bab III

2.4K 204 6
                                    

Waktu menunjukan pukul 11 malam saat yunho sampai di mansionnya dengan mrs jung yang sudah menunggunya dengan wajah marah
" kenapa kau pulang terlambat bukakankah tadi pagi umma sudah mengatakan padamu untuk pulang lebih awal karena kita akan makan malam dengan keluarga junsu" marah mrs jung dan tentu saja diabaikan oleh yunho yang lebih memilih melanjutkan jalannya karena ia benar - benar lelah dan ingin segera istirahat tapi sepertinya keinginannya itu sulit terwujud karena sekeli lagi ummanya mencegahnya

" kau tahu betapa malunya umma pada orang tua junsu tadi! apa kurangnya junsu hingga kau bisa mengabaikan gadis sebaik dan secantik junsu " cecar mrs jung pada putranya

" yang berjanji makan malam itu umma bukan aku jadi kalau umma malu itu salah umma bukan salahku dan mengenai junsu mau secantik ataupun sebaik apapun yang umma katakan aku tidak akan pernah mencintainya karena bagiku junsu hanyalah parasit yang menyebabkanku kehilangan dirinya"
" apa maksudmu? Tanya mrs jung yang tidak mengerti apa yang dikatan yunho tapi yunho hanya diam dan melanjutkan langkahnya tanpa menjawab pertanyaan mrs jung
"ya jung yunho mau kemana kau umma belum selesai bicara" teriak mrs jung yang melihat yunho berjalan meninggalkannya sendiri

Yunho merebahkan dirinya diranjangnya dan memandang langit - langit sambil tersenyum dirinya benar - benar tidak sabar menunggu hari esok dan entah kenapa malam ini akan terasa lebih panjang bahkan dari 7 tahun penantiannya selama ini
" selamat malam dan sampai jumpa besok boo " gumam yunho sebelum memejamkan matanya berharap dapat gerlelap agar dapat bertemu jaejoong di alam mimpi














Di pagi hari kediaman jaejoong nampak ramai dengan teriakan dan tangisan hyun-ki yang menolak tidinggal kerja jaejoong membuat jaejoong dan mrs shim kelimpungan, jaejoong duduk bersimpuh dan memangku hyun-ki yang masih terisak
" hiks.. hiks.. umma jangan hiks.. pergi.."
" sayang dengarkan umma, umma cuma pergi sebentar untuk bekerja, hyunie dirumah saja dengan halmonie nanti akan umma buatkan kue kesukaan hyunie setelah umma pulang kerja, bagaimana?
rayu jaejoong pada hyun-ki yang masih terisak didadanya
" umma janji hiks.. akan butkan kue kesukaan hyunie  hiks.. hiks..." jawab hyunie  disela isakannya
" ne sayang nanti akan umma buatkan kue yang banyak untuk hyunie" dan hyun-ki memberiman kelingkingnya untuk melakukan pinky promise yang tentu saja diterima jaejoong dengan senyum lembutnya
" kalau begitu umma berangkat dulu, hyunie jadilah anak baik dan turuti kata - kata halmoni" pamit jaejoong yang dijawab gumaman hyun-ki
"Hm..."

Jaejoong berdiri dan menghadap mrs shim " umma aku berangkat dulu, aku titip hyunie" jangan khawatirkan hyunie umma akan menjaganya kau fokuslah bekerja" jawab mrs shim sambil mengambil hyun-ki dari gendongan jaejoong.
Jaejoong lalu mencium pipi, kening , dan bibir hyunie juga tidak lupa pipi mrs shim sebelum berangkat kerja dan saat sampai diluar rumah jaejoong mengela nafas dan tersenyum
" semoga ini adalah awal yang baik untukku dan keluargaku, figthing kim jaejoong, bekerjalah yang baik dan buat mereka menyukai kinerjamu" semangat kim jaejoong












Yunho dengan cepat menuruni tangga dia sudah tidak sabar bertemu boojaenya jadi saat jam menunjukan pukul tujuh tigapuluh yunho sudah siap berangkat kerja , rekor baru untuknya yang biasa berangkat jam sembilan hingga membuat mr jung yang sedang membaca koran mengangkat sebelah alisnya heran
" kau sudah akan berangkat yun, bukankah ini masih terlalu pagi untuk kekantor apakah ada sesuatu yang terjadi " tannya mr jung sambil melipat koran ditangannya
" hm... tidak aku berangkat" pamit yunho dan meninggalkan mr jung dalam tanda tanya karena sempat melihat senyum yunho yang sudah hilang sejak beberapa tahun yang lalu












Jaejoong memandang takjub bangunan pencakar langit didepannya, dia tidak menyangka dapat diterima bekerja diperusahaan sebesar ini tanpa pengalaman sama sekali meskipun dia memiliki ijaza s1 tapi dia tidak pernah bekerja sama sekali, selama ini mendiang suaminyalah yang bekerja dan jaejoongpun sempat ragu karena nama perusahaan ini sama dengan marga orang dimasa lalunya tapi jaejoog segera menepis pikiran negatifnya karena marga jung bukan hanya satu dikorea ini.
Jaejoong mengambil nafas panjang dan menghembuskanya perlahan dengan memantapkan hati jaejoong berjalan memasuki jung'corp dengan percaya diri

" ada yang bisa saya bantu nona" tanya salah satu resepsionis saat melihat jaejoong didepannya
" saya kim jaejoong saya sudah membuat janji dengan tuan park  yoochun" jawab jaejoong lembut dengan senyum kakunya karena merasa tidak nyaman dengan pandangan sinis dan menilai wanita didepannya yang smemandangnya dari atas hingga kebawah seolah - olah dirinya tidak pantas bertemu dengan park yoochun
" tuan park ada dilantai paling atas" jawab wanita tersebut dan dibalas anggukan oleh jaejoong dan ucapan terima kasih
" aku tidak menyangka sekretaris sajangnim memiliki penampilan seperti itu berbeda sekali dengan nona boa ucap resepsionis tersebut pada temannya, jajoong yang mendengarnya hanya bisa menunduk dan terus berjalan menuju tujuannya




Saat sampai didalam lift jaejoong mengambil nafas dan menghembuskannya berulang kali untuk menenangkan hatinya dan menatap pantulan dirinya pada dinding lift, melihat apakah ada yang salah dengan penampilannya dan jaejoong merasa penampilannya baik - baik saja tapi kenapa wanita tadi memandangnya seolah- olah penampilannya begitu buruk
Jaejoong segera menggelengkan kepalanya dan keluar dari lift saat lift terbuka dilantai paling atas

Disana hanya ada satu ruangan dan diluar ruangan ada dua meja yang satu perempuan yang satu laki - laki, dan jaejoongpun menghampiri mereka dan memperkenalnka dirinya
" anyong haseo , namaku kim jaejoong aku kemari untuk bertemu tuan park yoochun"
" aku park yoochun" ucap laki - laki itu sambil mengulurkan tanganya untum berjabat tangan dan jaejoong pun menerima jabat tangan itu dengan senang hati
" sebaiknya kita segera keruangan presedir karena sepertinya presedir kita sudah tidak sabar bertemu sekretaris barunya" ajak yoochun yang diangguki jaejoong meskipun jaejoong agak bingung dengan kata - kata yoochun dan meninggalkan perempuan disana yang menatap jaejoong tajam

Yoochun mengetuk  satu - satunya pintu diruangan tersebut

Tok....
Tok...
Tok...

" masuk"

Terdengar suara berat dan tegas dari dalam yoochun segera membuka pintu setelah mendapat izin dan meminta jaejoong untuk masuk kedalam ruangan tersebut

" maaf sajangnim nona kim sudah datang, dia yang akan menjadi sekretaris anda menggantikan nyonya jha " ucap yoochun sopan sambil membungkukan badannya diikuti oleh jaejoong yang sejak tadi menundukan kepalanya

" a anyong haseo sajangnim terimakasih karena sudah memberikan saya kesempatan untuk bekerja disini" ucap gugup jaejoong

Jaejoong yang terus menunduk memberanikan diri mengangkat wajahnya karena merasa diparhatikan sejak tadi, dan saat jaejoong dapat melihat atasanya dengan jelas matanya melebar seketika dengan bibir yang sedikit terbuka

Deg....
" bagaimana bisa dia...."

" lama tidak bertemu boo bagaimana kabarmu " tanya pria didepannya denga smirk dibibirnya

Jaejoong yang melihatnya hanya bisa menelan ludah, bagaimana bisa keberuntungannya menjadi ketidak beruntungannya bagaimana bisa mantan kekasih yang tidak ingin dijumpainya ada didepannya dan parahnya lagi menjadi bosny




MY BOS MY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang