5

133 28 1
                                    

"pagi-pagi udah kusut aja tuh muka, neng." kata hwall yang nungguin heejin keluar dari rumah.

gak di respon sama heejin, heejin langsung ngambil helm yang di bawain sama hwall

sekarang dia kemana-mana sama hwall.

"kenapa lo?" tanya hwall memastikan keadaan cewek itu.

"gue kesel sama hyunjin," jawab cewek itu sambil naikin motornya hwall.

"dah lah, hwall. ayo berangkat, ntar keburu telat." perintah heejin.

"mau kemana nih, neng?" bikin darah tinggi.

"ke sekolah lah, bambang." heejin mulai geram.

"iya-iya, peluk dulu lah."

"cepet berangkat apa gue naik grab aja?" ancam heejin.

"iye, ratu, laksanakan."

setelah itu mereka berangkat, sesekali hwall ngejahilin heejin, mulut heejin jadi lebih mirip bebek sekarang.

hwall ngemudi motornya ngebut, heejin cubit aja pinggangnya.

“aduh!” hwall ngerintih setelah dicubit heejin.

“jangan sembrono gitu dong, hwall.” heejin menasihati hwall di sela-sela keramaian.

“nggak apa-apa, biar dipeluk.”

“lo dangdut mulu, terjun nih gue dari motor lo?”

“jangan, gue ntar sama siapa?”

“hwall.” dia langsung diem, nurut sama heejin.

mereka udah sampai parkiran sekolah, disana ramai, baru-baru datang.

heejin lihat disana ada hyunjin sama siapa lagi kalau bukan teman busuknya?

acuh tak acuh heejin jalan melewati mereka bareng hwall. gak peduli.

“hwall, kantin dulu yuk? mau beli susu.”

“lah, susu apa?”

“UHT. ayooo cepet! keburu bel.”

mereka jalan ke kantin. heejin emang suka banget minum susu UHT apalagi yang rasa stroberi, kesukaannya dia.

“ibu kantin, heejin beli susu stroberi, ya! uangnya udah heejin kasih di meja.” teriaknya agar ibu kantin terdengar.

“iya, cah ayu!” respon dari bu kantin juga nggak kalah keras.

“ayo, hwall masuk ke kelas.” pinta heejin kepada hwall karena sudah mau bel.

“kelas kita kan beda, hee?” tanya hwall kepada heejin.

heejin menepuk jidat, “oh, iya. lupa. maaf, sering sama lo jadinya gue lupa begini.”

“gue ke kelas dulu, ya, hwall.” kata heejin sambil melambaikan tangannya ke arah hwall.

jari hwall hanya membentuk bentuk ‘ok’.

sesampainya di kelas, heejin disambut dengan wajah yang nggak mau ia lihat. harusnya heejin ingat kalau ia sekelas sama orang aneh.

kenapa sih Tuhan? kenapa harus ketemu sama dia.

heejin cuma jalan santai sambil meminum susu UHT-nya dan duduk di samping, kim.

sahabat terbaiknya. sangat baik.

“hee, muka lo murung banget, kenapa?”

“none of your business, kim.”

“oh, okay.”

nih orang sakit, ya? batin heejin.

keadaan kelas yang ricuh pun lenyap karena ibu bk yang datang dan mengumumkan sesuatu.

“anak-anak, hari ini jam akan kosong dikarenakan bapak dan ibu guru akan rapat, tolong kalian kerjakan buku-buku kalian yang masih kosong, ibu harap kalian jujur.”

“baik bu.” seisi kelas kembali ricuh setelah bu bk meninggalkan kelas.

heejin cuma kayak, astaga mending gue pelajaran dibanding liat pacar sendiri mojok sama orang lain.

“argh, bangsat kenapa sih.”

ia menginjakkan kaki keluar kelas.

hyunjin dan kim pun hanya memperhatikan heejin yang keluar, tapi setelahnya disusul oleh hyunjin.

hyunjin menarik tangan heejin.

“hee, ayo kita selesaikan masalah ini baik-baik, aku gabisa ngomong kalau kamu menjauh terus dari aku.”

heejin segera melepas kaitannya dari hyunjin.

“yang menjauh siapa? hah? yang menjauh siapa?” heejin menatap tajam mata hyunjin.

“yang menjauh dari gue itu lo, hyunjin.” kata heejin seraya mendorong dada hyunjin dengan jari telunjuknya.

“lo egois, lo nggak bisa milih salah satu dari gue atau kim, lo egois.” suara heejin udah geter banget. nggak bisa ditahan.

“gue disini terima apa adanya, terima lo deket-deket sama kim karena apa? karena gue temen kim, tapi kayaknya udah nggak berlaku, dia buta karena lo, jin.” heejin memalingkan wajahnya.

“gue nggak ngerti apa yang lo berdua pikirin sampai rela bikin gue ada di posisi kayak gini.”

“nggak cuma lo, jin, yang pusing, gue juga!” bentaknya kepada hyunjin. heejin udah nggak bisa bendung tangisnya lagi.

heejin lari, lari dari situ, hyunjin cuma bisa matung. baru kali ini dia lihat heejin yang marah, serius, bener-bener semarah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] atensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang