Prolog

382 34 4
                                    

•Millie pov•

Kakinya melangkah ke lantai bawah, dan tak sengaja melihat kedua orang tuanya sedang sibuk membereskan barang-barang ke dalam box coklat.

Lalu kakinya melangkah ke arah ruang makan, dan ternyata Ava sedang duduk sendiri.

"Hey!" panggilnya.

"Hey kak" balas Ava dengan senyuman.

"Kamu udah beresin barang-barang kamu?" tanya Millie kepada Ava.

"Udah. Kakak?"

"Aku udah" jawab Millie, lalu rahut wajahnya berubah menjadi sedih.

Ava bisa menyadari bahwa Millie belum siap untuk meninggalkan Amerika, lagi pula ia juga mempunyai pacar disini. Itu salah satu hal yang paling Millie tidak bisa lepas.

Millie dan Jacob sudah 2 tahun pacaran, semenjak mereka duduk dibangku 3 smp, hingga sekarang.

Ya, hubungan Millie dan Jacob tidak jauh dari kata tidak pernah bertengkar. Malah semalaman ia nangis karena Jacob tidak mengizinkan ia pergi, padahal itu bukan urusannya sampai melarang-larang Millie.

Robert Brown, ayah Millie sangat kesal dengan Jacob. Ia lebih memilih putrinya putus dari Jacob, karena sikap egoisnya itu.

"Are you okay?" tanya Ava.

"Yeah-Yeah. I'm okay" jawab Millie seraya menaiki alis-nya sebanyak 2 kali.

"Oh, okay"

"Mills? Are you still in kitchen?!" teriak ibunya dari ruang tamu.

"Ya Ma, i'm here" jawab Millie dengan nada kencang.

"Can you help me?"

"I'm coming" balas Millie.

Lalu ia menatap Ava yang sedang sibuk memakan cookies sendiri, "Kamu gapapa kalo aku ke ruang tamu?"

"Iya gapapa, lagi pula aku lagi makan. Kakak duluan aja, nanti aku nyusul" ucap Ava.

Setelah itu Millie pergi ke ruang tamu untuk menemui ibunya.

"Hey honey, tolong bantuin Mama ya. Kamu masukin Christmas Light dan bola-bolanya ke box ini, dan jangan lupa kasih nama" ucap Ibunya seraya memberikan box coklat itu kepada Millie.

"Okay" balasnya, lalu ia melangkah ke sebuah pohon natal yany berada dipojok ruang tamu.

"Huh. Padahal pengen banget ngerayain natal disini. Apa boleh buat, tugas Ayah juga udah selasai disini" batin Millie yang sedang mengambil bola dari pohon natal satu-persatu.

Tiba-tiba datanglah Ayahnya dan berdiri memperhatikan Millie dari belakang.

"Mills?"

"Iya" balasnya seraya menengok ke arah belakang.

Ayahnya pun ikut duduk disampingnya, "Mau ga nemenin ayah ke kantor buat ngambil berkas-berkas ayah?" tanya Robert.

Millie pun mengangguk semangat, karena setiap ia pergi ke kedutaan pasti Millie akan mendapatkan makan dengan percuma dari para teman-teman ayahnya.

"Okay, abis kamu beresin itu kita berangkat. Dan ini spidol buat namain box-nya" ucap Jordan seraya memberikan spidol hitam kepada Millie.

"Thanks Yah" balas Millie.

Lalu ayahnya meninggalkan dengan pohon natal yang dipojok ruangan.

15 menit berlalu..

Sweet Love | FillieWhere stories live. Discover now