Hello!

4 1 0
                                    

~ Untuk pertama kalinya kita bicara, ditempat yang sama dimana tanpa sengaja aku jatuh hati padamu... ~


Siang ini langit terlihat lebih cerah dari biasanya, terlihat lebih ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini langit terlihat lebih cerah dari biasanya, terlihat lebih ceria. Matahari bersinar terang memberi semangat pada semua orang, semangat untuk berteduh dari teriknya.

Aku duduk di halte dekat sekolah, melihat orang yang berlalu-lalang sembari mendengarkan lagu. Saat sedang sibuk memandangi orang-orang berlalu-lalang, aku melihatnya. Dia yang siang itu membuatku tanpa sengaja menjatuhkan hatiku padanya.

Dia berjalan menuju halte bus tempat dimana aku duduk, aku memperhatikan langkahnya. Kali ini dia sendirian, tidak bersama teman-temannya seperti siang itu.

Dia duduk selisih 2 bangku denganku. Aku masih sibuk memandanginya. ㅋㅋㅋ dia hanya duduk sembari mendengarkan lagu melalui earphone di telinganya, tapi mengapa terlihat sangat Indah...

Pandangan kami tanpa sengaja kembali bertemu seperti siang itu. Aku memalingkan pandanganku darinya.

'Pipiku pasti memerah.' batinku sembari menyentuh kedua pipiku bergantian dengan tangan kiriku.

Aku memberanikan diri untuk meliriknya. Kulihat dia tersenyum kecil sembari menunduk melihat ke kedua sepatunya.

Aku kembali mengalihkan pandanganku. Kini, aku ikut memperhatikan kedua sepatuku.

Tidak ada yang istimewa dari sepatuku. Selain salah satu talinya yang terlepas.

"Tali sepatumu lepas, kenapa cuma dilihat?"

Aku menoleh ke arahnya. Aku memandangnya tak percaya, dia berbicara padaku!

"Hey, yuhuuu..."

Ah, tanpa sadar aku melamun hingga dia melambai-lambaikan tangannya didepan wajahku.

"Ah iya, ini mau aku benerin."

Aku buru-buru membetulkan tali sepatuku yang terlepas tadi. Namun tiba-tiba ada tangan yang memegang tanganku.

"Kalo kamu nalinya gitu gampang lepas."

Dia mengambil alih tugas 'mari menali sepatuku'. Aku memperhatikannya yang mulai menali tali sepatuku dengan model yang 'tidak mudah lepas'.

"Nah udah, kalo kaya gini gak gampang lepas. Talinya gak usah dilepas-lepas lagi, nanti kalo mau pake sepatu langsung masuk aja kakinya. "

Katanya sembari membersihkan tangannya.

"Terimakasih. "

"Hahahha... Bukan apa-apa kok. Oh iya, nama kamu siapa?"

"Jiyeon, Joo Jiyeon." ujarku sembari mengulurkan tanganku padanya.

"Cho Seungyoun." dia menjawab sembari membalas jabat tanganku.

Senyum manis itu lagi. Ah, rasanya aku ingin menghentikan waktu untuk menikmati senyumnya itu.

Kami melepaskan jabatan tangan perkenalan kami. Tanpa sadar senyumku merekah. Duh, mungkin sekarang senyumku seperti orang bodoh. Joo jiyeon pabbo.

Setelah percakapan dan perkenalan singkat ku dan dia tadi, kami kembali sibuk pada pikiran masing-masing. Ingin rasanya memulai percakapan lagi, tapi harus dari mana dan membahas apa? Disaat seperti ini aku benar-benar meruntuki kerja otakku, bisa-bisanya melambat disaat-saat seperti ini.

"Ya, Joo Jiyeon."

Suara nyaring yang memanggilku membuatku terkejut. Aku melihat orang yang memanggilku, ah ternyata sahabatku, Lee Hangyul.

"Bisa pelan-pelan gak sih manggilnya! "

Aku merajuk padanya, sungguh suaranya sangat nyaring.

"Gue udah manggil beberapa kali tapi lu ga denger. Udah ayok pulang, dicariin si mamah lu ntar. "

Ucap hangyul sembari mengalungkan lengannya pada pundakku.

"Iya maap, yaudah ayo pulang."

Aku berjalan menuju mobil hangyul. Setelah duduk dalam mobil, aku menurunkan jendela mobil untuk melihat kearah halte.

Ah, dia masih duduk disana. Kukira saat aku sibuk melamun tadi dia sudah pergi.

Pandangan kami bertemu, aku tersenyum padanya dan dia membalasnya. Tapi, kenapa senyumnya berbeda? Seperti...

Kecewa?


Kecewa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~ Jika aku bisa mengentikan waktu, aku akan menghentikan waktu saat dimana kau tersenyum manis sembari menatap dalam mataku... ~



Waaaaaa....  Maaf kalo bahasanya berantakan:( maklum masih pemula WKWKKW

Semoga kalian semua yang mau membaca book ecek-ecek ini suka!

Terimakasih untuk yang sudah meluangkan waktunya yang berharga untuk membaca book ini:)

Regard,
Suntoselen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When you love someoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang