket karena memang sudah melebihi kuota.

Sehari sebelum acara Orion berlangsung, Runa sudah terlihat mirip mayat hidup dengan kantong mata yang mulai menghitam. Ia mengantuk sekali, tetapi tidak ada waktu baginya untuk tidur. Animo masyarakat yang besar membuat para panitia bekerja lebih ekstra untuk dapat memuaskan para penggemar Orion, hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.

Pihak dari perwakilan Orion memberitahu jika Orion akan segera tiba di tempat acara pada pukul tujuh pagi, meskipun acaranya memang dimulai pada pukul sembilan. Kini Orion sudah mendarat di bandara bersama dengan kedua sepupunya yang setia. Ya, Evan dan Wira memang sengaja juga ikut menemani, sekaligus untuk mengunjungi Sean yang juga akan ikut datang ke acara Saga bersama orang tua Evan dan Wira.

"Bang, kami berdua akan menyusul bersama Sean. Lebih baik abang pergi ke tempat acaranya saja dulu. Siapa tahu tim penyelenggara hendak melakukan briefing."

"Oke, pastikan kalian jangan sampai telat, atau aku akan marah. Nanti setelah acara kita makan bersama dengan Sean."

"Bang Saga juga harus mentraktir kita semua. Oh, iya, sekali lagi selamat atas buku baru dan acara bedah bukunya, bang. Kami bangga pada bang Saga."

"Sudahlah, kalian terlalu banyak bicara. Aku pergi dulu."

Evan dan Wira melambaikan tangannya pada Saga yang sudah dijemput oleh pihak panitia, lalu kedua sepupu itu menunggu orang tua mereka untuk menjemput mereka di bandara. Seperti anak kecil memang, tetapi sebenarnya hal itu adalah keinginan dari kedua orang tuanya sendiri.

Di dalam mobil, Orion disambut hangat oleh para panitia yang bertugas untuk menjemputnya. Mereka bahkan menjadi gugup untuk mengajak Orion berbicara karena terlalu terbuai dengan ketampanan Orion. Namun acara briefing singkat di dalam mobil itu dapat berjalan dengan lancar, karena ada panitia laki-laki yang untungnya tidak grogi ketika berbincang dengan Orion.

 Namun acara briefing singkat di dalam mobil itu dapat berjalan dengan lancar, karena ada panitia laki-laki yang untungnya tidak grogi ketika berbincang dengan Orion

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu hebat, Ella! Kamu mendapatkan preview foto Orion yang bahkan tidak ada seorangpun yang tahu. Oh my God! Dia tampan sekali! Tampan seperti seorang pangeran. Sepertinya aku harus mengambil alih di bagian acara agar aku bisa berdekatan dengannya. Ah, haruskah aku menjadi penerima tamu saja? Akan ku perlihatkan siapa Ella sebenarnya. Lelaki tampan seperti Orion pun pasti bisa aku taklukkan. Semoga saja Orion bisa menjadi milikku."

***

PARAGRAFWhere stories live. Discover now