06

6.5K 1.1K 145
                                    

Hal pertama yang Jaehyun lihat saat ia membuka matanya ialah wajah lega Bibi Kim. Wanita setengah baya itu membantu Jaehyun untuk duduk, lalu memberikan segelas air untuk diminum. Pemuda Jung itu baru saja selesai melaksanakan operasi.

"Bagaimana perasaanmu, Nak Jaehyun?" Bibi Kim terlihat amat gembira. "Syukurlah, kau dinyatakan sudah sembuh. Ini semua berkat Taeyong. Ia telah berjuang keras,"

Saat itulah Jaehyun baru mengingat istri cantiknya, Taeyong.

"Dimana Taeyong...?"

"Dia di rumah menanti kedatanganmu. Sekarang mari kita pulang, Nak Jaehyun. Rayakan kesembuhanmu, berbahagialah dengan istrimu,"



Di sepanjang perjalanan pulang, Bibi Kim terus bercerita tentang perjuangan Taeyong beberapa bulan ini. Lelaki cantik itu benar-benar berjuang mati-matian demi kesembuhan Jaehyun. Dan semua itu kini terbayarkan, Jaehyun telah pulih sepenuhnya.

"Kau itu jangan pernah membuat Taeyong bersedih,lho. Bahagiakanlah ia selalu. Aduh, perjuangannya selama ini benar-benar luar biasa." oceh Bibi Kim.

Jaehyun hanya tersenyum. Ah,ia sungguh mencintai Taeyong. Jaehyun mencintai istri cantiknya itu lebih dari apapun. Ia takkan menukar Taeyong dengan permata ataupun berlian termahal di dunia ini. Baginya, Taeyong jauh lebih berharga.

"Taeyong sayang..." Jaehyun memasuki rumahnya dengan senyum lebar yang tersungging di wajahnya. Berharap disambut oleh istri cantiknya, nyatanya Jaehyun tak mendapati Taeyong di dalam rumah. Bahkan di dalam kamar tidur mereka.

Berbagai pertanyaan mulai menyerbu pikiran Jaehyun, dimana Taeyong? Jelas-jelas tadi Bibi Kim mengatakan bahwa Taeyong ada di rumah, menunggu kepulangannya.

Jaehyun berbalik saat ia mendengar suara aneh yang berasal dari arah gudang. Ruang penyimpanan itu, selama ini adalah ruangan tempat Taeyong menenun kain. Letaknya dekat sekali dengan pintu keluar rumah.

"Taeyong...?" Jaehyun membuka pintu ruang tersebut. Namun, pemandangan yang ia lihat saat ini sungguh tak bisa dipercaya.

Bukan, bukan Taeyong yang ada di dalam ruangan itu. Namun seekor burung bangau yang kondisi tubuhnya amat mengenaskan. Tubuh bangau itu penuh dengan luka, dan juga banyak bulunya yang rontok.

Bangau itu tersentak ketika melihat Jaehyun. Dengan susah payah, bangau itu mengepakkan sayapnya yang lemah dan terbang keluar rumah, meninggalkan Jaehyun yang terpaku.

Jaehyun dapat melihat bulu-bulu sayap bangau itu masih tertinggal di ruang tenun. Yang lebih mengejutkan lagi... bulu-bulu itu ternyata digunakan sebagai bahan tenunan kain-kain yang dijual Taeyong selama ini. Terlihat dari sehelai kain tenun yang tertinggal di alat tenun, banyak bulu-bulu yang berceceran di sekitarnya.

Tubuh Jaehyun bergetar. Ia kini seperti disadarkan oleh kenyataan yang mengerikan. Burung bangau yang dilihatnya tadi... ia yakini adalah burung bangau yang dahulu ia selamatkan.

Saat itulah Jaehyun menyadari,


Taeyong adalah jelmaan burung bangau yang dahulu Jaehyun selamatkan.

+++

Satu tahun telah berlalu, dan semua bagaikan mimpi buruk bagi Jaehyun. Taeyong tak pernah kembali sejak itu.Warga desa, terutama Bibi Kim selalu ribut menanyakan kemana perginya si lelaki cantik. Bahkan mereka sempat hendak melakukan pencarian. Namun Jaehyun bungkam. Pria Jung itu tak pernah mau buka suara tentang istrinya.

Tanpa adanya Taeyong, Jaehyun berubah menjadi pria yang amat muram. Ia sering terlihat melamun di halaman rumahnya, menatap kosong kearah langit. Warga desa mulai menganggap Jaehyun gila karena kehilangan Taeyong.

Ya,katakanlah kewarasan Jaehyun memang telah hilang. Dengan terus memandangi langit... menunggu istri cantiknya untuk pulang. Istri cantiknya yang ternyata adalah jelmaan seekor burung bangau.

Jaehyun sama sekali tak pernah menduga kenyataan seperti ini barang sedikitpun. Kini, semuanya terasa jelas. Tentang kedatangan Taeyong yang persis di malam setelah Jaehyun menyelamatkan burung bangau itu. Tentang Taeyong yang tak pernah mengatakan dengan jelas darimana asalnya. Tentang luka-luka di tubuh Taeyong, yang letaknya persis dengan luka-luka di tubuh burung bangau itu.Kenapa Jaehyun tak pernah merasa aneh... seseorang bisa terluka begitu parahnya hanya karena menenun?

Taeyong selama ini, mencabuti bulu-bulu di tubuhnya untuk kemudian ditenun menjadi kain.Ia menahan semua rasa sakit yang ia rasakan.Merelakan keindahan bulu-bulunya hilang. Semuanya demi Jaehyun. Demi kesembuhan suaminya.

Semua pertanyaan Taeyong , tentang cinta Jaehyun kepadanya... Jaehyun juga baru memahaminya sekarang.

Malam ini salju turun dengan deras. Mengingatkan Jaehyun dengan pertama kali ia bertemu Taeyong.

Air mata mulai mengaliri pipi Jaehyun, pria Jung itu menangis tersedu-sedu di depan kain tenunan terakhir yang dibuat Taeyong. Bahkan terlihat beberapa bercak darah pada kain tenun itu. Jaehyun terus menangis dan menangis, meratapi kepergian istri cantiknya. Ia sungguh-sungguh merindukan Taeyong. Ia merindukan segalanya yang dimiliki Taeyong. Wajahnya, senyumnya, suaranya... Jaehyun rindu memeluk Taeyong. Menciumnya dan mengucapkan kata-kata cinta padanya.

Jaehyun membawa kain tenun itu kedalam dekapannya. Ia berlari keluar rumah, menerobos salju yang deras. Jaehyun terus berlari dan berlari menyusuri jalanan desa, menuju tempat dimana Jaehyun menyelamatkan seekor burung bangau diantara pohon cemara yang tinggi menjulang, yang tak lain adalah istrinya, Taeyong.

Jaehyun tak peduli. Ia akan membawa istri cantiknya kembali.

TBC

The Crane Wife ; JAEYONGWhere stories live. Discover now