Jinsang lagi-lagi tersenyum, mendengar nama Yoojung saja sudah membuatnya tersenyum, dan kerinduannya pada gadis itu...haah...

Sang ibu kemudian menganggam tangan Jinsang "nak...kau sangat merindukannya bukan, kau merasa bersalah dengan Jukyung, kau merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Jukyung tapi nak.... kau juga berhak bahagia Jinsang,"

"ibu..."

"awalanya ibu juga menganggap Yoojung itu gadis aneh namun dia masih tetap aneh sampai sekarang," sang ibu terkekeh kemudian berbicara kembali "tapi dia gadis yang tulus, dan kau menyayanginya bukan,"

Jinsang hanya tersenyum, ya benar...Jinsang sangat menyayangi yoojung, gadis yang bertingkah aneh tersebut, gadis yang selalu menganggunya itu...gadis yang begitu dirindukannya

"ibu..."

"setiap malam ia bahkan menunggumu untuk pulang, menyiapkan makan malam untukmu, dia aneh tapi dia tulus padamu, ibu tidak pernah melihat gadis sebodoh dia, jelas sekali dia begitu menyukaimu Jinsang, apa kau tidak menyukainya?"

Mendengar pertanyaan itu Jinsang hanya bisa menunduk, ia bukan lagi menyukainya, Jinsang bahkan mulai merasakan getaran cinta pada dirinya

*****

Kamar Jukyung terbuka pintunya kini, gadis itu sudah bersiap untuk mengomel pada Jinsang karena meninggalkannya begitu lama

"kau sangat lama...apa kau tidak tahu jika aku selalu ada untukmu tak peduli sesibuk apa aku," ia bersunggut-sunggut

"apa kabar...Jukyung-ah..." bukan Jinsang yang masuk tetapi ibu Jinsang

"aaahh...ibu..." Jukyung langsung salah tingkah

Ibu Jinsang duduk disamping Ranjang Jukyung dan berbicara padanya

"apa kau baik-baik saja?" Tanya ibu Jinsang basa-basi

"iya...saya sudah baik-baik saja, ibu apa kabar,"

"jukyung-ah...Jinsang...apa kau mencintai Jinsang?"

Ditanya begitu Jukyung langsung diam, ia menatap ibu Jinsang kini "tentu saja, ibu juga tahu sendiri jika saya sangat menyukai Jinsang, saya juga ingin bersamanya,"

Sang ibu tersenyum kemudian mengenggam tangan Jukyung

"nak...jika kau menyukainya, tentu kau akan mengerti perasaannya, kau...akan bisa merasakan perasaannya sekarang, lalu....apa yang kau rasakan?"

Jukyung lagi-lagi terdiam, sepertinya ia tahu maksud ibu Jinsang, gadis itu melepaskan genggaman tangan tersebut

"saya tidak peduli," dengan angkuh ia menjawab, ia seolah menghiraukan perasaan Jinsang dan menepis segala yang diketahuinya "asalkan Jinsang bisa bersama saya, saya tidak peduli yang lainnya,"

"Jukyung..."

"sejak dulu saya selalu bersamanya, dia...adalah segalanya bagi saya," mata juga mulai berkaca-kaca, perasaannya sekarang ini sangat kesal, kenapa semua orang menyuruhnya untuk melepaskan Jinsang, ia tak ingin apapun sekarang, ia hanya ingin bersama dengan Jinsang dan bahagia

Tiba-tiba ibu Jinsang berlutut didepan Jukyung, melihat itu Jukyung terkejut seraya mengusap airmata yang mengalir dipipinya

"Jinsang...sejak kecil ia tak pernah merasakan kebahagian, tidakkah kau merasakannya? Dia bahkan mengindahkan perasaannya demi menjagamu, kau seharusnya menyadari itu, apa artinya jika kita hanya mendapatkan raga tapi hati kita berada ditempat lain...Jukyung... ibu mohon mengertilah.... jika kau melanjutkannya maka bukan cinta yang akan kau dapatkan nanti tapi luka,"

ONCE AGAIN I LOVE YOU [TAMAT]Where stories live. Discover now